Chapter 12

8 3 2
                                    

Pagi yang cerah, burung-burung berkicau riang, cahaya mentari menyentuh kulit dengan sinar nya yang hangat,

"Wahhh, master udah masak aja nihh!" pekik Ray sambil menatap Sagara yang sedang sibuk memasak dengan Adina dan Keyla,

Sagara yang mendengar itu hanya mendengus pelan,

"Gar, daripada lo kaya gitu mending bantuin gue buat nyusun piring di meja" ujar Silvia yang tengah menyusun piring satu persatu beserta sendok dan garpu nya,

Ray yang kebetulan tidak ada kerjaan langsung meng "iya" kan hal itu, tidak ada salahnya membantu teman kan?

"Han, coba lo tengok itu yang lain lagi pada ngapain di lantai 2" ucap Nayla yang sedang menyapu,

Raihana mengangguk pelan, kaki jenjangnya yang berbalut celana legging hitam panjang itu melangkah menaiki satu persatu anak tangga,

Keyla yang dari tadi sibuk mengaduk makanan akhirnya selesai dan mulai duduk di kursi meja makan,

"Eh, Ryan kemana? Dari tadi pagi gak keliatan perasaan" tanya Keyla sambil mengipasi wajahnya,

Ray yang kebetulan sudah selesai membantu Silvia, duduk di hadapan Keyla sambil meminum segelas teh hangat yang habis ia buat,

"Gak tau, dari gue bangun tidur dia udah ngilang dari kasur" jawab nya santai,

"Gue abis dari air terjun."

Pendek umur, setelah di bicarakan orang itu langsung datang.

Adina menekuk dahi nya, "emang di sekitar sini ada air terjun?" beo nya sambil menaruh sepiring penuh ikan goreng,

Sagara yang baru selesai mematikan kompor berjalan mendekati mereka, "ada tapi lumayan jauh, kalo berangkat sekarang.. bentar, sekarang jam berapa?" tanya Sagara sambil melirik mereka,

"Jam 8 an, Gar" jawab Rizky yang kebetulan sedang turun dari tangga bersama dengan yang lain,

Menjentikkan jari nya, Sagara kembali bicara,

"Nah, kalo kalian berangkat jam 8, kemungkinan besar nyampe ke air terjun sekitar jam 9 an, itu pun kalo gak ada yang ganggu" jelasnya dengan suara yang mengecil di bagian akhir,

Jawaban itu berhasil membuat mereka langsung menoleh ke Ryan,

"Weh An, satu jam loh asep, lo berangkat kesana dari jam berapa anjir?!" pekik Ray menatap Ryan,

Ryan diam sejenak, "jam 5."

...

"Demi apa? Ko bisa lo bangun sepagi itu?" kata Marcello mulai duduk di kursi meja makan,

Ryan menggidikan bahu nya acuh tak acuh kemudian duduk di kursi meja makan, bersampingan dengan Sagara dan Rayyan,

"Oke guys, daripada kalian diem aja mending kita mulai makan, noh makanannya udah mateng!" ujar Arya berlari ke meja makan dengan semangat,

Singkat cerita setelah sarapan, mereka diberi waktu untuk membersihkan diri selama 1 jam,

Setelah itu, barulah mereka berkumpul di ruang tengah kembali.

"Gar, lo ikut kita?"

Sagara menoleh dan mendapati Rayyan yang sedang menatap dirinya dengan tatapan..

"Kenapa? Tatapan mata lo beda dari yang tadi" balas Sagara menatap mata Ray,

Rayyan diam sejenak kemudian mengalihkan pandangan nya,

"Aneh, masa feeling gue gak enak, lo ikut kan? Gue takut gak bisa bantu banyak disana" kata Ray dengan mimik wajah gelisah,

Sagara terdiam sejenak kemudian mengangguk pelan sambil menepuk bahu kanan sohibnya,

"Calm down bro, orang yang lo anggep lemah gak selemah itu."


















































































Lama banget gak publish soalnya ide nya kaga ada, jadi cuma post dikit,

Nanti gue bikin chapter panjang lagi di lain waktu, tunggu yaaaa

See you in the next chapter!

Bersambung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterious Music Box at School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang