01 • Kereta Cinta

3.3K 97 35
                                    

Ini adalah kisah pertemuan Bang Anton dengan ketiga berondongnya Pandu, Bima, dan Arya. Pertemuan terjadi saat mereka sedang menaiki kereta api.

Pandu, Bima, dan Arya yang telah selesai menikmati waktu liburannya tidak sengaja bertemu dengan pria tampan dan gagah ini.

"Permisi dek", lewat Bang Anton menaruh tasnya.

Bajunya sedikit terangkat, sehingga bagian pinggang dan pusarnya terlihat. Bulu halus nampak begitu jelas. Pandu yang melihatnya secara langsung menelan ludahnya.

Bang Anton kemudian duduk disebelah Pandu. Arya dan Bima yang duduk di depan Bang Anton tak berhenti memperhatikannya tubuh kekar Bang Anton.

"Habis liburan?", tanya Bang Anton.

"Iya".

"Namaku Anton".

"Iya Pak Anton. Kalau Pak Anton mau pergi kemana?", tanya Arya.

"Jangan panggil Pak, panggil saja Bang Anton. Mau pergi ke Bxxxng, Abang lagi dapat tugas di daerah Bandung".

"Kebetulan kita juga dari daerah itu Bang", jawab Pandu dengan bersemangat.

"Abang Polisi?", tanya Bima.

"Iya...kok tahu?", tanya Bang Anton.

"Auranya beda", singkat Bima.

"Hahaha... Kamu ini".

Mereka berempat terus berbincang-bincang. Hingga tak terasa hari sudah malam. Semua penumpang kereta sudah tertidur. Kecuali Pandu dan Bang Anton, mereka masih terjaga.

"Dingin? Ini pakai selimut Bang Anton", tawar Bang Anton.

"Gak mau, maunya diangetin Abang", ledek Pandu.

Pandu hanya meledeknya, namun Bang Anton menganggap serius ucapan Pandu. Lalu Bang Anton menyelimuti selangkangan Pandu dengan selimutnya.

Dengan sigap Bang Anton melumat bibir Pandu. Pandu membalas ciuman tersebut. Tangan Bang Anton menelusup masuk ke dalam celana Pandu dan mengocok penisnya.

"Ahhhhhh".

Pandu melepaskan ciumannya, dan desahan keluar dari mulutnya.

"Jangan kenceng-kenceng, nanti penumpang lain bangun", pinta Bang Anton.

Pandu dengan berani membuka resleting celana Bang Anton dan mengocok perlahan penis Bang Anton. Putingnya mengeras, terlihat bagitu jelas karena kaos ketatnya.

Dengan sigap ia gigit manis puting Bang Anton, hal ini membuat kocokan tangan Bang Anton pada penis Pandu berhenti.

Bang Anton sangat menikmatinya. Arya tidak sengaja terbangun karena kaki Bang Anton menggeliat dan menyenggol Arya.

Ia sedikit terkejut, karena saat ini Pandu dengan ganas menggigit manis puting Bang Anton yang masih terbungkus kaos ketatnya itu, ditambah lagi tangannya juga sedang mengocok penis Bang Anton. Penisnya terlihat begitu jelas, besar berurat dan kokoh.

Arya lantas membangunkan Bima. Bima juga terkejut melihatnya. Mereka berdua juga ikut bergairah, terlihat karena mereka ikut mengelus-elus benda pusaka miliknya.

Kemudian Bang Anton menghentikan Pandu. "Giliran Bang Anton yang servis kamu".

Lalu tangan Bang Anton menelusup masuk ke dalam celana Pandu. Tangannya menemukan penis Pandu sudah mengeras. Bang Anton meludahi tangannya lalu mengocok penis Pandu kembali. Pandu sangat menikmati kocokan tangan Bang Anton. Genggaman tangannya sangat pas sekali, tidak terlalu longgar maupun terlalu kencang. Bang Anton benar-benar mahir dalam mengocok penis pria.

Police Story - Bang AntonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang