Hujan petir

260 31 8
                                    

-OOC
-Prik+gajelas
-Gak nyambung
-kebanyakan skip
-typo bertebaran

"Dadah Kaa san, Tou san! (Name) Berangkat sekolah dulu!~" pamit (name) lalu pergi.

"Hei tunggu, payungnya--" ucapan Ibu (name) terhenti karena (name) sudah jauh.

Ibu (name) hanya bisa menghela napas. Apa (name) tidak melihat ramalan cuaca?.

"Sudahlah, lagi pula dia sudah membawa cardigannya kan?" Ucap ayah (name) sembari membaca koran.

"Kamu pikir cardigan saja cukup untuk (name)?!" Ujar Ibu (name).

"Huft, aku ragu dengannya.. ramalan cuaca hari ini hujan dan ada petirnya. (Name) Kan takut dengan petir.. apalagi gemuruh.." gumam Ibu (name) dengan risau.

"Bukannya ada pacarnya? Siapa namanya... Azab" ujar Ayah (name).

BUGH!

Ibu (name) memukul kepala Ayah (name) dengan sedikit keras.

"Karma! Bukan azab!!!"








Side (name)

(Name) Berangkat sendiri ke sekolah. Karma kemana? Karma sudah duluan, katanya ada urusan yang mengharuskannya berangkat ke sekolah lebih duluan.

Karma juga udah ngabarin ke (name) kok.

Skip

Sesampainya di sekolah dan berada di dalam kelas. (Name) duduk di bangkunya.

Bangku Karma memang ada tas nya... Tapi orang nya mana? Masa dia membolos?

Tak lama Bel masuk berbunyi.. dan Karma juga sudah masuk, syukurlah dia ga bolos.

Saat (name) sedikit melamun, tiba-tiba saja ada angin kencang dan sebuah benda kuning cepat lewat.

"Semuanya!~ ganti pakaian kalian dengan seragam olahraga, kita akan melakukan kegiatan di luar!!" Ujar Koro sensei dengan semangat.

Semuanya berganti pakaian di ruang ganti masing-masing. Lalu mereka pergi ke lapangan, biasalah. Berolahraga.

(Name) Hanya duduk, melihat mereka yang bermain dengan peralatan olahraga.

"(Name)-chan? Tumben tidak ikut bermain" ujar Koro sensei.

"Urusai." Ujar (name) dengan nada ketus, dikittt🤏🏻.

"Uhk. Begini ternyata rasanya, sangat menyakitkan!~" ucap Koro sensei dramatis.

"E-eh? Koro sensei?! Daijobu?? Gomen gomen!!" Ucap (name) panik.

(Name) Memeluk erat Koro sensei bahkan juga sedikit curhat.

"Nyrufufufu~ ternyata itu yang menganggu pikiranmu, (name)-chan?" Ujar Koro Sensei.

"Uhm.."

Tak lama (name) merasa ada yang menarik (name) ke belakang dengan mudah. Perasaan (name) berat deh? Apa karena dia pendek!?

"Hei--"

"Gurita ini selalu mencari Kesempatan dalam kesempitan." Potong Karma.

"Hoo~ Karma-kun rupanya~" ujar Koro sensei.

Tak ingin berlama-lama, Koro sensei yang peka ini meninggalkan Karma dan (name) berduaan.

"Bagaimana? Apa kesibukannya sudah selesai?" Tanya (name).

"Iya sudah, baru saja" jawab Karma.

Hening..

"Apa kau membawa payung?" Tanya Karma memecah keheningan.

Karma apa karma?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang