"Kok kak Elsa mau si pacaran sama kak Arsen?! Mending juga pacaran sama aku," Ujar Jaezar ngelantur yang langsung di hadiahi cubitan maut oleh sang kakak tercinta. "Mulutnya dek," Tegurnya, sedangkan sang bunda hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Kamu satu jurusan sama Arsen?," Tanya ayah sembari menyuapi Jaezar setusuk sate ayam. "Ngga om, saya di jurusan sosiologi," Jawab Elsa. "Kalau kalian?,".
" Jurusan ilmu hukum om, kalau dia psikologi om," Ujar Emanuel sembari menunjuk Gara yang sedang mengunyah sate sosis. "Wahh! Kalo gitu kak Gara bisa tahu kepribadian orang dong?!," Tanya Kenzi antusias. "Yaa gitu lahh," Jawabnya sembari garuk-garuk kepala.
"Orangtua kalian kerja di mana?," Tanya bunda penasaran. "Kalau saya bokap kerja jadi Manajer keuangan terus nyokap punya perkebunan stroberi," Jawab Gara. "Nyokap saya jadi dokter kandungan kalo bokap punya beberapa restoran," Ujar Elsa.
"Kalau Emanuel?,".
"Bokap punya usaha pengrajin kain batik kalo nyokap punya butik tante,".
" Waah, kalau gitu bisa nih kapan-kapan tante belanja di butik nyokap kamu," Ujar ayah dengan senyuman lebar. "Halah, biasanya kalo bunda minta belanja aja ayah suka komen kok," Jutek bunda. "Kan ini butik temen Arsen, biar bunda makin deket sama temen-temen Arsen, jadi kalau ada apa-apa kan kita ngga bingung," Jelas ayah.
Bunda pun hanya senyum-senyum. "Yah, bun, semua, aku masuk duluan yaa? Ada tugas buat di kumpulin besok soalnya," Izin Devaka. "Ya udah, sana kamu kerjain dulu," Ujar bunda. Devaka pun segera masuk ke dalam rumah.
"Nanti kalau semisal kakak-kakak udah lulus, mau tetep di Singapura?," Tanya Jaezar. "Entah, mungkin kita bakal di sana beberapa waktu sampai dapat pengalaman kerja," Jawab Elsa. "Loh, kalau gitu kak Arsen bakal tetep di sana setelah lulus?," Tanya Jaezar dengan mata berembun.
"Iyaa, ngga lama kok, paling dua atau tiga tahun aja," Ujar Arsen sembari menepuk kepala Jaezar. Huft! Apa boleh buat, ia tidak boleh egois seperti ini. Bagaimanapun juga ini adalah impian sang kakak. "Iyaa, tapi setiap pulang kakak harus selalu kasih aku oleh-oleh!," Pintanya.
"Iyaa, Kenzi, Erlangga, Kaenan, David kakak titip Jae ya?,".
"Oke kak! Kakak tenang ajaa, Jae aman kok sama kitaa," Ujar David meyakinkan.
"Boleh laa kakk, sesekali kita titip sesuatu kalau kakak mau pulang," Gurau Erlangga. Arsen hanya terkekeh geli dan mengiyakan saja. "Asik!!," Pekik Kenzi dan Kaenan.
"Oh ya tan, om, semuanya, saya, Emanuel sama Elsa pamit pulang duluan ya? Soalnya udah malam," Pamit Gara. "Loh, ngga mau nginep aja di sini? Temen-temen Jae juga pada mau nginep loh," Ujar bunda menawarkan. "Ngga usah tante," Tolak Emanuel.
"Ya sudah, kalian hati-hati di jalan ya?," Ingat ayah. Ketiganya pun menuju ke halaman depan, tempat mobil mereka di parkirkan. Tak lama setelah itu mereka semua pun memutuskan untuk segera tidur.
_______________
Semburat jingga mulai terlihat di langit dengan sinar matahari yang menembus korden-korden rumah. Saat ini ruang makan keluarga Adinaka tampak banyak makanan untuk sarapan. Ada nasi goreng, ayam goreng, kentang balado, dan juga cumi bakar. Semua tampak lahap memakan sarapan mereka masing-masing.
"Yah, bun, kita berangkat dulu yaa," Pamit Jaezar mewakili teman-temannya. "Hati-hati di jalan, jangan ngebut," Ingat ayah di sela-sela sarapannya. Memang saat ini yang lainnya belum selesai sarapan, baru Jaezar dan teman - temannya yang sudah selesai.
"Oke yaah," Kelimanya pun segera salim ke ayah dan bunda. Tak lupa juga ketiga anak tertua keluarga Adinaka.
"Weh, minggu depan udah mau UAS," Beritahu Kaenan. "Cepet banget yaa? Perasaan baru kemarin kita masuk," Heran David.
"Berarti kita harus persiapkan sebaik mungkin,".
"Eh Jae, selama ini kan lo ngga pernah belajar, sekarang mau belajar? Yakin?!," Ujar Erlangga mengejek.
"Eh! Asal lo tahu ya! Selama ini tuh gw belajar, tapi pake SKS," Bantah Jaezar cengar-cengir sendiri. "Huu!," Kenzi pun menoyor kepala Jaezar.
________________
14/04/1024
Terimakasih sudah membaca cerita saya sampai sinii, semoga kalian sukaa yaa.
Jangan lupa buat kalian vote cerita inii.
Sampai jumpa lagi dengan Jaezar dan kawan-kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unattainable Dreams
NouvellesHidup sebagai anak bungsu dengan orangtua yang serba tercukupi tak mampu membuat Jaezar berpuas hati. Ia ingin segala yang di dapatkannya hasil dari usaha dan kerja kerasnya. Walaupun ia yakin jika ia menginginkan sesuatu orangtuanya pasti akan lang...
