「00🕊」

433 33 4
                                    

♥︎♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥︎♡

❝𝗠𝗼𝗻𝗼𝗸𝗿𝗼𝗺 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗮𝗿𝘁𝗶. 𝗣𝗮𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗶𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗵𝗶𝘁𝗮𝗺 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝘂𝘁𝗶𝗵, 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗯𝘂-𝗮𝗯𝘂 𝗺𝗮𝗸𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝘁𝗮𝗵𝘂𝗶 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶.❞

_

[Name] POV

Dear diary..

Let me tell the story.

Waktu itu, aku masih duduk di bangku sekolah dasar.

Usiaku baru enam tahun, masih seorang anak kecil yang tidak tahu kemana harus pergi tanpa orang dewasa. Dan pada hari itu saat terbangun, aku tidak berada di tempat yang aku kenal.

Semuanya asing bagiku.

Kenapa semuanya terjadi padaku?

Kenapa harus aku?

Masih terlalu muda aku saat itu untuk mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri membuat pita berwarna putih yang ku kenakan saat itu bergoyang.

Ternyata tempatku terbangun saat itu tidak jauh dari tempat tinggal masyarakat setelah aku memutuskan untuk berjalan dari sana.

Diriku yang masih polos nan lugu hanya dapat berteriak, "MAMAA..."

Sekalipun tidak ada yang menyahutnya.

Aku terus berjalan memasuki pemukiman warga, hingga aku menemui beberapa rumah yang aku kenali.

Pun begitu, aku tetap tidak tahu kemana arah untukku pulang dari sana.

Suara teriakkanku semakin parau- "M-mamaa... AYAAAH— Kh" aku terbatuk batuk, mengelap keringat dan air mata yang berlinang.

Itu adalah hari terburuk dalam hidupku saat itu.

Semua orang meninggalkanku.

Aku masih ingat bagaimana langkah yang kupaksakan mendekati sebuah pohon beringin untuk istirahat.

Aku masih ingat saat terduduk disana dan menangis sambil memeluk kedua lututku.

Aku masih ingat bagaimana aku bertemu dia untuk pertama kalinya.

#𝗠𝗢𝗡𝗢𝗖𝗛𝗥𝗢𝗠𝗘; 𝐊𝐚𝐫𝐚𝐬𝐮 𝐓𝐚𝐛𝐢𝐭𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang