Bab 10

20 4 4
                                    

"Eireen!" Athar berteriak ke arah gadis yang tengah berdiri di atas tembok pembatas gedung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eireen!" Athar berteriak ke arah gadis yang tengah berdiri di atas tembok pembatas gedung.

"Eireen kumohon jangan seperti ini! Ini bahaya sayang!"

Gadis berseragam putih abu itu menatap Athar dengan berlinang air mata, lalu menggeleng pelan. "Sorry Thar aku udah enggak pantas buat kamu ... aku udah rusak."

Athar menggeleng sambil merentangkan tangannya berusaha mendekati gadis tersebut. "Aku enggak peduli Eireen ... aku enggak peduli apapun keadaanmu aku akan terima. Aku mohon turun!"

"Enggak Thar, aku bener-bener enggak pantas buat kamu." Eireen sedikit memundurkan kakinya.

"Eireen! Please jangan nekat!"

"Maafin aku Thar... ini yang terbaik buat kita." Eireen tersenyum di sela tangisnya lalu memundurkan tubuhnya begitu saja ke udara.

"Eireen jangan!"

Athat melangkah cepat untuk menangkap tangan Eireen, tapi semua terlambat ... tubuh gadis itu sudah meluncur dengan cepat hingga tubuhnya membentur tanah dan mengundang jeritan orang di sekitar.

Tubuh Athar seketika gemetar saat melihat orang yang dikasihinya bersimbah darah di bawah sana.

Tubuhnya merosot lemah ke bawah sambil terus memanggil nama sang kekasih. "Eireen ... Eireen ...."

"Athar ... Sayang ... bangun sayang." Hana mengguncang tubuh Athar.

Athar mengerjapkan matanya dan langsung melihat ke arah Hana yang ada di sampingnya. Hana menatap Athar dengan penuh kekhawatiran.

"Apa kau bermimpi buruk sayang? Dari tadi kamu mengigau terus?"

Athar mengangkat tubuhnya, lalu menyandarkan punggungnya ke dipan. Nafasnya masih tersengal dan tubuhnya masih sedikit gemetar.

Melihat Athar tak menjawab, dan tubuhnya bergetar. Hana pun menyodorkan air minum yang ada di atas nakas kepada Athar. "Minunlah dulu, dan coba tenangkan dirimu sayang."

Athar menerima gelas tersebut dan meneguknya hingga tandas.

"Te-terima kasih Hana."

Athar menyeka keringat di dahinya, dan menutup lurus kedepan dengan tatapan kosong. Pikirannya jadi teringat kembali dengan kejadian 12 tahun lalu saat dirinya kehilangan cinta pertamanya.

'Kenapa aku memimpikan hal itu lagi? Kenapa aku harus memimpikan hal buruk itu lagi?'

Seketika emosi Taehyung tak stabil. Rasa sakit di hatinya seolah kembali, dan membuatnya tak bisa menahan kesedihannya.

Taehyung menangis dan berteriak membuat Hana yang tak tahu apa-apa merasa kaget.

"Aaaaaaaaaaa! Sial!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang