13 || Pencarian Data - Taruhan

58 5 0
                                    

"Welcome to the dark story!"

Tak butuh waktu beberapa jam, Edwin sudah datang ke markas Sandra Mafia, wajahnya yang senantiasa datar dan dingin membuat siapa saja selalu segan dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak butuh waktu beberapa jam, Edwin sudah datang ke markas Sandra Mafia, wajahnya yang senantiasa datar dan dingin membuat siapa saja selalu segan dengannya.

"Gara! Mana papa?" tanya Edwin pada Gara yang menyambutnya di pintu depan.

"Tuan sedang di ruang pribadinya," jawab Gara.

"Hmm!"

Edwin segera menuju ruang pribadi milik Elias. Sesampainya disana, Edwin mengetuk pintu beberapa kali.

"Pa! Papa! Papa di dalem?" tanya Edwin dari luar pintu.

Elias yang menyadari kedatangan putranya, segera menyahut. "Ya!"

Edwin segera masuk dan menghadap papanya. "Ada apa Pa? Apa yang terjadi?" tanya Edwin.

"Markas kita di serang sedangkan setengah dari anggota sedang berada di Amerika untuk membantu cabang mafia yang sedang dalam masalah. Sepertinya ada yang ingin bermain dengan kita," jelas Elias dihadapan Edwin.

"To the point! Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

"Cepat cari tau siapa dalang dibalik semua ini dan bunuh dia langsung! Papa tidak akan membiarkan siapa pun mengusik ketenangan Sandra Mafia!" jawab Elias, tegas.

"Papa udah minta Gara nyari tau siapa pelakunya kan?"

"Sudah! Menunggu dia terlalu lama untukku. Papa percaya kamu lebih bisa mendapatkan pelakunya."

Edwin menyeringai dan tertawa pelan. "Haha! Papa memerintah orang yang tepat, kalau begitu, aku akan menelepon seseorang untuk mencari siapa dalang dibalik semua ini!"

Edwin meraih ponselnya dan menghubungi seseorang. "Halo!"

"Ya? Kenapa?"

"Can I ask for your help?"

"Sure! Why?"

"Please check CCTV, it looks like someone wants to play with Sandra Mafia. I have to find the perpetrator!"

"Wait! What? Ada masalah?"

"Ada, dan gue minta dalam waktu sepuluh menit lo kirim semua data pelaku ke gue. Ngerti?"

"Owh? Okey! Easy bro!"

Sambungan telepon terputus, Edwin tersenyum kecil melihat kinerja temannya itu. "Jadi?" tanya Elias, menatap Edwin.

"Dalam sepuluh menit kurang, semua data udah ada di tangan aku!"

"Yakin? Kalau tidak?"

"Ingin bertaruh? Kalau aku menang, mafia cabang Amerika jadi milik aku. Gimana?" Elias mengusap pelan dagu yang berisi bulu halus itu.

"Hm ... bukan ide buruk. Oke, kalau itu mau kamu, tapi! Kalau kamu kalah, kamu harus jadi ketua pengganti Sandra Mafia setelah kamu lulus, bagaimana?"

"O— what! Ketua mafia? Gantiin Papa? No! Big no!" tolak Edwin.

Elias tersenyum samar. "Bukannya dulu saat kamu kecil, kamu berambisi untuk menjadi pengganti ketua Sandra Mafia? Kamu nggak inget gimana kamu dulu latihan keras untuk dapetin pelaku kematian mama kamu?"

"Tapi—"

Elias menggoyang-goyangkan telunjuknya di hadapan Edwin. "Tidak ada penolakan! Taruhan, tetap taruhan!"

Edwin menghela napas pasrah, tapi, dia yakin bahwa dalam waktu sepuluh menit kurang data itu akan ada di tangannya.

Ting!

Sebuah notifikasi masuk ke ponsel Edwin, saat memeriksanya, Edwin seketika sumringah tak karuan.

Edwin segera mengirim data tersebut ke ponsel Elias, papanya. "Jadi, siapa pemenangnya kali ini?" tanya Edwin dengan senyum kemenangan.

Ting!

Kini giliran notifikasi ponsel milik Elias yang berbunyi. Pria tersebut segera memeriksanya dan terdiam saat melihat data yang masuk ke ponsel miliknya.

"Dengan senang hati, aku nerima jabatan sebagai pemilik mafia cabang Amerika, Tuan Elias Sanandra. Taruhan tetaplah ... taruhan! dan pemenangnya ... aku! Hahaha!" Edwin tertawa senang saat tau bahwa dirinyalah pemenang dari taruhan yang ia buat bersama Elias.

"Ya, ya! Mafia cabang Amerika milik kamu!" Elias mengambil ponsel dan menelpon wakil ketua cabang Amerika.

"Halo, hmm. Ada berita untuk kalian, jadi, mulai hari ini Sandra Mafia cabang Amerika akan dipimpin oleh anakku, Edwin. Tidak ada penolakan!"

Tut!

"Haha, makasi Pa. Kalau gitu aku pergi dulu, waktunya bermain!" Edwin pergi dari hadapan Elias dengan hati yang gembira. Sudah mendapat cabang Amerika, mendapat mainan pula.

 Sudah mendapat cabang Amerika, mendapat mainan pula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two Face About Me [END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang