31. KAMU JAHAT, DAMIAN

8.1K 180 5
                                    

⚠️ JANGAN TIRU ADEGAN INI, CUKUP DIWATTPAD AJA, JANGAN SAMPAI KEBAWA DI REAL LIFE. BAGI YANG TAK NYAMAN SILAHKAN SKIP AJA. PART INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!

*
*
*

"Cuma kamu bilang? APA GUGURIN BAYI ITU DIBILANG CUMA?!" Emosi Keisya membeludak.

Plak!

Damian menampar pipi Keisya hingga berbekas.

"JANGAN TERIAK-TERIAK SAMA GUE, SIALAN! GAUSAH MERASA PALING FRUSTASI DISINI!"

"AKU NGGAK FRUSTASI KAK, TAPI AKU UDAH MAU GILA!" Tangisan Keisya pecah. "Asal kakak tau, kepala aku mau pecah disetiap mikirkan ini!"

"Kenapa harus aku yang mengandung bayi dari kesalahan kamu!? Kamu yang berbuat, Damian, kamu yang memperkosa aku sampai hamil! Terus, kenapa cuma aku yang ngerasain sakitnya!? Kamu? Kamu nggak ngerasain apa-apa! Kamu cuma dapat nikmatnya aja!"

"Bicth! Jaga nada bicara lo sama gue!" Damian tak suka dengan Keisya yang lancang berteriak padanya. "Dengerin gue, lo itu pantes dapetin rasa sakit itu! Lo memang harus nanggung semuanya karena berani masuk dalam keluarga gue! Gue nggak akan pernah biarin lo hidup tenang! Sedikitpun gue nggak akan biarin lo bahagia!"

Keisya meringis kesakitan tatkala Damian menekan perutnya menggunakan kepalan tangan lelaki itu. Mata Damian menajam, wajahnya yang bengis mendekat kearah wajah Keisya.

"Kalau memang lo gak mau gugurin bayi itu, terpaksa gue pake cara lain untuk mengambilnya." Damian menyeringai, dan menarik tubuh Keisya untuk bangkit. Ia mencekal pergelangan tangan Keisya dengan kasar, lalu menyeretnya keluar dari kamar milik perempuan itu.

Keisya tentu ketakutan, ia berusaha melepas tangannya dari pegangan Damian. Entah apa yang mau dilakukannya, yang pasti itu hal yang buruk. Damian menarik tangannya sangat kasar, sehingga Keisya meringis saat Damian menarik tangannya kearah kamar milik cowok itu.

Damian mengunci kamarnya, lalu mencampakkan tubuh Keisya ketempat tidurnya.

Damian menimpa tubuh cewek itu,
"Tolong jangan lagi, kak ... Aku nggak mau." Seolah tahu apa yang akan Damian lakukan, Keisya pun memelas, ia tidak bisa melawan karena tenaganya sudah hilang sejak kedatangan Damian dirumah ini.

Telinganya seolah tuli, Damian tetap melancarkan aksinya untuk menuntaskan hasratnya yang ia tahan sejak tadi. Keisya memberontak kecil, wanita malang itu menangis lagi dan lagi. Ia nyaris tak bisa bernafas, dadanya kian teremat bersamaan dengan rasa bencinya kepada diri sendiri.

Damian melahap bibir Keisya, tangannya tak tinggal diam meraba permukaan tubuh Keisya. Badannya terasa gerah, lantas Damian membuka jaketnya, lalu membuka kaos putihnya dan melemparnya ke sembarang arah. Ia kini bertelanjang dada.

Tangan Keisya menahan Damian yang hendak membuka bajunya. Damian yang kesal dengan pembelaan Keisya, lantas menarik baju itu dengan kasar sampai robek.

"Kamu jahat, Damian ..." Lirih Keisya seraya terisak pedih. "Tolong henti-" mulut Keisya dibungkam oleh tangan Damian.

"Lo harus nurut sama gue, gak boleh membantah. Itu udah perjanjian kita, kan?" Damian tersenyum.

"Lo cukup diam dan nikmati aja."

Damian menciumi ceruk leher Keisya, seraya mengigit untuk memberi tanda kissmark disana. Nafas Damian bergemuruh, juga detak jantungnya yang cepat. Aroma badan Keisya yang memabukkan semakin membuat Damian liar dalam nafsunya.

"Cuma gue yang boleh nyentuh lo. Cuma gue." Mengingat kembali kebodohannya yang menjadikan Keisya hadiah taruhan, Damian sangat frustasi. Lalu, bibirnya didekatkan ditelinga Keisya.

DAMIAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang