MBC 4

587 85 10
                                    

✖➕✖

"Aca!!! banguunnnn" teriakan Vivian masuk ke dalam lubang telinga Aca, membuat sang empu merasa terganggu dengan tidurnya. 

"eeughh" lenguh Aca yang masih terpejam. 

"bangun anak gadis ini udah siang" Vivian membuka hordeng kamar Aca, sehingga sinar matahari yang terang menerobos masuk ke dalam ruangan. 

Netra mata Aca perlahan mulai terbuka secara perlahan. 

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah sang ibu yang sedang membereskan beberapa barang yang terjatuh di lantai. 

"hooam, aca masih ngantuk" rancuh Aca sambil menguap, menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"bangun sayang" ucap Vivian mendekat, duduk di tepi kasur Aca. 

Aca pun banangun, menyamakan posisi duduknya di samping Vivian. Gadis itu menoleh menampilkan bare face yang dimikili kepada sang ibu. 

Vivian tersenyum melihat wajah putrinya. Tak terasa, putrinya yang dulu sering menangis dan merengek di pelukannya kini sudah tumbuh besar. 

Vivian menggerakkan tangannya, merapikan rambut putrinya dan menyelipkannya ke belakang telinga sambil berkata "nanti bantuin mama rapih-rapih di toko ya". 

Aca mengangguk menyetujui permintaan Vivian untuk ikut ke toko. Gadis itu tersenyum hangat melihat wanita di depannya yang sudah tidak muda lagi. Betapa Aca sangat menyayangi perempuan di hadapannya yang kini semakin bertambah usia. 

Aca tidak ingin kehilangan Vivian.

"selamat ulang tahun mama, aca sayang mama" dengan mata yang berkaca-kaca dan suara yang bergetar Aca mengucapkan kalimat tersebut.

Kemudian, Aca memeluk Vivian dengan erat. Ibunya pun membalas pelukan hangat itu, mengusap rambut Aca, dan berkata "mama juga sayang aca, terimakasih sayang".  

"oh iyah ini, kado buat mama" Aca mengambil sebuah paperbag di sudut ruangan dan memberikannya ke Vivian. 

Semalam Aca di antar oleh Marvel menggunakan mobil. Saat Aca pulang ke rumah, Vivian masih di toko miliknya. Awalnya, Aca ingin menunggu sampai Vivian pulang, tetapi matanya dan tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama, sehingga ia tertidur.

"wahh apa ini cantik?" Vivian tampak antusias melihat sebuah bingkisan yang terbungkus rapi di dalam tas kertas itu. 

"buka aja" ujar Aca. 

 Vivian dengan semangat membuka kado dari Aca, saat sudah terlihat dengan jelas apa yang Aca kasih untuknya sang putri berkata "aca tau mama suka kerajinan tangan, jadi aca beli beberapa biar mama kalo bosen di rumah atau di toko bisa sambil ngerjain dan selalu inget sama aca". 

"aca juga tau mama suka banget ngeteh jadi aca beliin set yang baru, trus kalo lilin biar mama  bisa relax" lanjutnya. 

Senyuman manis tampak jelas di wajah putrinya.

"makasih ya sayang" Vivian kembali memeluk Aca. 

Dia tidak membutuhkan kado mahal. Sesungguhnya, memiliki Aca yang selalu berada di sisinya itu  sudah menjadi kado terindah setiap tahunnya bagi Vivian.

Ah iyah, Aca teringat sesuatu "ah satu lagi" ujarnya yang membuat pelukan antara ibu dan anak itu terlepas. 

"ini dari marvel" Aca memberikan hadiah yang sudah Marvel siapkan untuknya. 

Hadiah itu berukuran sedang. Vivian segera menggerakkan jarinya untuk membukanya. Senyum bahagia terpancar dari wajahnya, sungguh sangat gembira mendapatkan hadiah yang dia inginkan. 

MARVEL : MY BOYFRIEND'S COUSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang