Chapter sebelumnya.
"GAK MA-.. WAAAAAAA!!!!"
"STOP!"
5 menit sebelumnya, di side Arya.
'Ko lama njir? Ini beneran kaga si? Apa jangan-jangan cuma sekedar rumor yang di bikin sama para guru? Ah, masa iya bejir' pikiran Arya mulai bertengkar, ia sangat bingung, kenapa percobaan ini tidak berhasil?
"Apa harus nunggu beberapa menit lagi kali ya? Oke deh" itulah keputusan seorang Arya Hanafi setelah bergelut dengan pikirannya selama 5 menit, ia memutuskan untuk membuka ponselnya.
Di side LMR.
"Eh, ini beneran bisa berhasil kaga si?" Bisik Marcello yang masih bisa di dengar oleh kedua temannya.
"Y-ya gatau, ini kan ide keyla. Tapi gua juga ngerasa aneh, jangka waktunya terlalu lama gak menurut kalian?" Balas Ludfi di hadiahi anggukan oleh Rizky dan Marcello.
Rizky menghela nafas panjang, ia memutuskan untuk membuka grup chatnya, namun..
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!"
Saking terkejutnya dengan suara itu, ketiga sahabat itu langsung menutup mulutnya agar tidak berteriak.
Ketika suara sudah mulai hilang, mereka mulai menatap satu sama lain.
Ludfi dengan wajah pucat pasi nya mulai membuka suara.
"Itu.. suara nya kaya gak asing menurut gue" lirihnya.
"Sama, suara cempreng tapi lumayan berguna buat ngatur kelas itu kayanya gua kenal" balasnya Marcello.
"Jangan-jangan..!" Rizky menggantungkan perkataannya dan langsung membuka aplikasi chat di ponselnya.
Di kelas, masih flashback 10 menit yang lalu.
Terlihat seorang siswi dengan kacamata sedang menoleh ke sana dan ke sini, temannya yang duduk sebangku pun merasa aneh dengan tingkah salah satu teman dekatnya.
"Lo kenapa Rev?" Tanya nya dengan suara pelan tanpa mengalihkan pandangan matanya dari ponsel yang kini sedang menayangkan acara live streaming dari seorang programmer.
Reva menoleh saat namanya terpanggil, "Adina sama Nayla mana Nau? Kayanya tadi di kelas deh" balas Reva dengan nada yang sama pelannya seperti Naura.
Naura mengernyitkan dahinya lalu menoleh ke tempat duduk Adina dan Nayla, dan benar saja. Mereka berdua tidak ada di sana.
"Ludfi, Marcello, Arya, sama Rizky juga gak ada di kelas. Mungkin mereka ke toilet, kan kalo Adina sama Nayla di suruh ambil proyektor di bawah" jawab Naura dengan nada tenang lalu kembali berkutik pada ponselnya.
Reva yang mendengar itu termasuk jawaban masuk akal langsung mengiyakan saja dan kembali fokus ke layar ponsel nya yang sedang menampilkan acara konser NCT.
Sementara itu, Nasya yang mempunyai insting kuat langsung merasa aneh dengan ketidak hadiran dua temannya itu.
Melihat gelagat aneh Nasya, Keyla langsung menatap Nasya dengan tatapan bertanya.
Tanpa memedulikan Keyla yang menatapnya, Nasya langsung memeriksa kolong meja Adina dan Nayla.
Nasya tersentak kala ia melihat apa yang di dapat nya dari kolong meja Adina.
Earphone yang tidak dipakai.
"Shit!" Umpat nya.
Walau terkesan kecil, tapi Keyla sadar dengan omongan temannya yang satu itu. Ia langsung menatap Nasya dengan tatapan bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Music Box at School
HorrorPenelusuran beberapa siswa demi mengungkap kan kotak musik misterius yang selalu terdengar dari sebuah sekolah tua. Sekolah itu bernama "SMP Sinar Cahaya 165". Sekolah ini sudah berdiri sejak satu setengah abad lalu. Dengan banyaknya kisah mistis, a...