Karyawisata¹

352 47 3
                                    

-OOC
-Prik+gajelas
-gak nyambung
-typo dimana-mana
-kebanyakan skip

Pagi itu di kelas, mereka sedang mencari kelompok mereka masing-masing. (Name) sendiri gak sibuk nyari kelompok, toh dirinya juga bingung soalnya muridnya yang ganjil. Jadi salah satu kelompok nanti ada 7 orang.

"Kelompoknya 6 orang kan? Kita butuh 1 orang lagi." Ucap Karma.

"Sebenarnya aku sudah ajak 1 orang lagi!" Ujar Sugino.

"Bagaimana dengan kembang desa kita, kanzaki!" Sambung Sugino.

"Un, tentu. Dengan begini kelompok kita cuk--"

"Tunggu! Aku ingin mengajak (name) juga!" Potong Kayano.

"Ah, benar. Jumlah kelas ini ganjil... (Name)! Kau belum mendapatkan kelompok kan?" Tanga Nagisa.

Tak ada jawaban..

"Tidur lagi?" Heran Nagisa.

"Biarkan saja! Masukkan saja dia, ya ya ya???" Ucap Kayano memohon.

"Baiklah, aku akan menambahkan namanya" Ucap Nagisa.

"Oii, (name). Itu ada kecoa" ucap Karma iseng.

(Name) yang samar-samar mendengar itu lantas terkejut..

"WAAA! DIMANA?!" Kaget (name) tiba-tiba berdiri.

"WHAHAHAHA, ITU HANYA MAINAN!"

"Ah.. BAKARMA!"

Karena tiba-tiba berdiri, tentu itu membuat pandangan (name) menghitam sesaat. Jadi ia berpegang ke meja agar tidak terjatuh.

'aish.. darah rendah ini menggangguku.' Batin (name).

"(Name)-chan?"

"Ah? Ya?"

"Kau tak apa?"

"Ung, tak apa."

(Name) menghampiri mereka.

"Sip, ayo tentukan kita kemana saja!" Ujar Kayano.

Semuanya sibuk memilih tempat yang akan mereka kunjungi nanti.

Tiba-tiba saja Koro sensei datang dengan buku kamus yang sangat tebal.

"Masing-masing akan mendapatkan 1!"

"Apa itu?"

"Buku panduan Karyawisata!"

Koro sensei pun membagikannya dengan cepat.

"Waa, berat!"

"Ini namanya kamus!!!!"

"Setebal harapan orang tua..."























Skip esoknya

Sekarang Mereka sedang berada di halte kereta(?).

"(Name)-chan! Kau membawa apa??" Tanya Kayano.

"Hanya barang barang penting.." jawab (name).

"Oh! Apa kau memberitahu orangtuamu?"

"Tidak, kenapa?"

"Hee, bagaimana jika mereka mencari mu?!"

"Mereka tak akan mencari ku, mereka hanya sibuk dengan perkejaan"

".. astaga! Maafkan aku!!!"

"Eh? Untuk apa minta maaf??"

Nah, mereka udah di dalam kereta. Bahkan mereka bermain kartu, kecuali (name) karena gak bisa main😭.

Karma apa karma?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang