5

16.8K 107 3
                                    

Pagi-pagi sekali Gea dikagetkan oleh kedatangan Jean di ruang makannya sedang sarapan dan bercengkrama bersama kakaknya.

"Dia ko ada disini?" tanya Gea.

Jean menatap Gea cemberut. "Emang ga boleh? aku sedih loh Gea."

Rama memutar bola matanya jengah. "Geli juga liatnya anjing, jangan lakuin itu depan gue lain kali," ujar Rama.

Jean mengabaikan Rama, lalu menyuruh Gea bergabung sarapan. "Sini Gea, kamu harus sarapan dulu sebelum berangkat sekolah."

Gea duduk disamping Rama dan berhadapan dengan Jean, lalu memakan sarapan yang tersedia di meja.

"Abang jadi tambah jago ya masaknya," puji Gea sambil mengunyah nasi goreng.

"Bukan Abang yang masak, dia tuh," tunjuk Rama pada Jean.

"Uhukk." Gea tersedak kaget tak menyangka Jean bisa memasak nasi goreng yang lebih enak dibanding buatan Rama.

Jean menatap Gea dengan senyum manisnya. "Abisin ya kalo enak, aku buatnya pake cinta."

"Uhukk ukhukk...." Gea tersedak lagi, ia terkejut dengan perilaku Jean yang terang-terangan seperti ini di depan kakaknya.

Setelah beberapa menit, Gea menghabiskan makanannya, lalu berpamit berangkat sekolah. "Gea berangkat sekarang ya Bang," pamitnya pada Rama.

"Ayo Gea," kata Jean.

"Gea bisa berangkat sendiri ko pak," kata Gea.

"Udahlah dek kamu berangkat sama Jean aja, kasian dia ke rumah kita pagi-pagi buat masakin nasi goreng spesial buat kamu terutama," ujar Rama membantu Jean agar Gea mau berangkat bersama dengan Jean ke sekolah.

Gea melirik Jean yang terlihat berharap padanya lalu memutuskan untuk setuju berangkat bersama gurunya itu. "Yaudah ayo pak," ujar Gea lalu melangkah pergi.

Jean menepuk bahu Rama. "Thanks bro, nanti balik gue beliin pizza," ujarnya pada Rama.

"Iya-iya, Cepet susulin adek gue," suruh Rama.

Jean mengangguk lalu bergegas pergi.

Dalam perjalanan menuju sekolah, Jean melihat Gea sangat gugup terlihat jelas saat gadis itu menggenggam kuat rok sekolahnya hingga sedikit kusut.

"Kemarin aku seneng banget walaupun kita cuma pemanasan," ujar Jean cengengesan.

"Aku juga suka sama dada kamu yang gede, bentuknya bagus bulet penuh gitu," lanjutnya.

Wajah Gea memerah antara kesal dan malu. "Mulut bapak keterlaluan," ucap Gea kesal.

"Kalo mulut kamu enak, makan punya aku sampe aku kewalahan karena keenakan mulut kamu anget," kata Jean menggoda Gea.

"Pak!" tegur Gea.

"Kenapa sih sayang? mau aku sentuh lagi kaya kemarin?" tanya Jean.

Jean menyentuh paha Gea lalu tangannya bergerak lebih jauh hingga sampai pada kewanitaan gadis itu.

Gea menarik-narik tangan Jean agar tidak menyentuh tubuhnya, tapi laki-laki mesum itu malah meraba-raba paha mulus Gea, sengaja menggoda gadis itu.

"Awws pak."

Fokus Jean masih pada jalanan karena ia tidak mau membahayakan Gea, namun gerakan tangannya di paha Gea membuat Gea makin gelisah.

"Mhhh pak awass tangannya..."

"Stop pak, bentar lagi gerbang sekolah tutup," ujar Gea.

Jean melirik jam tangannya lalu menarik tangannya dari selang kangan Gea dan mempercepat laju mobilnya agar cepat sampai sekolah. "Yah sayang banget, padahal aku pengen nyicip susu kamu sayang."

Gea menyilangkan tangan pada dadanya. "Bapak ga boleh sentuh-sentuh tubuh aku lagi," kata Gea waspada.

"Percuma kamu tutupin susu kamu yang gede itu, kepala aku masih inget bentuknya pas tubuh kamu polos tanpa kain sayang," kata Jean tersenyum miring.

"Berhenti disini pak, bahaya kalo murid lain liat aku sama bapak berangkat bareng ke sekolah," kata Gea.

"Ga mau," tolak Jean.

"Pak! Mereka bakal mikir yang macem-macem kalo liat kita bareng," ucap Gea panik dan kesal pada Jean.

Jean akhirnya berhenti disisi jalan. "Kalo gitu aku punya syarat."

Gea ingin membuka pintu tapi sepertinya Jean masih menguncinya karena ia tidak bisa membukanya. "Pak, buka pintunya!" pinta Gea.

Jean menggelengkan kepalanya. "Nen dulu bentar ya?" pinta Jean memohon pada Gea.

Gea melihat jam dari ponselnya, sebentar lagi ia bisa telat jika tidak masuk, tidak ada pilihan lagi agar Jean mengijinkannya keluar dari mobil.

Gea mendekatkan badannya pada Jean, alih-alih memberikan kemauan Jean yang terlalu gila, Gea mencium bibir pria itu.

Jean terkejut Gea mencium bibirnya lebih dulu, walaupun ia tak mendapat apa yang sebenarnay diinginkan tapi berciuman dengan gadis yang dicintai bukanlah hal yang merugikan, malah Jean sangat senang dan melumat bibir gadis itu lembut dan dalam.

Beberapa menit berciuman, Gea terbawa suasana dan kemudian Gea tersadar apa yang dilakukan sudah memakan waktu terlalu lama, lalu langsung menarik tubuhnya.

"BUKA PINTUNYA PAK!" teriak Gea lalu keluar dari mobil setelah Jean membuka kuncinya.

Jean terkekeh lucu melihat Gea yang berlari menuju sekolah, melihat kepergian Gea ia mengelus-elus celananya yang mengembung besar. "Padahal pengen cuma ciuman bibir sial."

•••

Hari ini jam pelajaran olahraga dikelas Gea, tapi karena ada urusan di luar sekolah guru olahraga menyuruh semua murid kelas berolahraga bebas. Gea dan beberapa teman perempuannya bermain bola volly sedangkan murid laki-laki menonton permainan volly anak perempuan.

Ditengah perjalanan volly, para murid cowok bersorak ria menyemangati cewek-cewek idola mereka.

"Mantep banget body si Gea," celetuk murid cowok.

"Bener banget, ga cuma mukanya yang cantik, tapi badan spek manhwa anjing pengen gue coba," ucap yang lain.

Cowok itu tertawa terbahak-bahak. "Susu gedenya nyem bul-nye mbul minta di dire mes banget itu."

"Sumpah gue juga penasaran, tapi pasti itunya longgar karena sering dipake hahaha..."

"Gapapa deh longgar juga, gue tetep mau nyoba sama dia."

Permainan volly selesai, anak-anak perempuan beristirahat.

Salah satu anak cowok bernama vino mendekati Gea yang hendak minum, lalu dengan sengaja menyenggol hingga air minum Gea tumpah mengenai bajunya.

"Sorry Ge, gue ga sengaja," ucap Vino.

"Iya gapapa ko," kata Gea.

Vino menatap dada Gea yang tampak jelas karena pakaiannya yang basah, ia mengulurkan tangannya mengusap dada Gea seolah itu membantu Gea mengeringkan pakaiannya.

"Sorry banget ya baju Lo basah, btw susu lo gede banget, kaya janda sebelah rumah gue," ujar Vino lalu mer emas aset Gea.

Gea terjatuh syok, kemudian ia tambah syok melihat tubuh Vino terhempas karena tonjokan seseorang.

Gea menatap seseorang itu yang ternyata adalah Jean. Belum sempat Vino bangun, Jean menendang perut muridnya itu brutal hingga tak ada seorangpun yang berani menghentikan perkelahian itu.

•••
Update seminggu sekali diwp, udah lengkap dikryakarsa(link dibio)

Follow jga akun Diatasumur7 soalnya sering ilang

JeanGeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang