Pagi itu di markas Magia Lupus...
"Yang pantas menjadi Visioner Suci adalah kita, Lang." Abel mengakhiri ucapannya sebelum menoleh ke arah (Nama).
"Bukan begitu, (Nama)?" (Nama) yang plongo itu hanya mengangguk.
'apaan sih?' ceunah.
Siapa sangka ternyata (Nama) diangkat menjadi anggota Magia Lupus oleh Abel dan menjadi salah satu taring disana, namun tetap saja, (Nama) tidak begitu mengerti akan apa Magia Lupus itu jadi ya sebut saja (Nama) anak bawang.
"(Nama), beritahu aku jika kau memiliki koin seperti ini" Ucap Abel sambil menunjukan koin yang berbentuk segitiga berwarna perak.
"Okay!" Balasnya antusias lalu berdiri dari duduknya, Abel pun mengusap kepala (Nama) sebelum ia keluar diikuti Wirth yang memakai kacamata hitam.
Kenapa harus diikuti Wirth? Karena (Nama) sepertinya masih belum mengerti konsep membuka pintu, mungkin benar jika ia mengetuk pintu dari luar ruangan. Sebelum ia diangkat menjadi anggota Magia Lupus, (Nama) mengetuk pintu dari dalam markas sebelum ia keluar. TENTUNYA TIDAK ADA YANG MENJAWAB DARI SISI LAIN PINTU JADI Wirth harus membuka/menutup pintu untuk (Nama).
"Terimakasih" Ucap (Nama) ketika Wirth membuka pintu untuknya.
|||
Kegiatan diluar ruangan dimana Asrama Adler dan Lang disatukan, (Nama) melihat sekitar untuk mencari kakaknya. Ia tidak kunjung melihat Kakaknya, jadi ia hanya berdiri di kerumunan anggota Lang yang kebanyakan sudah memiliki teman.
Lalu ia melihat sosok berambut merah yang terlihat mengomel di ujung matanya sebelum (Nama) berjalan menghampiri-nya untuk bertanya apa dia baik baik saja. Pasalnya dia terlihat sakit jiwa, pikir (Nama).
Ketika (Nama) mendekat, ia pun melihat Mash bersama Lance, Finn dan tentunya Lemon yang tersenyum ketika ia sadar (Nama) mendekat.
"(Nama)-chan~!! Kyaaa~ Adik ipar-ku!!!" Lemon meloncat girang ketika ia melihat (Nama) yang mendekat ke si rambut merah..? Untuk apa? Pikirnya.
"Kau baik baik saja?" Ucap (Nama) sambil menggenggam jubah si rambut merah itu, ia pun menoleh dengan wajah jengkelnya, namun seketika ia merubah ekspresi wajahnya menjadi terkejut dan merona.
"Kau... Kau pasti gadis yang Tuhan sudah simpan untuk-ku Si Karakter Utama!" Ucapnya sambil mengangkat (Nama) ke udara dan berputar bahagia, (Nama) yang keasikan diterbangkan itu hanya tertawa tanpa terlihat protes sedikit pun.
"Kau akan membiarkan adik-mu itu diputar putarkan oleh orang gila itu?" Tanya Lance kepada Mash.
"Dia terlihat bahagia, aku jadi ingin ikut juga..." Balas Mash.
"Mash-kun, dia yang baru saja meludahi-mu..." Ucap Finn dengan wajah yang canggung.
"Kau Lihat?! Aku juga punya seorang gadis yang mencintai-ku dan peduli padaku!!" Si rambut merah sudah menurunkan (Nama) lalu merangkulnya sambil mengomel kepada Mash lagi.
"(Nama), berkedip 2 kali kalau kau merasa dalam bahaya." Suruh Lemon, bodohnya (Nama) malah tidak berkedip sama sekali karena ya dia memang tidak merasa dalam bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mash 2.0 | Mashle X Reader (You)
FanfictionEnergi sihirnya memang kuat, tapi dia memiliki sifat dan pemikiran seperti Mash, atau mungkin lebih buruk. "Sebenarnya kau siapa?" -Mash "Adik-mu?" -(Nama) "Benarkah?" -Mash "Cukup jawab iya." -Regro "Iya!" -(Nama)