Episode -8

31 11 1
                                        

Di dapur Devaka dan Devka membantu bunda mereka memotong ayam kecil-kecil dan menusukkannya ke tusuk sate untuk barbeque an nanti malam. Sedangkan bunda menyiapkan bumbu untuk satenya. Bukan hanya sate ayam, ada juga sate sosis, bakso, otak-otak dan juga sate usus.

Jika di dapur sibuk menyiapkan makanan untuk barbeque an. Jaezar justru malah menganggu sang kakak tertua di pinggir kolam renang. Tangannya gatal ingin mendorong sang kakak ke dalam kolam renang. Namun, ia sadar jika sang kakak tidak bisa berenang. "Hayo loh!, Jae tenggelemin nih," Ujar Jaezar menakut-nakuti.

"Ngga usah nakal!," Sentak Arsen. Ia sudah panik jika adiknya itu dengan jahil menceburkannya atau pun dirinya sendiri yang terpeleset. "Wleee, masa laki ngga bisa renang," Ledeknya dengan sesekali membuat gerakan seakan-akan mendorong kakaknya ke dalam kolam renang. Lalu tanpa aba-aba Jaezar berlari ke arah kakaknya itu.

Arsen yang melihatnya pun segera menyingkir, lalu secara tiba-tiba justru Jaezar sendiri lah yang masuk ke dalam kolam. Jaezar yang mengetahui itu pun panik, meskipun ia seorang atlet renang di sekolahnya, tetapi saat tadi ia berlari kakinya tak sengaja kesleo yang menjadikan dirinya masuk ke dalam kolam dan sekarang ia tak bisa menggerakan kakinya. Padahal kolam ini berkedalaman dua meter.

Arsen yang melihat Jaezar sedang tenggelam pun segera berlari menuju ke dalam rumah. "AYAH!! AYAH! JAE TENGGELAM! AYAH!!," teriakan Arsen menggelegar di dalam rumah. Ayah yang sedang membaca koran di ruang keluarga segera menuju ke arah kolam. Begitupun dengan Devaka, Devka, dan juga bunda yang dengan segera menghentikan kegiatannya.

Ayah dengan segera menceburkan dirinya ke dalam kolam renang dan berenang menuju ke badan putranya yang sudah benar-benar tenggelam di dalam air. Ayah dengan segera membawa tubuh putranya itu ke pinggiran kolam. Di mana bunda sudah membawa handuk untuk Jaezar. Jaezar terbatuk-batuk hebat.

Lalu sesaat kemudian menangis. "Hiks, a-ayahh huuhuuu, sakittt," Rengek Jaezar. "Gimana bisa kamu tenggelam? Kamu kan bisa renang," Tanya Devaka yang di jadikan sandaran oleh Jaezar. "Tadi aku mau jahil..tapi malah kesleo terus masuk kolam, Bundaa kaki Jae sakitt...," Jaezar terus menangis kala merasakan sakit di kakinya.

"Udah, jangan nangis, makanya lain kali jangan nakal!, sekarang ayo masuk terus ganti baju. Nanti bunda panggilin tukang pijat," Ujar bunda khawatir. Jaezar pun di gendong oleh Arsen menuju ke kamarnya. Di ikuti kedua kakak kembarnya di belakang. "Makannya, jangan jahil," Ujar Devka gemas. Jaezar hanya bisa cemberut meratapi nasibnya.
___________________

Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Ayah, bunda, Arsen, dan si kembar sudah berada di halaman belakang. Tak lupa dengan Jaezar yang hanya bisa duduk-duduk saja karena kakinya yang masih sedikit sakit jika di ajak berjalan. Mereka tinggal menunggu ketiga teman Arsen dan juga Jaezar yang juga di ajak.

Teman-teman Arsen dan Jaezar mulai berdatangan pukul delapan lebih lima belas menit. Acara barbeque an pun segera di mulai. Jaezar duduk bersama teman-temannya. Si kembar bagian bakar-bakar dengan ayah. Sedangkan bunda, Arsen dan teman-teman Arsen mengobrol tidak jauh dari meja makan yang di pindah ke halaman belakang.

"Sakit Jae? ," Tanya Erlangga menahan tawa. "Apa lo!? Ngga usah ngejek ngejek gw!," Delik Jaezar. "Asal lo tahu ya! Ini tuh ngga sakit-, AWW!," Jerit Jaezar kala kakinya sengaja di injak oleh Kaenan. "Katanya ngga sakit?," Ejek David. "Lo semua tega ya!? Kaki gw ini lagi sakit! Seenggaknya lo semua perlakuin gw bagaikan raja dong," Ujar Jaezar sedikit mengejek.

"Yee, itu mah maunya lo!," Dengus Kenzi. Jaezar hanya cengar-cengir sendiri. Pembicaraan kelimanya pun terhenti kala bunda memangil untuk memakan daging-daging dan kawan-kawannya yang sudah matang. Erlangga dan Kenzi pun membantu Jaezar mendekat ke arah meja makan. "Kalian ngga pada takut duduk di dekat kolam kaya gitu? Ngga takut tiba-tiba ada yang narik kaki kalian terus kecebur?," Tanya Devaka saat kelimanya mendekat.

"Ngga lah! Ngapain takut emangnya situu sama hantu aja takut," Ejek Jaezar. Devaka hanya bisa mendelik kala di ejek sang adik. Mau membalas tetapi bundanya itu terus menatap dirinya, mana berani ia yang ada malah di marahi. "Waah, asikk makan daging," Pekik David.

"Biasa aja kali Vid, lebay lo," Ujar Kenzi sambil menoyor kepala David. "Udah-udah, ayo di makan," Rerai ayah. "Enak si, tapi potongannya kecil-kecil banget," Celetuk Jaezar dengan mulut penuh. "Yee, kalo mau potong potong dan tusuk tusuk sendiri," Ketus Devka. Arsen hanya terkekeh melihat suasana yang begitu hidup.

"Jae, tahu ngga? Ternyata kak Elsa pacarnya kak Arsen looh," Adu Ayah kepada anaknya. "Hah? Kak Arsen punya pacar?!," Kaget Jaezar pasalnya kakaknya itu sangat sulit untuk di dekati wanita dan sekarang justru ia mendapatkan kabar bahwa kakak kulkasnya itu sudah mempunyai pacar yang cantiknya masyaAllah?! Apakah ini mimpi?!.
___________________

31/03/2024

Terimakasihh sudah membaca sampai sinii semoga kalian suka yaa. Ikutin terus cerita ini yaa dan jangan lupa juga buat kalian votee yaa

Unattainable Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang