MBC 2

666 92 5
                                    

✖➕✖

Keadaan perpustakaan saat ini sunyi karena sedang libur semester, hanya sedikit mahasiswa yang benar-benar memiliki alasan untuk berada di sana selama hari libur. Satu contoh adalah Aca dan Lilina yang sibuk mengkaji buku-buku yang relevan dengan penelitian mereka.

Aca sedang melakukan perbaikan pada revisi, sementara Lilina tengah mencari teori yang akan digunakan untuk membahas penelitiannya yang akan datang.

Suhu rendah di ruangan tersebut, yang disebabkan oleh AC yang dingin, membuat Aca merasa ingin buang air kecil. 

"li gue ke toilet dulu, titip ya" Aca kemudian pergi ketoilet dan menitipkan barangnya kapada Lilina.

"iyee" Lilina menjawab dengan singkat sambil tetap fokus pada tulisan-tulisan di buku. 

Beberapa menit telah berlalu, namun Aca belum kunjung datang. Lilina kemudian meninggalkan barangnya dan barang Aca untuk sementara, dengan tujuan mencari buku teori lain.

Dalam pemikirannya, perpustakaan sepi ini, sehingga tidak ada orang yang mau ambil barang-barang mereka. Selain itu CCTV banyak dipasang dimana-mana dan barang-barang mereka pun tidak ada yang berharga, kecuali laptopnya Lilina sendiri. 

Aca akhirnya kembali, tetapi Lilina tidak berada di sana. Aca tidak terkejut karena kejadian seperti ini sudah sering dialaminya, Lilina sering menghilang begitu saja. Aca kembali duduk, untung saja barang-barang mereka masih tetap utuh di tempatnya.

Aca merasa tenggorokannya kembali kering belakangan ini, dia sering mengalami dehidrasi. Ketika Aca hendak minum untuk mengatasi rasa hausnya, dia kaget menyadari bahwa air minumannya sudah tidak ada.

Ruangan tempat mereka berada berbeda dari area penyimpanan buku-buku, sehingga masih diperbolehkan membawa minuman, tetapi tidak diperkenankan membawa makanan.

Padahal Aca masih ingat bahwa ia membawa botol minum plastik yang baru ia beli sebelum pergi ke perpustakaan, ia bawa dan menaruhnya di sebelah revisiannya.

"kemana air minum gue" protes Aca entah kepada siapa karena air minumnya hilang.

Sambil meraba tempat di mana air minumnya seharusnya berada dengan tangan kirinya, Aca mengucapkan protesnya dan sekaligus melihat sekitar mencari-cari "perasaan tadi disini".

"kenapa setiap gue beli botol air mineral ilang mulu sih, ini gue yang lupa taruhnya apa gimana" Kesalnya terhadap diri Aca sendiri. 

Aca yang melihat Lilina kembali sambil memegang tiga buku tebal, bertanya "li lo liat air minum gue gak?". 

"lah mana gue tau, kan lo yang minum masa nanya gue" Lilina menjawab sambil duduk kembali di bangku panjang yang terbuat dari kayu.

"tadi disini tapi gak ada" ucap Aca keheranan. 

"lo bawa ke toilet kali" Lilina mengatakan sambil mulai membuka buku-buku yang dibawanya.

"ya kali gue bawa ke toilet" Aca mendecakkan pinggangnya.

Ngapain juga Aca bawa minum ke toilet. 

Lilina yang stres karena teori penelitiannya, ditambah dengan Aca yang sedang ngomel, berusaha mencari solusi dengan memberikan air minumnya kepada Aca "udah gak usah pusing-pusing, ni lo kan bisa minum punya gue".

iyah sih Aca bisa minum air punya Lilina, cuma aneh aja masa air bisa ilang.

Hari menjelang sore dan akhirnya Aca serta Lilina memutuskan untuk pulang. Saat hendak menyebrang, tiba-tiba muncul mobil Range Rover berwarna putih melaju dengan kencang. Jika Aca dan Lilina tidak menghentikan langkah mereka, kemungkinan bisa tertabrak oleh mobil tersebut.

MARVEL : MY BOYFRIEND'S COUSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang