Chapter two

24 1 0
                                    


Happy reading!





Clairine~Galen, terbangun dari tidurnya dengan suara alarm yang berdering. Matanya terbuka perlahan, disambut oleh cahaya redup yang menyelinap masuk dari celah tirai jendela. Dengan langkah yang ragu, ia menggapai handphone yang terletak di samping tempat tidur. Dengan gerakan cepat, ia membuka kamera depan untuk memastikan bahwa dia sedang bermimpi.

"Gue yakin, pasti ini mimpi," gumamnya pelan, sementara matanya fokus memperhatikan layar handphone. Namun, apa yang terpampang di sana hanya memperkuat kebingungannya. Wajah yang terlihat adalah wajah yang sama, yaitu wajah cantik clairine.

Galen mencoba memperhatikan setiap detail wajah yang terpantul di layar kamera. "Ini gila! Muka gue yang tampan dan gagah kemana?" Desahnya pelan.

"Nggak ada jalan lain, ya?" Bisiknya pelan, sambil menatap kosong layar kamera handphone. Galen merasa terjebak dalam labirin tak berujung, tak tahu harus berbuat apa.

Setelah beberapa saat merenung, Galen memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Dengan langkah-langkah yang agak ragu, dia membuka pintu kamar mandi dan memasukinya.

Dengan pandangan tatapannya terfokus pada tubuh yang bukan miliknya, Galen mencoba menyingkirkan perasaan canggung. Ia membuka kran air dan membiarkan air hangat mengalir, mempersiapkan diri untuk mandi. Saat ia melepas pakaian, ia tak bisa menghindari perasaan aneh melihat tubuhnya sekarang.

Setelah mandi, Galen, melangkah menuju lemari pakaian untuk mengambil seragam sekolah. Namun, kejutannya datang saat dia melihat berbagai pakaian yang sangat feminin dan sepertinya tidak sesuai untuk digunakan sehari-hari oleh seorang Galen. "Eh, ini sih baju cewe semua, nggak mungkin gue pake ini buat sehari - hari."

Meskipun demikian, Galen merogoh seragam sekolah Clairine dan mengenakannya, meskipun dengan sedikit keraguan. Setelah berpakaian, dia berjalan menuju cermin untuk melihat dirinya yang kini mengenakan seragam perempuan. Rasanya memalukan, mengingat jiwanya sekarang berada di tubuh Clairine.

"Kenapa gue harus didalam tubuh monyet liar ini!?"

"Dosa apa yang gue lakuin?"

"Tapi, kalo dilihat-lihat cantik juga"

"Eh, nggak. Dimata gue dia tetap monyet liar yang paling gue benci!"

Kemudian, Clairine~Galen beralih ke meja rias, merasa kebingungan tentang bagaimana berias. Tanpa pengalaman sebelumnya dalam merias wajah, dia memutuskan untuk mencari bantuan dari tutorial video di internet. Setelah beberapa percobaan dan beberapa klik di layar, akhirnya Clairine~Galen berhasil merias wajahnya dengan sangat cantik.

•••

Clairine~Galen, turun dari kamarnya dengan langkah mantap, menuju ruang makan untuk sarapan bersama kedua orang tuanya sebelum berangkat ke sekolah. Namun, saat kedua orang tuanya melihat penampilan-Nya yang terlihat tomboy dan lebih 'badas' dari biasanya, mereka terkejut. Biasanya, mereka melihat Clairine selalu rapi dan feminin, dengan pakaian yang cocok dan tatanan rambut yang teratur.

Ibu Clairine, dengan ekspresi heran, tidak bisa menahan diri untuk tidak mengungkapkan kekagetannya. "Clairine, what happened? Kamu terlihat berbeda sayang," tanyanya dengan nada penasaran.

Clairine~Galen, dengan sikap cuek, menjawab, "Ah, engga ada yg spesial moms, clay rasa penampilan clay yang sekarang, jauh lebih nyaman. " Suaranya terdengar sedikit dingin.

Ayah Clairine, yang juga merasa terkejut dengan perubahan penampilan putrinya, mencoba mencari tahu lebih lanjut. "Kenapa kamu ga lagi pelukan sama mama sebelum berangkat, nak? Apa ada yang ga beres?" tanyanya dengan kekhawatiran yang terlihat jelas di wajahnya.

Swapped souls [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang