Cahaya matahari samar-samar melewati celah-celah korden kamar. Tak butuh waktu lama untuk Jaezar terbangun. Sebenarnya Jaezar sudah bangun sebelum subuh tadi. Namun, sesudah sholat subuh ia merasa mengantuk dan memutuskan untuk tidur kembali.
Jaezar segera mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Dengan seragam yang melekat di tumbuhnya. Jaezar segera turun untuk sarapan bersama keluarganya. Hari ini bundanya itu membuat nasi goreng seafood kesukaan kakak pertamanya. Tak lupa dengan segelas susu panas yang selalu bundanya siapkan untuknya.
"Nanti malam kita jalan-jalan, besok kan tanggal merah," Ujar Arsen di sela-sela makannya. Jaezar mendongak, menatap Arsen. "Wahh, boleh tuhh, kakak harus traktir lohh," Semangat Jaezar. "Iyaa, kamu boleh beli apa aja yang kamu mau," Ujar Arsen dengan senyum gemasnya. Jaezar pun memutuskan untuk segera berganti pakaian.
______________Jaket bomber dan sepatu kets putih sudah terpasang apik di badan Jaezar. Tinggal menunggu kakaknya Arsen selesai bersiap. Arsen turun dengan kemeja baby blue dan celana bahan putih. Sangat kontras dengan pakaian yang di kenakan oleh Jaezar.
Keduanya pun segera menuju ke mall yang tidak cukup jauh dari rumah. Jaezar dan Arsen mengelilingi mall mulai dari lantai satu hingga ke lantai 4. Semua toko mereka jelajahi, dari mulai toko pakaian, sepatu, dan stan-stan makanan yang menurutnya menggugah selera. Jaezar membawa seporsi takoyaki yang berukuran cukup besar dan ice boba rasa red velvet. Di belakangnya Arsen membawa beberapa belanjaan Jaezar.
Karena sudah merasa lapar kembali, keduanya pun memasuki salah satu restoran lokal yang cukup ramai. "Kak, mau rawon sama nasi goreng, " Pinta Jaezar. Arsen pun segera menuju ke kasir untuk memesan makanan. Sedangkan Jaezar menunggu di salah satu meja.
Cukup lama ia menunggu, sampai Arsen datang dengan pesanan mereka. Namun, kali ini Arsen tidak datang seorang diri. Di belakangnya ada dua cowok yang mungkin adalah teman dari kakaknya. "Nih, di habisin, " Pesan Arsen. Jaezar hanya menggangguk. Arsen dan kedua temannya pun segera duduk dengan Arsen yang berada di tengah-tengah Jaezar dan temannya. "Kenalin Jae, ini temen-temen kakak selama di Singapura, " Jelas Arsen.
"Hai kakk, nama ku Jaezar, kalo di rumah di panggil Jae,".
"Hai Jae, nama kakak Emanuel," Ujar seorang cowok dengan kalung salib di lehernya.
"Hai, panggil kakak Gara aja," Ujar cowok itu dengan senyuman lebar.
"Gw ngga pernah nyangka kalo lo punya adik seimut ini," Gemas Gara. Jaezar yang mendengarnya sedikit tidak terima. Namun, hanya bisa menggerutu dalam hati. Enak saja dia menganggapnya imut, dia itu tampan bukannya imut.
"Yaa lo ngga pernah nanya, " Acuh Arsen. "Oh yaa, kalian kenapa bisa ke sini?, " Tanya Arsen. Emanuel dan Gara saling melihat. "Kita kesini bertiga, sama Elsa. Sekalian liburan aja sii, emangnya cuma lo doang yang bisa pulang kampung? Kita juga pangin tahu, " Jelas Emanuel.
Arsen sedikit terkejut kalau tahu bahwa keduanya datang juga dengan Elsa. Pacarnya saat di Singapura, ia sudah mengajak Elsa ikut pulang dan akan ia perkenalkan dengan keluarganya. Tapi malah menolak dengan alasan sedang sangat sibuk, dan apa-apaan ini. Gadis itu malah datang dengan kedua sahabatnya tanpa mengabarinya sama sekali. Sebelum Arsen sempat bertanya kembali, ponselnya berdering.
Bundanya menelpon. Segera di angkatnya panggilan itu.
"Assalamu'alaikum bun, ada apa?,".
" Kalian kapan pulang? Ini udah mau jam set sepuluh loh! Jangan pulang lebih dari jam sepuluh. Adikmu meski besok libur tetep aja. Jangan di bawa pergi sampai malam. Nanti malah jadi ketagihan lagi. Cepet pulang!,".
"Iyaa, ini langsung pulang kok,".
" Yaudah, bunda tutup telponnya,"
Arsen segera mengalihkan pandangannya ke arah Jaezar. Rupanya anak itu sudah selesai makan. Tanpa berlama-lama lagi keduanya pun pamit pulang.
________________Di perjalanan pulang pikirannya tetep memikirkan ucapan Emanuel tadi. Sampai sebuah tepukan mendarat di pundaknya.
"Jangan sambil ngelamun kak nyetirnya, entar kalo nabrak gimana?," Tegur Jaezar. Arsen pun hanya mengangguk, lalu memutuskan untuk memikirkannya nanti lagi. Sesampainya di rumah, bunda sudah siap siaga di depan rumah. "Jae, cuci tangan sama kaki langsung tidur, " Perintah bunda yang langsung di turutinya.
Bunda memandang Arsen, lalu mengajaknya untuk masuk. Sepertinya putra sulungnya ini sedang memikirkan sesuatu.
___________________
08/02/2024
Terimakasih sudah membaca cerita inii dan jangan lupa untuk yang berkenan votee yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Unattainable Dreams
Short StoryHidup sebagai anak bungsu dengan orangtua yang serba tercukupi tak mampu membuat Jaezar berpuas hati. Ia ingin segala yang di dapatkannya hasil dari usaha dan kerja kerasnya. Walaupun ia yakin jika ia menginginkan sesuatu orangtuanya pasti akan lang...