「04🕊」

100 6 0
                                    

♥︎♡

❝Mengapa sulit untuk kita mengucapkan, merasakan, makna dari kata terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengapa sulit untuk kita mengucapkan, merasakan, makna dari kata terima kasih.❞

○○○

Normal POV

Pagi ini hujan.

Memasuki minggu ke-empat [Name] menjadi siswi kelas sebelas. Semuanya terasa lebih ringan sekarang, tugas tugas sekolah, jadwal les privat-itu, jam belajarnya.. sekarang rasanya tidak seberat kemarin kemarin.

Jalan jalan sebentar dengan Karasu, mengobrol dengan lelaki itu sepanjang jam istirahat.. bagi [Name], Karasu adalah penyembuh. Bahkan hari sabtu kemarin, ia kembali menjejaki alun-alun kota bersama Karasudengan memberi alasan 'belajar bersama di rumah teman'.

Alun-alun bagaikan tempat wajib mereka sekarang.

Pagi menjelang siang di hari itu cerah, kali ini mereka benar benar menyapa merpati dengan roti yang ditaburkan.

"Kalau besok-besok lo sedih, bilang aja. Supaya kita bisa main-main lagi di sini"

Itulah kata-kata yang Karasu ucapkan sabtu kemarin sebelum terkekeh setelahnya. Dengan senyumannya yang berbeda itu[Name] menyebutnya senyuman manis.

Deret kata itu, jika [Name] telusuri lebih dalam lagi akan memiliki makna, 'jangan diem aja kalau lo lagi sedih, ada gue' iya, ada dia di sana.

Selalu, dan berjanji pada dirinya sendiri.

Karasu tidak berbohong saat dia bilang bahwa dia suka pada [Name]. Meski setelah mengatakan itu bab sebelumnya, mereka berduaterutama Karasu membiarkan hari demi hari berjalan seolah dia tidak pernah mengatakannya.

Dan [Name] yang terus diam dalam rasa penasarannya juga membiarkan ungkapan itu sebagai angin lalu.

Padahal keduanya sama-sama menunggu satu sama lain untuk membahasnya lagi.

Wah, rumit sekali bukan?

Walau iya, tanpa dibahas lagi pun, sudah kelihatan betul kalau mereka sudah saling jatuh suka.

Kembali ke hari ini.

[Name] baru saja turun dari mobil silvernya, mengeratkan ransel yang ia kenakan lalu berjalan masuk kedalam gedung sekolah.

Memastikan benar payung yang dia kenakan berada dalam posisi yang pas.
Sembari membawa jaket milik Karasu jugakali ini dia benar benar berniat mengembalikannya.

#𝗠𝗢𝗡𝗢𝗖𝗛𝗥𝗢𝗠𝗘; 𝐊𝐚𝐫𝐚𝐬𝐮 𝐓𝐚𝐛𝐢𝐭𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang