✖➕✖
Cahaya pagi yang sehat dari matahari menyapu masuk ke dalam kamar melalui jendela, menandakan bahwa sudah pukul 10 dan hari baru telah dimulai. Aca baru saja terbangun dari tidurnya karena cahaya itu menerangi kamar yang tadinya gelap.
Aca membuka matanya secara perlahan sambil menguap, ia bangun dan merentangkan tangannya. Setelah itu, langkahnya membawanya menuju pintu kaca balkon kamarnya, di mana ia membuka hordennya.
Setelah itu, Aca turun ke bawah untuk sarapan karena perutnya terasa lapar. Namun, begitu ia tiba di bawah, ia tidak menemukan keberadaan sang ibu. Yang ada hanya Mba Ida, asisten rumah tangga yang datang pagi dan pulang sore.
"pagi mba ida" sapa Aca yang masih merasa kantuk, berniat mengambil air minum dari dispenser.
"pagi mba aca" sapaan balik dari mba Ida yang sedang menyapu area dapur.
Saat Aca minum dan hendak duduk di kursi di meja makan, bel rumahnya berbunyi, menandakan kedatangan tamu. Aca mengira mungkin itu tukang paket atau ibunya yang pulang.
Mba Ida hendak melangkah untuk membuka pintu, meninggalkan pekerjaannya sejenak. Namun, sebelum ia bisa melakukannya, Aca lebih dulu bangkit dari duduknya dengan cepat dan bergerak menuju pintu rumah.
"biar aku aja mba" ucap Aca sambil berjalan.
Aca membuka pintu rumahnya, dan seperti yang ia duga, bel tersebut berasal dari sang ibu. Aca tersenyum ketika melihat wajah ibunya. Akan tetapi, senyumannya memudar saat ia melihat seseorang yang berada di belakang ibunya.
"Marvel" lagi-lagi, nama Marvel tergumam dari bibirnya.
Marvel, lelaki itu berdiri tepat di belakang Vivian, memegang sebuah kadus berukuran sedang sambil menatap wajah datar Aca.
Dengan melihat bahwa Marvel tidak berpaling dari pandangannya, membuat Aca sadar bahwa saat itu ia mengenakan tank top dan celana pendek sebagai setelan tidurnya yang terlihat menarik, dengan rambut berantakan dan muka bantalnya.
Aca merasa sedikit terkejut dan malu karena Marvel melihatnya dalam keadaan seperti ini.
Kemudian, Vivian masuk diikuti oleh Marvel yang membantunya membawa kardus yang masih ia pegang, kardus itu terlihat berat, berisikan bahan-bahan untuk Vivian membuat kue. Dengan santai, Marvel ikut mengikuti Vivian masuk ke dapur, melintasi Aca yang masih belum bisa melepaskan pandangannya.
"sini nak marvel, tolong taro sini aja" ucap Vivian menyuruh Marvel menaruh kardus itu.
Setelah Marvel meletakkan kardus dengan sempurna, Vivian menyuruhnya untuk duduk terlebih dahulu di sofa ruang tamu "duduk dulu ya biar tante buatin minum".
Marvel pun mengikuti perintah Vivian.
Disatu sisi, masih ada seorang perempuan yang tetap bertahan dengan posisinya. Melihat hal itu, Vivian langsung berteriak kepada Aca "aca ngapain bengong, cepet mandi!".
Mendengar ibunya berteriak, Aca segera berlari ke kamarnya untuk segera mandi.
15 menit setelah Aca mandi, dia kembali ke ruang tamu di mana Marvel masih duduk bersama ibunya, sedang menikmati secangkir teh.
Kali ini, Aca kembali dengan pakaian yang lebih menyenangkan untuk dipandang jika ada tamu. Dia mengenakan kaos crop berwarna putih dan celana jeans panjang yang menutupi perutnya.
Aca ikut duduk, bergabung bersama Vivian dan Marvel.
Baru saja Aca mendaratkan pantatnya di sofa empuk, Vivian langsung meninggalkannya bersama Marvel "nah kebetulan aca nya udah dateng, tante tinggal dulu ya".
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL : MY BOYFRIEND'S COUSIN
RomanceIni kisah tentang seorang gadis bernama Candie Arasha yang akrab disapa Aca, melakukan suatu kesahalan besar dalam hidupnya karena telah menghianati pacarnya. Kisah itu dimulai saat liburan kuliah semster ganjil, ketika Jourell sang pacar menitipkan...