#11

195 10 0
                                    

🌼HAPPY READING 🌼

setelah 2 hari dirumah Zahra, keluarga Azka pun pamit karena harus mengurusi pesantren Al Hadid.

ditengah perjalanan Zahra dan Azka duduk dibelakang dan tidak saling berbicara, melihat anak nya yang saling diam saja Hana pun memulai percakapan.

"nak mau mampir ke tempat makan dulu gak?"

"terserah umi saja" ucap mereka bersamaan

"yasudah nanti kita mampir di rumah makan di depan" ucap Hana

setelah melewati rumah makan yang dituju ternyata tutup. dan mereka memutuskan untuk makan di ndalem saja.

.....

"eeee umi" ucap Zahra

"iya nak?" tanya Hana pada Zahra

"umi kalau pernikahan Zahra dan Gus Azka di rahasiakan boleh kan?"

seketika semua yang ada di dalam mobil pun terkejut dengan ucapan yang Zahra keluarkan dari mulutnya itu.

"kenapa? kamu malu punya suami kaya saya?" tanya Gus Azka

"eee bukan seperti itu Gus, umi, Abi. Zahra takut nantinya banyak yang gak suka sama zahra" keluhnya dengan nada yang lembut

"jangan takut siapapun yang jahatin kamu urusannya sama abi" serentak Hamdan

"tapi Zahra takutnya Najwa sakitin Zahra, karena kan Najwa sukan banget sama Gus azka" dengan nada yang mengeluh Zahra berbicara

"yasudah baik kalo itu mau kamu" persetujuan Gus Azka terhadap Zahra

"baiklah kalau begitu, tapi umi ingin kalian harus tinggal satu rumah. gimana?"

"tapi gimana nanti sama temen temen Zahra umi?" tanya nya

"jangan khawatir nanti umi sama Abi tinggal bilang aja kalau kamu itu sepupu nya Gus Azka"

"ba-baik umi" akhirnya Zahra bisa tersenyum dengan manis mendengar perkataan yang keluar dari mulut uminya

author : alah Lo malu kan sudah ngejelekin Gus Azka eh taunya sekarang jadi istrinya

Zahra : Lo gak bisa diem ya Thor🙄

"kalau itu mau kamu nak Abi setuju saja, Asalkan kalian tidak pisah ranjang." kyai Hamdan Pun terpaksa setuju karena ini permintaan menantunya

.
.
.
sesudah sampai di ponpes Al Hadid satpam yang jaga pun langsung membukakan pintu gerbang untuk mobil yang di taiki Zahra dan semuanya, sampai di pekarangan rumah ndalem, Zahra dan semuanya pun keluar dari mobil kebetulan hari ini hari rabu jadi semua orang santri dan santriwati besekolah dan para abdi pondok sedang miting karena akan  di belakang mobil "Zahra nak, tas itu biar suamimu yang bawakan" Hana memang sesayang itu pada Zahra

disaat Zahra akan membawa tasnya yang berada

"i-iya umi" sambil menggunakan kepalanya dan tersenyum

Gus Azka seketika langsung membawa tas milik Zahra kedalam rumah ndalem
"tasnya biar saya bawakan"

melihat Gus Azka membawakan tasnya, sebenarnya Zahra merasa tidak enak terhadapnya namun ini perintah uminya jadi Mau tidak mau harus Gus Azka yang membawanya "iya, terima kasih gus"

"yu Zahra masuk sekarang rumah ini milik kamu juga jadi jangan sungkan"

"iya umi insyaallah" dari tadi Zahra hanya membalas perkataan uminya dengan kata *iya* saja karena dia tidak tau bagaimana cara membalas perkataan umi. jujur disaat itu Zahra masih canggung terhadap apa yang dia alami saat ini. " oh iya umi Abi dimana?" tanyanya karena sejak dari turun dari mobil tadi Zahra tidak melihat Hamdan lagi

"Abimu sedang ada rapat bersama abdi pondong jadi dia harus segera kesana"

"nah itu kamar nya Gus azka yang sekarang kamar Zahra juga " dengan sambil menunjuknya dengan ibu jari dan Zahra hanya mengangguk saja

"udah gih sana istirahat di kamar suami kamu umi mau masak dulu di dapur "

"eee umi biar Zahra bantu ya"

"yasudah iya tapi kamu harus ganti baju dulu"

Zahra pun menaiki anak tangga *kamarnya gus Azka itu diatas ya guys*
dan membuka pintu kamar yang berwarna abu itu

setelah membuka pintu itu Zahra langsung berteriak "aaaaaaaa" dengan sedikit keras lalu mulut Zahra langsung dibekam oleh tangan Gus Azka dengan posisi sedikit dipeluk

karena disana badan atas Gus Azka tidak memakai sehelai benangpun hanya memakai sebatas sarung kebawah saja

"kamu bisa salam dulu gak sih kalau mau masuk " ucap Gus azka sambil melepaskan tangan nya dari mulut Zahra

"Gus sendiri kenapa gak ganti bajunya di kamar mandi" sewotnya yang tidak mau disalahkan

Gus Azka tidak menghiraukan perkataan Zahra dan langsung pergi ke kamar mandi kamar

🌼🌼🌼🌼

setelah semuanya ganti baju Zahra memutuskan untuk pergi ke bawah karena ingin membantu uminya masak

melihat Zahra akan menghampirinya Hana pun masing bertanya kenapa Zahra berteriak tadi "hey nak kenapa tadi teriak?" tanya umi Hana

"eeee itu umi apa" ucapnya sambil terbata bata karena mana mungkin ia harus menceritakan kejadian yang dialaminya tadi saat dikamar bersama Gus Azka jadi Zahra sedikit berbong "eee ada kecoa mau tadi dibawah kaki zahra"

"loh perasaan perangkap kecoa sudah umi pasang tapi kok masih ada ya?" Hana pura pura tidak tau tentang apa yang anak anak nya lakuin tadi

feedback on

disaat Zahra sedang naik ke atas (ke kamar Gus azka) Hana langsung pergi ke dapur saat sedang memotong wortel Hana mendengar teriakan dari Zahra dan segera naik ke atas

ditengah tengah tangga Hana mendengar anak laki lakinyabicara kepada zahra 'kamu bisa salam dulu gak sih kalau mau masuk'

dan dibalas oleh Zahra 'Gus sendiri kenapa gak ganti bajunya di kamar mandi'

feedback off

disanalah uminya tau kenapa Zahra teriak mungkin kaget melihat Gus Azka yang sedang berganti baju

"umi emang mau masak apa?" tanya Zahra mengalihkan perhatian Hana

"sayur SOP aja gampangan karena bentar lagi Abi pulang" jawab Hana

"yasudah Zahra masak bawang goreng nya aja biar nanti ditaburi diatas sayur SOP nya"

"yasudah boleh"

🌼🌼🌼🌼🌼

setelah makanan yang dibuat tadi selesai, Zahra langsung pamit karena ingin membawa pakaian dan barang barang Zahra yang berada di asrama

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zahra Untuk Gus AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang