Jean memukuli Vino dengan membabi buta, kemudian setelah melihat keadaan Vino tak berdaya pingsan, ia menarik Gea menjauh dari kerumunan. Jean membawa Gea masuk ke dalam mobil lalu melajukannya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"PAK! DARI TADI GEA TANYA KENAPA BAPAK LAKUIN ITU? BAPAK MAU BAWA AKU KEMANA?" teriak Gea.
"GUE UDAH BILANG KALO GUE SUKA SAMA LO ANJNG! KENAPA LO GA SADAR JUGA GEA? GUE SAMPE RELA NGAJAR JADI GURU DISEKOLAHAN BUAT CAPER KE LO!" teriak Jean lantang.
"Maksud bapak apa sih sebenernya aku ga ngerti," ujar Gea.
"Bangst. Gue sue suka sama Lo! gue pukul si vino karena gue murka dia ngata-ngatain lo dan sentuh Lo!"
"Terus bapak sekarang mau bawa aku kemana?"
Jean menjambak rambutnya frustasi, ia fokus mengendarai mobilnya ditengah pikiran yang kacau.
Setelah beberapa menit, Jean sampai di gedung apartemennya. Ia membawa Gea masuk ke dalam dengan kasar.
"Pak? kita dimana?" tanya Gea bingung.
"Jangan banyak tanya Gea, Lo udah buat gue marah."
Setelah sampai dilantai apartemennya, Jean membuka pintu dan menarik Gea masuk ke dalam.
Gea melihat apartemen luas yang tampak mewah, namun ia tak sempat melihat-lihat karena Jean menarik lengan lagi dengan kasar.
"Bapak bawa saya ke sini buat apa?"
Jean menarik Gea ke kamar miliknya. "Nanti lo bakal tau,” balas Jean dengan emosi.
Dia mendorong tubuh Gea ke kasur hingga gadis itu terlentang.
"Awss," ringis Gea.
"Belum dimasukin udah de sah aja Lo." Jean menindih perut Gea, lalu merobek seragam sekolah Gea.
Gadis itu menjerit ketakutan. "Aaakkkh pak lepasin! lepasin pakk!"
Jean mengeluarkan kejan, tannnya lalu meng cknya di depan mata Gea langsung.
Gea meneguk ludahnya, ia takut saat melihat benda panjang Jean yang membesar dan berdiri tegak itu.
"Liat milik gue baik-baik, ini bakal masuk ke bawah lo yang sempit itu."
"JANGAN PAK! AKU MOHON JANGAN!"
"Terlambat," ucap Jean.
Pria itu mencium bibir lembab Gea dengan menuntut, ia mencium bibir perempuan itu cukup lama sampai membuat sang gadis kehabisan napasnya.
"Mhhh hahh ahhh."
Plak.
Jean menampar dada kenyal Gea. "Susu gede ini pantesnya ditampar sama dimakan mulut gue."
Gea mengerang panjang. "Aaaahh..."
"Pak jangan pakk! jangann rebut per awan Gea pak."
"Gimana diis ep gini enak? mulut gue anget kan?"
Gea menggeleng-geleng. "Stop aaaahhh pak udah udah jangan diterushin."
"Kenapa? bukannya enak?"
"Huhhh hmmm dada Gea mhhh aaakhhh bisa bengkak kalo sedot kuat kaya gini pak, sakitt banget rasanya.”
Plopp.
Jean melepaskan mulutnya dari dada Gea, lalu mulutnya turun ke perut membuat beberapa tanda kepemilikan disana.
Gea mend sah tak tahan dengan kenikmatan yang Jean berikan, matanya melebar melihat kepala Jean semakin turun ke bawah menyentuh kewanitaannya.
Jean melepas semua pakaian Gea, ia mencium aroma harum dari area sensitif Gea. "Kamu pinter ngerawat ini sayang," ucapnya lalu menjulurkan lidah menjilatinya.
"Mmmpphhh aaahhh jangaanhh." Gea mend, sah kuat kulit kewanitaannya diji lat oleh Jean.
"Hahhh ahhh gelih awhhh stop Jean aahhh shhhh ada yang mau keluarr dari dalem aku minggirr."
Tiba-tiba sebuah cairan keluar mengenai wajah tampan Jean, lalu dilumat habis oleh laki-laki itu. "Enak," ucapnya.
Gea menenggak ke atas, napasnya memburu karena puncaknya tadi. "Malu-maluin," gumamnya.
"Aku masukin ya ke dalam kamu.”
"Hah?" kaget Gea.
"Milik aku mau masuk ke sini," ucap Jean sambil menyentuh bawah perut Gea.
"Jangan pak, aku mohon jangan dimasukin, gea belum pernah lakuin ini sama cowo."
Jean memposisikan miliknya didepan bibir inti Gea. "Pas ds ah keenakan manggil aku nama, tapi sekarang manggil aku bapak lagi? sialan. Aku yang akan jadi pertama buat kamu manis, jangan takut," kesal Jean namun dengan lembut menenangkan Gea.
"Aku masukin ya," ujar Jean lalu mendorong pinggulnya.
"Mhhh aaahhh jangann aaahhh please tarik lagi milik kamu Jean aanghhh sakitt."
"Enak aja suruh tarik lagi, aku akhirnya dapetin kamu setelah sekian lama.
"Please… please aaakhhh sakit banget aahhh punya kamu terlalu besar ga bisa muat."
"Oke-oke," ucap Jean.
Gea menghela napas lega saat Jean menarik kejan tanannya, namun sesaat kemudian ia menjerit kesakitan karena setelah Jean menarik kejan, tanannya dia langsung mendorong lagi dengan kuat pinggulnya dan masuk hingga sampai rahimnya.
"AAAAAKKKHHHH..."
"Hiksss sakithhh hikshhh...."
Jean mendiamkan sebentar posisinya sebelum menggerakkan pinggulnya menusuk rahim Gea nanti. "Aku minta maaf ya kalo kamu kesakitan gini, tapi nanti juga bakal enak ko Ge, percaya sama aku."
"Stop nghhh keluarin aja milik bapak."
"Kita coba ya," ucap Jean sambil memo mpa rahim Gea pelan.
"Nghhh aaahhh shhhhh Jean jangan digerakin, aghhh sakitt.”
"Gede banget aaahhh itu aku kege sek bat ang bapak rasanya anehh."
"Panggil nama aku Ge," pinta Jean.
"Mhhh aahhh stop Jean jangan digerakin lagi yaaahhh...."
"Di dalem kamu sempit bangethh aghhh Gea milik aku enak banget dijepit."
Jean melebarkan paha Gea agar mudah menggerakkan pinggulnya, ia semakin mempercepat gerakannya.
Suara penyatuan mereka berbunyi, benda panjang milik Jean semakin masuk ke dalam tubuh Gea.
"Aanghhh Jeann ahh ahhh hahhh... keluarin itu aahhh shhhh jangan lagi, Jeann."
"Aakhh enak banget Gea aahh terus jepit milik aku sayang."
"Uhhh haahhh punya kamu kenapa makin gede hahhh? milik aku rasanya ahhhhh shhh gatel terus… penuhh rasanya penuh banget.”
"Aku cepetin kalo gitu biar kamu tambah enak."
Jean menggo yangkan kuat tubuh Gea sampai ujung, lalu seperti keinginannya Gea langsung mengeluarkan suara keenakan.
"Tubuh aku jadi makin anehh rasanya Jean, emhhh aku lagi dipaksa hubungan badan, tapi kenapa rasanya enhak?”
“Nikmatin aja rasanya sayang. Ayo capai titik nikmat bareng Ge."
"Aahhh ga mau, berhenti masuk perut aku pak aaahhh stophhh please udah..."
"Uhhh pak Jeann kamu yang bener aja ahhh ini tubuh aku jadi berantakan...."
"Aku keluar Ge... aaaaahhhhhh...."
Cairan Jean keluar di dalam Gea menembaki rahimnya.
"Aakkhh kenapa keluar didalam?"
Jean memeluk Gea erat setelah memuntahkan semua cairan benihnya. "Aku emang mau keluar di dalem kamu."
"Hahh… Kalo aku hamil gimana pak?"
"Kita nikah aja."
Gea mendorong tubuh Jean namun pria itu mengerutkan pelukannya. "Minggir pak,"
"Kamu pikir ini udah selesai sayang?" ujar Jean lalu tiba-tiba miliknya mengeras kembali.
•••
Update seminggu sekali diwp, udah lengkap dikryakarsa(link dibio)
KAMU SEDANG MEMBACA
JeanGea
Romance"Seharusnya kamu juga berpenampilan seperti ketua kelas yang teladan." "Maksudnya pak?" tanya Gea bingung. "Baju kamu kekecilan Gea, apa su su kamu yang kegedean?" ujar Jean lalu masuk ke dalam kelas.