⚠️ FOLLOW SEBELUM DIBACA ⚠️
________
Bagaimana ketika kamu Menikah dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya,?
"Kamu sudah Abi jodohkan dengan anak sahabat Abi"
Sejak saat itu, saya mengakui bahwa saya kalah, saya sudah tidak bisa men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Meera, hari ini saya bersama Ikhsan akan menemani Kyai Zaid berkeliling, kemungkinan besar akan sampai malam, nanti kamu sama Ning Hana dulu ya di sini”
“Iyaa”
Azzam hanya mengangguk lalu berdiri menaruh kitab nya pada rak “Saya keluar dulu, Mau saya temani menemui Ning Hana?”
“Ngga usah kak, nanti aku bisa ke sana sendiri”
“Ya sudah, ke sini sebentar sayang”
“kenapa kak?”
Tiba-tiba Azzam mendaratkan kecupan pada kening nya yang membuat gadis itu mematung “Saya berangkat dulu, Assalamu’alaikum”
Meera sudah malu plus pipi nya bersemu merah hanya menunduk dan segera mengambil tangan Azzam itu ia kecup “Wa’alaikumussalam..”
Jangan buat aku bingung kak, kamu seolah olah mencintaiku melakukan semua ini, tapi aku belum pernah mendengar kalimat itu keluar dari mulut kamu.
*****
“Ning Meera menikah karena di jodohkan ya?” tanya ning Hana.
Mereka berdua berjalan keluar, Hana mengatakan ingin berjalan jalan dan pergi ke sebuah taman, ada yang mau Ning Hana kasih tau pada Meera, katanya.
“iya ning, kami di jodohkan oleh kakek saya”
Perempuan itu beralih menatap Meera di sampingnya “Eh Ning, biasanya kalau di jodohkan itu salah satunya pasti ada yang ngga nerima, entah karena tidak suka atau memiliki kekasih, tapi saya lihat kalian berdua tidak, yaa?”
Mendengar itu, Meera hanya tersenyum kecil
“Kalian seperti nya sama-sama menerima ya, semoga selalu bahagia ya Ning”
“Terima kasih Ning, Ning hana juga semoga selalu bahagia dengan Gus ikhsan”
“Jelas bahagia Ning, kami baru saja di titipkan malaikat kecil di sini” ujarnya sambil menunjuk perut, lalu di usap nya perut itu sembari tersenyum
“MasyaAllah Ning Hana hamil?”
Ia mengangguk bahagia
“Ya Allah alhamdulillah.. Selamat ya Ning”
“Terimakasih ning Meera, semoga cepat menyusul yaa”
Meera tersenyum tipis kemudian mengangguk “Aamiin”
“Oh iya Ning, saya lagi mau banget makan batagor deh, kita ke depan yuk, di depan banyak jajanan loh”