Back Together 2

967 240 3
                                    

Pavel melangkahkan kakinya perlahan menghampiri Pooh yang masih berdiri dan menatap lurus keluar jendela. Merasa ada langkah kaki yang mendekat, Pooh pikir itu adalah mamanya.

"Ada apa ma? aku tidak lapar."

Sebuah tangan melingkar di perut Pooh. Pelukan yang begitu erat memeluk tubuhnya yang semakin kurus. Pooh merasakan tangan yang memeluknya bukan tangan seorang wanita karena ia merasakan tangan itu besar dan berotot. Jadi Pooh berpikir papanya lah yang datang dan memeluknya.

"Papa, aku masih belum lapar." ujar Pooh.

"Jadi... apa sekarang aku yang menjadi papa dan kamu mamanya?."

Pooh yang mendengar suara tersebut langsung tahu bahwa itu suara milik Pavel. Dia pun berbalik dan menghadap Pavel.

"P'Pavel? bagaimana... bagaimana bisa kamu..."

Pavel tersenyum dan menutup mulut Pooh dengan ciumannya. Ciuman yang sangat dalam, penuh perasaan. Mereka menyalurkan rasa rindu mereka melalui ciuman tersebut. Setelah beberapa menit mereka melepas ciuman tersebut dan saling menatap.

"Bagaimana p'Pavel bisa masuk kesini?."

"Jangan pikirkan itu, sekarang aku bahkan bisa membawamu pergi ke rumahku."

"Phi...."

"Oke.. oke, aku akan mengatakannya. Setelah cukup lama berbicara akhirnya paman bisa menerima hubungan kita. Sekarang kita tidak perlu lagi merahasiakan apapun dari semuanya, karena kita sudah mendapatkan restu dari kedua orang tua kita."

"Sungguh? bagaimana bisa? maksudku kenapa papa bisa berubah pikiran dan merestui hubungan kita?."

"Aku juga tidak tahu, yang terpenting sekarang adalah kedua orang kita sudah menerima hubungan kita dan kita tidak akan pernah terpisah lagi, bukan begitu sayang?."

Pooh tersenyum mendengar Pavel mengatakan kata 'sayang'. Sudah lama dia tidak mendengar panggilan itu secara langsung dari Pavel, dia sangat merindukannya.

"Iya sayang, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

Mereka kembali saling mendekatkan wajah mereka dan berpagut bibir satu sama lain.

"Maaf aku terlalu lama datang kembali menemuimu, kamu pasti sangat menderita hingga tubuhmu menjadi semakin kurus seperti ini." Pavel memegang pipi Pooh sedih.

"Tidak apa-apa, aku senang phi mau kembali kesini. Aku yakin phi akan datang, phi tidak akan meninggalkanku sendiri"

"Tentu, aku pasti akan datang. Sayang, kamu jadi semakin kurus, kamu harus makan sesuatu. Kamu tunggu disini, aku akan membawakanmu sesuatu." ujar Pavel lalu pergi meninggalkan Pooh, tapi Pooh dengan cepat menahan tangan Pavel.

"Aku tidak mau makan yang lain, aku mau makan phi. Aku sangat merindukannya." bisik Pooh.

Pavel tersenyum mendengar perkataan Pooh. Jujur dia juga merasakan hal yang sama dengan Pooh, tapi Pooh harus memakan sesuatu terlebih dahulu karena selain semakin kurus Pooh juga terlihat pucat.

"Aku juga merindukannya, tapi kamu harus mengisi perutmu terlebih dahulu atau kamu tidak akan kuat saat memompa."

"Hehehe phi benar. Kalau begitu ayo kita memasak bersama."

"Hnm? oke."

Pooh tersenyum dan menggandeng tangan Pavel. Mereka pun keluar bersama menuju dapur.

"Anak-anak kalian sedang apa?." ujar nyonya Wannakul yang kebetulan juga datang ke dapur untuk mengambilkan minum suaminya.

I Got You! (poohpavel / pavelpooh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang