TYPO
Caca gak tau kenapa dia harus jelasin soal hubungannya dan Jeno ada Malvin, tapi lihatlah dia sekarang, duduk dipinggir ranjang Malvin setelah menemani Micha dan Marshal sampai tertidur.
Caca menghela nafasnya, saat dirinya bangkit pintu itu dibuka dan menampilkan Malvin masih dengan pakaiannya tadi.
"Miss Caca belum pulang?"
Tiba-tiba jadi formal lagi, batin Caca.
Udahlah, biarin aja, pikir gadis itu.
"Saya mau pamit pulang mas" ucapnya
Malvin mengangguk, "Saya antar yah"
Tidak ada alasan untuk Caca menolak, wanita itu hanya mengangguk.
...
Diperjalanan keduanya diselimuti keheningan, tidak ada yang memulai pembicaraan.
Caca melirik Malvin yang fokus menyetir, gadis itu menghela nafas kecil lalu memandang lurus kedepan.
Hah, Caca tidak tahan.
"Mas Malvin" panggil Caca, Malvin meliriknya sebentar sebagai respon lalu kembali memandang jalanan.
"Soal tadi- jangan dipotong" ucap Caca saat melihat Malvin hendak buka suara.
"Jangan dipotong, biarin saya jelasin. Saya, Jeno memang bersahabat, kami sudah temenan lama. Yang mas Malvin bilang tidak ada laki-laki dan perempuan yang bisa bersahabat itu benar, saya rasa juga kayak gitu"
"Caca, saya tidak-
"Dengerin dulu mas" potong Caca sebal
"Okay.."
"Saya sama Jeno gak sahabatan berdua, tapi bertiga ada lagi satu lagi sahabat kami namanya Jasmine atau sering kami panggil Nana, mereka mas, mereka yang gak bisa sahabatan"
Malvin memandang Caca sebentar, sementara Caca menunjukkan ekspresi meyakinkan pria disampingnya itu.
"Jeno, pacarannya sama Nana bukan sama saya" jelas Caca.
Untuk beberapa saat tidak ada tanggapan dari Malvin membuat Caca menghela nafas, dirinya malu sepertinya Malvin memang tidak butuh dan tidak peduli dengan penjelasannya.
"Saya..cuma tidak mau mas Malvin salah paham, maksud saya, karena yang mas Malvin pikir itu tidak benar dan saya tidak mau jatuhnya fitnah jadi saya jelaskan" ucap Caca hendak menyelamatkan harga dirinya.
"Saya paham"
Hanya itu respon yang keluar dari mulut Malvin, Caca mengangguk canggung lalu kembali memandang lurus kedepan.
Sampai tak lama mobil Malvin berhenti didepan gerbang rumah Caca.
Gadis itu membuka seatbeltnya, sambil berucap, "Makasih mas Malvin sudah nganterin saya"
"Caca" panggil lelaki itu
Caca memandang Malvin yang kini memandangnya.
"Kamu benar-benar tidak sedang dekat dengan siapapun atau memiliki kekasih kan?"
Caca diam sebentar lalu kemudian mengangguk kecil.
"Maaf dengan sikap saya tadi, saya salah karena tidak mendengarkan penjelasan kamu"
"Iya mas, tidak apa-apa"
"Caca, saya serius ingin dekat dengan kamu, kamu izinkan saya?"
Blak-blakan banget, batin Caca. Dirinya benar-benar tidak biasa dengan yang to the point dan sat-set begini, banyak pria yang coba mendekatinya tidak ada yang seterus terang Malvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make a Family [ Markhyuck short]
FanfictionMalvin si orangtua tunggal dengan tiga anaknya, mencoba meraih Caca, si cantik yang baik hati, untuk melengkapi mereka.