duaa

74 10 1
                                    

Satu hari kemudian

ada dua orang gadis menuju rumah laela,dua gadis tersebut adalah tetangga dari laela yang berniat mengikuti upacara TMMD itu

"laela oyy laela" ucap dari aprilia putri salah satu gadis tersebut.

"iya kenapa prili?" jawab laela

"ayo kelapangan, ikut upacara disana" ucap dari salah satu gadis yang disamping prili iya adalah nadya amelia widayanti

"wah emang boleh?" pertanyaan dari laela

"boleh, kata bapak aku boleh" kebetulan nadya adalah anak dari pak slamet seorang pedagang di sebuah toko kelontong yang berada di sebrang lapangan tersebut.

"ohh gitu toh, bentar ya aku mau ganti baju dulu" jawab dari laela

beberapa menit kemudian ketiganya sampai di pinggir lapangan upacara yang sudah akan dimulai.

"ayo laela kita disana bareng warga lainnya" ucap si prili, dan laela menganggukkan kepala bersama nadya.

upacara akan segera dilaksanakan para warga pun mulai berdatangan mengisi barisan barisan yang kosong

"wahh banyak ya yang hadir, emang gapapa nih kita ikut"ujar laela cemas

"gapapa, dibolehin kok, dah lah baris aja"

"yaudah kita baris disana aja" ujar prili sambil menunjuk barisan yang kosong



"ehh liat deh ganteng banget" ujar prili sambil menunjuk barisan tentara

"gak lah, gantengan juga yang itu" ujar nadya ikut menunjuk tentara yang bertugas dalam upacara

"gak gantengan yang itu"

"iihhh yang ituuu"

"yang itu"

"yang ituu"

"dibilang yang itu kok"

"ituu, pokoknya yang it_"

"berisik!!!, bisa diem gak!!" ucap nadya terpotong oleh suara tegas seseorang

"maafin temen temen ku ya kak" ucap laela sambil sedikit membungkukkan badannya

"..." tak ada jawaban dari seseorang tersebut

"nah kan diomelin, makanya diem, jangan malu maluin karena yang bakal malu itu aku tauu" ujar laela sambil sedikit menutup wajahnya

jan lupa VOTE dan KOMEN
typo tandai

"Halo om"(on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang