Happy Reading.
Terima Kasih sudah vote & komen.-
-
-Author POV
Jihyo berdiri dibelakang Jeongyeon dengan tangan yang tak berhenti mengusap dagunya, dia heran melihat Jeongyeon yang tidak bisa diam dan memperlihatkan wajah bingungnya. Jihyo meyakini ada sesuatu yang tidak beres dengan temannya ini.
“ Jeongyeon, kau bisa diam sejenak. Aku pusing melihatmu yang mondar mandir dari tadi seperti orang yang tidak tau arah. “ Ucap Jihyo. Jeongyeon berbalik arah menatap Jihyo, dan menuntun Jihyo untuk duduk bersama dengannya. “ Ji. “Ucap Jeongyeon. “ Apa? Kau kenapa Je? Jangan buat orang penasaran! Teriak Jihyo. A..anu Ji. Anu apa Je?! Ngomong yang jelas. Jihyo kesal. Jeongyeon menyandarkan badannya ke kursi. Aku tadi mencium Mina. Lirih Jeongyeon pelan. Mwoo?! Mencium Mina? Apa aku tidak salah dengar? Jeongyeon menggeleng.
“ Kau ini kenapa? Apa yang terlintas di pikiranmu sehingga berani beraninya mencium Mina? “ Tanya Jihyo. Aku tidak tau Ji, aku tadi terbawa suasana. Kau mencium bagian mana nya? Pipi? Dahi? Di bibir. Sahut Jeongyeon. Apa kau sudah gila?! Terus respon Mina bagaimana? Apa kau ditampar atau semacamnya? Tidak, dia hanya diam. Kau tidak lihat dari tadi dia mengasingkan diri sendiri di sana. Aku jadi takut menemuinya Ji. Aku harus bagaimana? Jeongyeon mengusap wajahnya kasar.
Kau harus minta maaf Je, Mina itu gadis baik-baik. Jangan kau samakan dia dengan gadis lain yang pernah kau temui. Kau jangan seenak-enaknya. Apa kau tidak berpikir bagaimana perasaannya sekarang. Kau pikir kau ini siapa? Aku benar benar heran dengan kelakuanmu ini. Apa kau menyukainya? Tapi menurutku itu terlalu mustahil, kalian bahkan belum kenal 1 hari Je. Papar Jihyo
Jeongyeon menunduk. Aku juga tidak tau Ji. Aku juga bingung. Ini perasaan suka atau hanya kagum sesaat. Aku nyaman ketika berinteraksi dan berada di dekatnya. Aku terbawa suasana saat kejadian itu terjadi. Ji, aku harus bagaimana. Tolong Ji. Setelah ini aku bahkan tidak tau akan bertemu dengan lagi dengannya atau tidak.
Sebaiknya sekarang kau temui dia di sana. Kau minta maaf. Ajak dia makan siang dulu. Sebelum kita berangkat mengantarnya. Mobil jemputan akan standby sekitar satu jam lagi. Untung kita mengambil jam penerbangan malam. Kalau tidak kita tidak akan bisa mengantarkannya ke Busan. Buruan! Aku benar-benar kesal mempunyai teman sepertimu Jeongyeon! Kelakuanmu selalu membuatku naik darah. Cepat sana! Teriak Jihyo
Jeongyeon melangkah mendekati Mina yang sedari tadi hanya berdiam diri. Mina. Panggil Jeongyeon. Mina yang sedang fokus memainkan ponselnya beralih kepada sumber suara, Mina seketika mengalihkan pandangannya ketika dia mengetahui itu Jeongyeon. Mina kamu tidak makan? kalau mau aku ambilkan. Ucap Jeongyeon. Mina hanya menggeleng. Jeongyeon mendekat memposisikan dirinya untuk duduk di samping Mina.
Mina, apakah kamu marah soal kejadian tadi? Mina menatap Jeongyeon tidak percaya dengan pertanyaannya itu. Menurutmu aku harus bersikap bagaimana? Mina balik bertanya. Jeongyeon menghela nafasnya kasar. Aku tidak mau minta maaf Mina, karena aku tidak menyesal melakukan itu. Aku 100% sadar dengan tindakanku. Lagi lagi pernyataan yang keluar dari mulut Jeongyeon membuat Mina tidak habis pikir. Mina mengarahkan duduknya menghadap Jeongyeon dengan tangan bersedekap di dada.
Aku baru tau ternyata kamu seorang wanita yang seenaknya bisa mencium wanita yang kamu temui. Tapi asal kau tau tidak semua bisa menerima perlakuanmu itu. Tapi tidak masalah kalau kamu tidak ingin meminta maaf kepadaku. Aku harap kedepannya kamu lebih bisa menghargai seseorang. Kamu harusnya bersyukur aku tidak menampar pipimu itu Jeongyeon. Ucap Mina
Jeongyeon sedikit tersentak dengan ucapan Mina. Aku tidak seperti itu Mina. Aku tidak seburuk yang kamu bayangkan. Mina hanya diam tidak menanggapi. Jauh didalam lubuk hatinya, Jeongyeon ingin sekali mengeluarkan kata maaf, tetapi melihat raut wajah Mina yang berubah membuat Jeongyeon malah mengurungkan niatnya. Niatnya untuk meminta maaf seketika hilang dan hanya menyisakan kesalah pahaman dan mungkin kebencian Mina terhadap dirinya.
Jadi apa alasanmu mencium ku? Suara Mina kembali terdengar. Jeongyeon hanya terpaku memandang Mina tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Jeongyeon pun bingung, dan tidak mempunyai alasan kuat mengapa dia sampai berani bertindak lancang seperti tadi. Kalau kamu hanya diam dan tidak bisa menjawab, aku minta kamu tinggalin aku dulu, aku ingin sendiri disini. Pinta Mina.
***
Mobil jemputan sudah sampai dan mereka semua bergegas memasuki barang-barang bawaan. Jeongyeon membantu mengangkat barang bawaan Mina dan hanya dibalas dengan tatapan kosong olehnya. Jeongyeon yang awalnya duduk disebelah supir pun meminta Jihyo untuk bertukar posisi agar dia bisa duduk bersebelahan dengan Mina. Mina terlihat sedikit tidak nyaman. Disepanjang perjalanan menuju Busan, keadaan didalam mobil menjadi sunyi, Mina hanya fokus melihat ke jalanan, Sana dan Dahyun di kursi belakang juga terlelap akibat kelelahan, begitupun Jihyo didepan.
Ada sesuatu yang mengganjal. Jeongyeon masih berkecamuk dengan pikirannya sendiri, sesekali dia melirik ke arah Mina. Apakah dia harus meminta maaf, dia tau Mina pasti marah kepadanya saat ini. Ingin sekali Jeongyeon mengajak Mina berbicara tetapi lagi dan lagi niatnya ia urungkan. Ini waktu yang tepat setidaknya untuk ia meminta maaf. Karena ini hari terakhir mereka bertemu dan belum dipastikan mereka akan bertemu lagi besok atau seterusnya. Jeongyeon kembali menatap kearah Mina dan sampai akhirnya Mina pun menoleh. Pandangan mereka bertemu, Jeongyeon bisa melihat kekecewaan dari mata Mina kepadanya.
Setelah perjalanan panjang akhirnya mereka sampai di depan alamat yang Mina tuju. Mina meminta turun di depan gang karena tidak bisa dilalui oleh mobil. Dan mulai mengirim pesan kepada Momo untuk menjemputnya ke depan.
“ Mina, terima kasih ya. “ Ucap Sana dan Dahyun dari dalam mobil.
“ Ne, kalian hati-hati. Balas Mina dengan senyumnya
“ Mina, jangan lupa berkabar ya. Save nomorku. Sahut Jihyo dari kursi depan.
“ Pasti Jihyo, terima kasih sudah memberiku tumpangan. “ Balas Mina
Jeongyeon ikut turun membantu menurunkan barang bawaan Mina tanpa berkata apapun. Setelah semua barang bawaan Mina diturunkan Jeongyeon hanya menatap Mina. Ketika Mina akan melangkah, Jeongyeon menahan Mina. “ Mina, aku minta maaf. “ Ucap Jeongyeon dengan wajah penuh sesal. Mina hanya mengangguk menanggapi ucapan Jeongyeon, jauh dari harapan Jeongyeon yang berharap kembali mendapat senyum dari Mina, ternyata nihil. Dengan berat hati Jeongyeon kembali masuk ke dalam mobil.
Mina melambaikan tangannya kepada semua yang berada didalam mobil, hingga mobil itupun menghilang dari penglihatannya. Mina terdiam sejenak, merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Mina menggeleng membuyarkan pikirannya sendiri. Ada yang mengganjal dan sesuatu yang belum selesai.
***
Sudah aku bilang kau tidak usah repot-repot membelikanku oleh-oleh Mina. Dengan kau datang menemui ku disini saja sudah membuatku senang. Akhirnya kau mau datang kesini. Bagaimana? Kau tidak memikirkan pekerjaanmu setelah sampai disini kan? Celetuk Momo menggoda Mina. Mina hanya bergidik mendengar Momo yang sesekali menggoda sambil merapikan serta mengeluarkan barang bawaan dari dalam kopernya.
Momo memeluk Mina yang berada disampingnya dengan penuh rindu. Sudah lama sekali rasanya dia tidak bertemu dengan sahabat kecilnya ini. Aku merindukanmu Mina, sudah berapa tahun sejak terakhir kita bertemu, kau susah sekali untuk diajak bertemu. Selalu saja dengan alasan pekerjaan. Apa kau tidak jenuh dengan kehidupanmu yang seperti itu? Aku saja ikutan bosan hanya mendengarkan curhatan mu. Ucap Momo. Aku juga merindukanmu, Mo. Mina mengurai pelukan mereka berdua.
Bagaimana pekerjaanmu di sana? Lancar? Tanya Momo. Lancar. Justru aku sudah diangkat menjadi direktur personalia di sana. Gumam Mina santai. Kenapa kau memilih bekerja di sana? Kau tidak ada niatan meneruskan bisnis papa mu? Balas Momo. Biarkan saja kak Kai yang meneruskan, aku tinggal mengambil hasil dari bagianku saja. Ucap Mina tertawa. Lagian aku tidak terlalu tertarik meneruskan bisnis keluargaku. Aku lebih suka dengan pekerjaan yang aku geluti sekarang. Ucap Mina setelahnya.
Terus bagaimana dengan kejadian kemaren.... Ah aku mau mandi Mo, aku lelah sekali. Aku ingin membersihkan badanku dan beristirahat setelah itu. Ucap Mina memotong pembicaraan Momo. Tapi kau sudah berjanji untuk menceritakan hal itu kepadaku Mina. Aku sedang tidak mood untuk menceritakannya. Sahut Mina. Kau membuatku penasaran Mina! Momo berteriak ketika Mina berlalu begitu saja ke kamar mandi meninggalkan Momo yang masih penasaran.
***
Mina ama Jeong kapan lagi nih ketemunya?
![](https://img.wattpad.com/cover/362850667-288-k815198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Knew I Love You ( On Going )
UmorismoBagaimana bisa, jika seseorang yang belum pernah kita temui, mampu mengubah cara pandang hidup kita sebelumnya dan takdir yang seakan-akan selalu mempertemukan. Don't take it seriously. ⚠️ GxG