•••
Keesokan paginya, Zaga benar-benar menghilang. Tidak ada kabar sama sekali dari dia, semalam adalah kumpul terakhir dalam formasi lengkap.
Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan pun sudah berlalu. Awal-awal sangat terasa sekali jika berkumpul dengan yang lain tanpa kehadiran salah satu seorang, namun hari demi hari sudah terbiasa.
Diam-diam Zura menanyakan kabar Zaga lewat temannya, yang memang Zura kenal. Teman dekat Zaga, dan salah satu orang yang mengetahui hubungan yang mereka berdua pernah jalani.
Zuraa
rel
kabar dia gimana?
bocah-bocah pada nanyain
Zura kembali meletakkan handphone-nya setelah mengetikkan pesan itu kepada teman Zaga. Teman dekatnya, bahkan bisa dibilang sudah sangat dekat dengan keluarganya.
Sudah berkali-kali juga Zura ngechat teman Zaga hanya untuk bertanya perihal kabarnya, apakah dia baik-baik saja atau tidak. Zura hey, harusnya lo juga tanyakan gimana kabar temannya itu!
Beberapa jam berlalu, pesan masuk dari teman yang Zura maksud tadi pun muncul di notifikasi handphone-nya.
Farel
kabar baik dia
Dengan cepat pun Zura segera membalasnya, mumpung anaknya bisa dihubungi.
Zuraa
anak-anak pada nanyain
read
Farel
halah
pasti lo yang mau tanya kabarnya
Zuraa
sekalian
read
Farel
dasar bucin.
bukan lo, bukan Zaga sama aja tai.
Zaraa
bucin apanya gila
nanya doang
gak boleh kah?
lagi pula yang lain juga nanya kabarnya
read
Farel
baik dia, sejauh ini
kemarin-kemarin juga chat gua ga dibalas
berhubung lo yang tanyain kabarnya
bocahnya langsung balas chat gua
Zura tertawa melihat pesan yang dikirim Farel, aneh sekali batinnya.
Farel
asal lo tau
waktu itu juga dia ga balas chat gua berminggu-minggu
gua rechat ga dibalas-balas anying
sampai gua kesel banget
gua chat bocahnya gini
"minimal kalau masih hidup kasih pertanda anjing"
menit kemudian dia buat sw bocahnya lagi duduk di perpus, foto candid
monyet banget anaknya.
Zuraa
yeu bedul
terus gimana?
read
Farel
terus udah
minimal ya ngasih tau kalau masih hidup
terus habis itu dibalas chat gua
Zuraa
kok chat gua ga dibalas dia ya?
read
Farel
nasib
Zuraa
tai.
Zura langsung mematikan handphone-nya, memang kadang mengesalkan Farel. Ingin sekali dia menjambak rambutnya, sayang sekali mereka gak pernah ketemu secara langsung.
.
.
.
.
