03

379 15 5
                                    

Setelah kejadian Bara mencium Nata di taman kota malam itu, dia tidak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya didepan Nata. Dia bingung perasaan apa yang membuatnya ingin terus berada di dekat kakak kelasnya itu. ‘Apakah gua jatuh cinta? Oh shit itu tidak mungkin men’.  batin Bara berusaha menampik pikiran konyol nya tersebut.

Disisi lain Nata merasa ada yang kurang dalam hidupnya, entah kenapa dirinya selalu ingat terhadap si bocah manis yang mengambil first kiss nya. Seseorang menepuk pundaknya dari belakang membuyarkan lamunannya. “Ternyata kamu disini” ucap Chiko yang mendaratkan pantatnya disamping Nata.

“Aku bawa bekal Ta, tapi kebanyakan nih makan bareng ya” ujar Chiko dengan tatapan yang penuh arti di sertai kedua tangannya yang ditangkupkan membuat ekspresi lucu yang bikin Nata tersenyum gemas. Tangannya terulur mengusak rambut Chiko yang hitam berkilau. Oh jelas karena Chiko pake nya Rinso ice cool menthol.

”Kamu aja yang makan, aku temenin deh” ujar nata mencubit sebelah pipi nya. Chiko sangat senang di perlakukan seperti itu, dia tersenyum manis membuka Tupperware nya yang berisi Nasi goreng dengan berbagai topping yang mengeluarkan aroma khas nya. 

Chiko menyodorkan se sendok penuh nasi gorengnya ke Nata. “Nih cobain dong aaaa … “ dia berlagak seperti hendak menyuapi anak kecil. Mau tak mau Nata pun membuka mulutnya.

“Gimana enak gak” Tanya Chiko tapi Nata memandangnya dengan raut wajah masam. Jujur saja chiko belum mencicipi masakannya sendiri. Melihat ekspresi Nata itu membuatnya yakin jika masakannya pasti tidak enak.

Nata menahan tawa saat chiko memanyunkan bibirnya dan terus memandang kearah bawah, dia menyeka mulutnya sendiri. “Sorry-sorry aku Cuma bercanda, ini enak banget kok serius deh” ujar Nata cekikan.

Chiko memukul bahunya pelan, dia tak menyangka Nata akan menggoda nya seperti itu. Tapi dia merasa senang karena jarang-jarang dia bisa sedekat ini dengan Nata.

Tanpa mereka ketahui, di meja seberang sana seseorang tengah mengamati interaksi keduanya. Tangan nya mengepal erat hingga buku tangannya memutih. Dan pada akhirnya dia memilih menjauh dari sana, dirinya merasa muak dengan tingkah laku keduanya. 'Cihh  sok manis banget sih, gua mah modal nungging doang mesti dah bertekuk lutut tuh di kaki gua' gumamnya pelan


BERSAMBUNG

HOPELESS || TaBarcode🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang