23

104 3 0
                                    

Jangan lupa untuk vote dulu! Terimakasih.

***

Matahari terbit dengan hangat menyinari bumi. Semalaman Nana tertidur dengan nyenyak mengingat hari ini sedang libur. Nana yang baru saja membuka matanya langsung bergegas untuk mandi.

Ia ingat akan jalan bersama Byan hari ini. Setelah Nana mandi dan memilih outfit untuk keluar cukup lama, ia lanjut untuk mencatok rambutnya yang panjang. Seperti biasa Nana hanya memakai make up yang tipis jadi tidak membutuhkan waktu yang lama.

Setelah ia rasa sudah rapih, Nana keluar dari kamarnya. Tidak sengaja bertemu dengan Ibu Tirinya yang tidak kalah rapih sambil menggandeng Ray dan Rey.

"Kak Hera mau pergi?"

"Iya Tante, mau ke Mall sama Byan."

"Yah padahal Tante ada acara arisan mendadak. Tadinya mau nitip Ray sama Rey, " ucap Ibu Tiri Nana dengan raut wajah yang kecewa.

Baby sister yang menjaga Ray dan Rey kebetulan sedang cuti dan belum kembali. Makanya Ibu Tiri Nana kerepotan menjaga dua anak kembarnya.

Karena ini pertama kalinya Byan dan Nana pergi keluar setelah sekian lama jadi Nana berpikir ide yang bagus kalau mengajak dua adik kembarnya. Jika hanya berduaan, Nana masih merasa canggung apalagi di tempat umum.

"Oh iya Tante, Ray sama Rey biar ikut Hera aja boleh ngga?" Sahut Nana dengan semangat.

"Kak Hera yakin? Ray sama Rey gabisa diem soalnya."

Kalau itu Byan juga sama!

"Yakin!"

"Yaudah kalau begitu, Tante titip Ray dan Rey ya. Ini tas keperluan mereka berdua udah Tante siapin." Lalu ia memberi sebuah tas yang tidak terlalu besar tapi tidak terlalu kecil kepada Nana.

"Oke siap Tante!"

"Ray, Rey sama Kak Hera ya. Jangan nakal! Makasih ya, Tante pergi dulu udah telat soalnya," ucap Ibu Tiri Nana lalu pergi meninggalkan tiga anaknya.

***

"Na!" Sahut Byan.

"Byan! Ray sama Rey boleh ikut kan?" Tanya Nana dengan nada manjanya yang sengaja ia buat-buat. Byan yang merasa aneh melihat tingkah laku Nana hanya mengangguk. Ia sudah menduga sejak awal bahwa Ray dan Rey akan ikut dengan mereka.

"Siniin tasnya," ucap Byan menyuruh Nana memberikan tas yang berisi kebutuhan Ray dan Rey. Nana hanya menuruti apa yang Byan suruh. Tak disangka Byan mengalungkan tas itu dilehernya.

Sialan jantung gue yang gak aman!
Padahal tadi dia dateng keliatan cool banget, sekarang malah lucu gemesin.

Wajah Nana tiba-tiba memerah. Membuat Byan bertanya, "Kepanasan ya? Maaf ya kalau gitu tadi pake mobil aja," ucap Byan dengan lembut. Nana dengan cepat menggelengkan kepalanya membuat Byan terkekeh gemas.

Byan memakai kembali helm dan menaiki motor miliknya. "Ray, Rey cepet ke Kakak Byan," ucap Nana menyuruh kedua adiknya untuk menghampiri Byan.

"Siapa yang mau di depan?" Tanya Byan sambil mengacungkan tangan nya.

"Atu atu," ucap Ray sambil mengacungkan tangan nya mengikuti apa yang dilakukan Byan. Jantung Nana sepertinya sudah tidak aman lagi jika melihat hal seperti ini terlalu lama.

Byan dengan cepat menggendong Ray dan menaruhnya dengan hati-hati di jok motor agar tidak terjatuh.

"Ray pegangan yang kuat ya biar gak jatoh. Sayang kok bengong sih. Ayo cepetan naik, Rey biar ditengah."

BYANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang