CHAPTER 1

51 10 3
                                    

• ♢ •

"Mbak! Lu kalo bangunin gue gausah pake speaker kek!"

Protes Scaramouche pada kakak perempuan nya, yakni Shogun. Ia berjalan mendekati kakaknya sambil memegangi kepalanya yang sakit karena jatuh dari kasur.

Pasalnya, pagi pagi buta begini. Shogun memasang speaker bluetooth dengan lagu bergenre heavy metal. Hanya untuk membangunkan nya.

Bayangin, gimana gak kaget coba? Alhasil Scara jatoh dari kasur nya yang cukup tinggi.

"Salah lo bangun telat, udah sono sarapan! Abis tu berangkat!" balas Shogun ngegas.

Scara berdecak kesal, ia menyambar tasnya dan segera duduk di meja makan.

Fyi, habis Scara gubrak dari kasur dia langsung ngibrit ke kamar mandi ges :D

Setelah menyelesaikan sarapan nya, ia pun pamit kepada wanita tercinta yang sudah menciptakan- eh, maksudnya melahirkan dirinya.

Yep, Mama Ei.

"Ma, Scara berangkat." pamitnya sambil mengambil kunci motor yang terletak di atas meja.

"Hati hati, jangan ngebut. Awas aja mama dapet kabar kamu kecelakaan." ancam Mama Ei sambil megang panci.

Scara mah cuma dehem aja biar ga diperpanjang, keluar lah dia ke garasi. Ia berjalan ke motor sport kesayangan nya selama ini.

Setelah menyalakan mesin, Scara langsung melesat membelah jalan raya menuju SMA yang akan ia tempati sebagai murid pindahan.

• ♤ •

Setelah beberapa waktu, sebuah gedung besar nan mewah pun mulai terlihat di pandangan nya. Lantas, ia menambahkan kecepatan nya hingga sampai pada SMA tersebut.

Yep! Disinilah Scara pindah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yep! Disinilah Scara pindah.

SMA GI, SMA paling bergengsi di ibukota Jakarta. Fasilitas lengkap, kualitas pendidikan terbaik serta beberapa sarana 'refreshing' otak terjamin disana.

Baru juga ia memarkirkan motornya di parkiran sekolah, telinga nya sudah menangkap bisik bisikan di sekitarnya.

"Siapa tuh? Anak baru?"

"Ganteng ya, motornya juga."

"Keren."

Scara tidak lagi heran jika ada yang kagum pada motornya.

Pasalnya, motor yang ia beli dengan uangnya sendiri adalah salah satu motor yang bisa membuat pembelinya merogoh kocek cukup dalam.

(Privilege tokoh utama)

Belum lagi motor ini adalah unit langka, dan beruntungnya Scara bisa membeli motor ini sebelum kehabisan.

Baru saja ia memarkirkan motornya, tiba-tiba saja seseorang sudah menggeplak bahunya dari belakang.

Plak!

"WOI! Anj, siapa sih-Lah?!" Mata Scara terbelalak begitu melihat pelaku yang menggeplak nya seenak jidat.

"Wah bener! Kirain gue siapa, ternyata elo! Masih inget sama gue ga?" tanya pemuda berambut pirang itu sambil tersenyum lebar, seolah-olah yang ia lakukan tadi tidak pernah terjadi.

"Anjing! Gue kirain siapa geplak gue, ternyata elo!" Scara terkekeh, kemudian melakukan fist bump dengan sohib dari SD nya itu.

Kenalin, doi namanya Aether. Belio ini sohib nya Scara sejak SD sampai SMP, sayang nya pas tahun ketiga SMP si Scartod ini pindah ke luar negeri dengan alasan mamanya dapat urusan di luar negeri dan itu lumayan lama.

Jadilah mereka berpisah, udah mana lost contact pula. Double damage ga tuh.

"Kabar lo gimana bro? Gila sih, comeback lo ditunggu tunggu sama fans. Pada nanyain tiap tampil." kekeh Aether.

"Waduh, gue masih mau hiatus cuy. Kangen sih aktivitas grup lagi, tapi kapan lagi punya waktu
se-free ini lagi?" Scara menaruh helm nya.

"Yaudah, by the way lo kelas berapa?"Aether.

"...Lah, gue lupa nanya mama gue anjir."Scara.

"Tolol." Aether menepuk kepalanya lelah, kebiasan sohib nya ini ga berubah-ubah ternyata.

"Yaudah, lo gue temenin ke OSIS ngambil SID Card, biar tau kelas lo dimana." ujar Aether memberi saran.

"SID Card apaan anjir? Setau gue adanya School Member Card." tanya Scara bingung.

"Kelamaan tinggal di Inggris sih! Itu mah yang ada di Inggris, kalo SID Card yang disini. Kepanjangan nya Student Identity Card!" Jelas Aether agak emosi.

"Sans, mana gue tau." Scara nyengir.

"Bodo amat, gas lah ke OSIS. Emosi gue lama lama sama lu."Aether.

"Apa hubungan nya tolol."Scara.

"Bacot anjeng."

Endingnya, mereka berdua saling geplak bahu dan ngakak bareng. Entah apa yang diketawain mereka, emang pasien kabur rsj sih.

Habis puas ngakak, mereka pun berjalan melintasi lorong sekolah yang penuh dengan para siswa-siswi yang berkeliaran layaknya kera lepas/ggg canda.

• ♢ •

Singkat cerita, mereka berdua pun sampai di depan ruang OSIS. Aether yang udah siap segenap jiwa dan raga buat ngetok pintu pun, digagalkan.

Sebab, pintu ruang OSIS telah terbuka dan menampakkan sesosok lelaki dengan iris merah menatap mereka terkejut.

"Loh? Aether, ngapain-SCARA?!"

Kazuha membelalakan matanya begitu melihat sohib nya sekaligus personil group band mereka yang sedang hiatus.

"Wanjir, ga nyangka. Apa kabar bro?" Scara dan Kazuha melakukan fist bump persis seperti yang Scara dan Aether lakukan.

"Baik, lu sendiri gimana? Kok balik ga kabar kabar?" tanya Kazuha kalem.

"Kan lost contact bego."
Samber Aether.

"Hush, gw nanya siapa yang jawab siapa." protes Kazuha.

"Gue baik. Btw, lo pengurus OSIS ye? Seragam lu beda tuh." tanya Scara.

Kazuha mengangguk bangga. "Iya, gue bagian sekretaris nya."

Saat mereka tengah asik berbincang, tiba-tiba saja, terdengar suara yang menegur mereka.

"Tolong untuk tidak mengobrol di depan pintu ya, sekretaris Kazuha dan teman teman nya."

Sontak mereka dengan kompak menoleh ke asal suara.

Scara tertegun begitu melihat sosok yang menegur mereka itu.

'Who?' batin nya bertanya-tanya.

.

.

.

.

.

To Be Continued.

Haiii! Thanks udah baca!

Jangan lupa vote dan comment nya ya!

We'll meet again in the next chapter!

- Verena -

Heart KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang