4

68.9K 348 0
                                    

Jean menuntun tangan Gea ke belakang menyentuh barang pribadi miliknya. "Gede kan? keras juga, kamu bakal puas kalo milik aku ini masuk ke dalam tubuh kamu."

"Itu kelamin bapak? aku ga mau pak, Gea ga mau!" teriak Gea ketakutan setelah menyentuh milik Jean yang panjang dan tebal.

"Bakal enak kok Gea, tubuh kamu pasti suka dimasukin ba, tang aku."

Gurunya ini memang tidak waras, bagaimana bisa benda besar dan keras seperti itu membuatnya enak? yang ada ia bisa mati jika itu masuk.

Gea menjerit kencang dan berusaha lepas dari Jean, tapi dengan tenaganya laki-laki itu menarik Gea dan mendorongnya ke sofa hingga posisinya sekarang menung ging.

Gea berniat berdiri tapi punggung ditahan agar tetap dalam posisi menung gingnya. "Aghhhh," ringisnya.

Jean memegang kedua lengan Gea cukup dengan satu tangan besarnya lalu ia menuntun miliknya masuk ke tubuh gadis pera wan itu.

"Kita ge sek2 aja dulu, aku kasih kamu kesempatan biar terbiasa."

Gea menggigit bibir bawahnya saat merasakan kewanitaannya bersentuhan dengan junior keras Jean yang beru rat-urat. Dia tidak seharusnya merasa nikmat saat dilec ehkan oleh pria bejat seperti Jean.

"Stop lakuin ini pak, Gea mohonn..."

Gea meremas sofa kala Jean menggo yangkan pinggulnya maju mundur dengan tempo sedang, kedua pahanya terasa sangat panas bergesekan dengan alat kelamin Jean.

"Ahhh shhhh udah berhenti pakk... jangan dige sek lagi pak aaahhh awhhh gatel udah stopp!"

Seluruh badan Gea terhentak seirama dengan gerakan pinggul Jean, ia merasa akan kehilangan akal jika diperlukan terus seperti ini. Gea hanya berharap kakaknya datang untuk menolongnya, tidak ada harapan lain selain kakaknya karena Gea memang hanya tinggal berdua dengan Rama setelah kedua orang tua mereka meninggal.

"Oooohhh aaahh... hhah... gatel banget bawah Gea pak, jadi tolong berhenti please udah cukup...."

Jean meremas dada besar Gea yang menggantung indah sambil terus menghen takkan miliknya.

"Pak Jean mhhh angghh stopp aahh jangan buat Gea seperti ini pakk, kepala Gea mau pecah rasain gejolak aneh ini."

Gea merasakan bawahnya akan mengeluarkan sesuatu, ia sebentar lagi akan mencapai kli maksnya yang luar biasa.

Jean dapat merasakan tubuh Gea yang bergetar, ia tahu Gea akan segera mengeluarkan cairannya lalu Jean menggerakkan pinggulnya semakin cepat agar bisa keluar bersamaan dengan Gea.

"Akhhh Jean emhhh itu punya Gea rasanya aneh banget pakk shhh pelanin pakkk... aahh bantuin Gea pakk, ada sesuatu yang mau keluarr Jeaaannn...."

Jean dan Gea mengeluarkan cairan mereka bersamaan.

Jean memeluk Gea yang hampir terjatuh ke sofa karena kakinya tidak kuat menopang berat badannya.

"Cape...."

"Tapi enak kan baby?" tanya Jean sambil menggendong Gea lalu berjalan ke arah kamar gadis itu.

"Bapak mau bawa aku kemana?"

"Ke kamar lah, kita mulai menu utamanya Gea."

Gea meronta-ronta walaupun tahu ia tidak bisa lari dari Jean. "Jangan per ksa Gea pak hiks... Gea bakal nurutin kemauan bapak apa aja asal jangan perk sa Gea," mohon Gea pada Jean.

"Emangnya aku keliatan tua ya sampe kamu manggil aku bapak Mulu dari tadi," ujar Jean mengabaikan permohonan Gea.

Jean masuk ke dalam kamar Gea, lalu membaringkan tubuh Gea perlahan di atas kasur, kemudian ia menindih tubuh gadis itu dan menyandarkan kepalanya pada dada empuk Gea.

"Awas pak, Gea mohon pak... jangan paksa Gea hikshh hikss...." Gea menangis histeris hingga sesenggukan.

"Stttt... maaf ya aku udah nakutin kamu," kata Jean dengan suara lembut.

Gea masih menangis meski tidak sehisteris tadi, ia mulai lega gurunya berkata demikian. "Bapak beneran ga bakal ituin aku?"

Jean terkekeh kecil, lalu menyentuh dada Gea. "Iya tenang aja, tapi aku masih mau nyicipin ini ya," katanya lalu menge mut buah dada Gea.

"Aaawsss perih, pelan pelan pak," ucap Gea meringis.

Setidaknya Gea merasa aman pera wan ya tidak dije bol paksa oleh Jean, walaupun ia tidak nyaman dengan sentuhan laki-laki itu pada tubuhnya.

"Slurppphh aahhh... Gea kalo aku sering his ap ini kamu nanti pucuk dada kamu ga bakal tenggelam kedalem lagi, jadi harus sering-sering dihi sap susunya."

"Emangnya iya pak?" tanya Gea.

"Iya, emang gitu. Kamu mau kan biar ga tenggelem lagi put, ingnya?"

Berhubung Jean adalah seorang guru IPA, Gea mempercayai perkataan gurunya itu. "Mau pak, Gea malu liat dada Gea yang pucuknya tenggelam kedalem," ujar Gea malu-malu mengatakannya.

"Berarti tiap hari bapak bantu hisap payu dara kamu biar keluar permanen ya," ujar Jean.

"Eh?" kaget Gea.

Gea melihat dadanya yang terus-terusan dikulum oleh mulut lihai Jean. "Ga-ga jadi pak, Gea ga mau," ujar Gea malu setengah mati.

"Kamu nurut aja apa kata aku, kalo ngga nanti kita lanjut s ex mau?" ancam Jean sambil menggigit put, ing susu Gea.

Gea meringis ngilu put, ngnya digigit gigi Jean. "Awss... iya pak Gea nurut."

"Nah pinternya pacarku," ujar Jean meremas payu dara Gea yang menganggur.

"Gea bukan pacar pak Jeanhh..." de sah Gea.

"Yaudah nikah aja ya biar kamu jadi istri aku?" kata Jean sambil menu suk2 sensitif Gea dengan jarinya.

"Minggir pak, bapak berat banget, awas pak aaahhh jangan nindihin Gea."

"Kamu bawel deh, Telen punya aku aja deh," ujar Jean lalu beranjak dari tubuh Gea dan menyentuh bt, ng besarnya hingga menegang keras.

Gea menutup matanya terkejut melihat pemandangan dihadapannya.

Kemudian Jean menarik Gea hingga mencium pen, isnya yang menga cung tegak. "Shhhh aahhh..." Jean mende sah nikmat saat bibir Gea tak sengaja menyentuh miliknya.

Gea pun terkejut wajahnya berhadapan langsung dengan benda besar milik Jean, ia mencium aroma menyengat dari pen, is berurat itu.

"Jilat Gea," suruh Jean.

Gea menggeleng, lalu Jean menarik kepala pada kej an, tanannya. "Makan milik aku cepet."

Gea meneguk ludahnya lalu perlahan ia memasukkan benda tebal Jean ke dalam mulutnya.

"Arghhhh sialan enghhh...." Jean menarik rambut Gea menjauh dari bt, ngnya.

Jean menghela napasnya lalu mengusap pipi Gea lembut. "Pelan-pelan, jangan sampe kena gigi ya, aku jadi ngilu."

Gea mengangguk mengerti, ia mulai lagi melahap benda itu dengan lebih hati-hati. "Emmphhh..."

"Phanjanh," (panjang) ucap Gea merasakan kej an, tanan Jean tidak bisa masuk semuanya.

"Ukhukkk udah ga kuat Jean..."

"Oke-oke, aku ga akan paksa kamu lagi sayang."

•••
Update seminggu sekali, baca duluan dikryakarsa (link dibio)

Follow jga akun cadangan soalnya sering ke baned Diatasumur7

JeanGeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang