4. Enemy(ne) #KunigamiRensuke

102 8 0
                                    

Siapa yang tidak tahu Kunigami, anak SMA yang mempunyai badan kekar dan suka bertarung. Image nya dimana mana ialah berandal sekolah yang menjadi legenda.

Ia pernah menang melawan belasan berandal SMA sebelah sendirian. Bukan hanya menang, Kunigami memberikan luka yang cukup parah kepada mereka semua. Ia juga pernah mematahkan tangan kakak kelas saat hari pertama sekolah.

Kepribadiannya yang tenang macam kutu buku membuat siapapun mengira bahwa ia hanyalah siswa culun yang dapat dijadikan sasaran empuk penindasan. Namun tentu saja hal itu ditepis dengan cepat saat satu sekolah gempar dengan berita perkelahian hebatnya dengan si 'kakak kelas'

Tanpa dipinta pun semua orang akan tunduk pada seorang Kunigami Rensuke. Karna selain OP dalam pertarungan, ia juga memiliki otak pintar dalam menyusun strategi juga rentetan alasan saat dihapkan dengan guru bk.

Tak sekedar bertarung, siswa ini adalah sosok berandalan yang sebenarnya. Saat menaiki kelas dua saja ia sudah berani meminum alkohol, saat mabuk ia akan menjadi seperti zombie yang mengamuki semua orang, berbeda sekali dengan sikap tenang yang biasa ia tunjukkan.

Malam itu, tanpa sengaja seorang gadis melihat siswa dengan seragam sekolah yang sama dengannya sedang bertarung kesetanan melawan sebuah kelompok di bar kecil pinggir jalan.

Pertarungan 1 vs 5 itu dimenangkan telak oleh siswa solo tersebut. Situasi disana sangat kacau, terlihat seorang yang mungkin merupakan pelayan bar mencoba menelpon yang diduga gadis ini ialah polisi.

Memikirkan reputasi sekolahnya, alias sekolah yang dibangun oleh kakeknya itu, sang gadis dengan cepat berlari mencegah si pelayan bar untuk menghubungi polisi.

"Saya yang bayar kerugian" Ucapnya sembari memberikan segepok uang dan menarik siswa SMA tersebut.

"Oi!! Kau mabuk ya? Bodoh" Teriak sang gadis. Siswa dengan rambut orange itu mencoba membuka matanya dan memajukan wajahnya untuk melihat gadis di depannya dengan jelas, tak lupa dengan badan sempoyongan yang kerap kali hampir tumbang.

"Aa... Tuan putri Akira, ya!" Si rambut orange memiringkan kepala sebelum tertawa tidak jelas.

Rambut orange tersebut ialah Kunigami, berandalan terkuat di Jinchi Kou, sekolahnya. Dan si gadis ialah Jinpachi Akira, gadis teladan yang kerap kali diejek dengan panggilan 'tuan putri' oleh Kunigami karna saat disekolah, gadis ini tak henti hentinya dipuja bak pemimpin kerajaan.

"Kalau berantem dan mabuk mabukan minimal jangan di pinggir jalan bodoh! Kau mau sekolahku masuk berita ya? Dasar bodoh, gila!" Kunigami jelas sekali tak mendengar ceramahan itu, ia malah menatap wajah gadis di depannya yang marah marah dengan senyum kecil.

Tak disangka ia malah mengangkat telunjuknya, menutup mulut Akira yang sedang mengomel, di kecupnya bibir itu pelan sambil tertawa kecil.

"Sudah tuan putri? Bawa aku pulang dong..." Ucapnya terakhir kali sebelum tumbang di badan Akira. Si gadis yang dikecup tiba tiba itu jelas saja syok, lebih syok lagi saat badan besar menimpa tubuhnya.

Dengan setengah hati ia merelakan sepeser uang untuk menghentikan taxi, tentu saja ia membawa bocah tengik ini ke apartemennya yang sesungguhnya sudah dekat. Tapi kekuatan apa yang dimilikinya untuk menggendong laki laki dengan berat 3 kali lipat darinya.

Sebenarnya Akira tak terlalu akrab dengan Kunigami, bahkan terbilang bermusuhan karna kepribadian mereka yang berbanding terbalik tentunya. Namun entah mengapa kali ini ia dapat berbaik hati menampung bocah berandalan yang habis mabuk serta habis menghajar orang dengan kesetanan.

Dengan hati hati Akira mengobati luka luka kecil yang ada di area wajah Kunigami dan membersihkan wajahnya yang sudah kotor itu. Aroma alkohol yang menguak membuat Akira tak tahan dan membuka mulut Kunigami untuk menyemprotkan sesuatu di mulutnya, berharap baunya tersamarkan.

Tapi dengan setengah otaknya, Akira tiba tiba melihat bibir yang mengecupnya tadi dengan tanpa berkedip, membuat wajahnya memanas tanpa sadar.

"Sial..." Gumamnya sebelum beranjak.

Namun belum ada satu langkah ia beranjak, tangannya di genggam erat oleh seseorang, ia pun menyerengit bingung dan menoleh, makin kebingungan saat melihat Kunigami yang menangis sesenggukan dalam tidurnya. Akira pun dengan reflek mendekat.

"Mama maafin Ren udah jadi anak nakal, hiks... Jangan marah sama Ren, jangan pergi" Kunigami semakin memegang kuat, isakannya pun tak berhenti.

"Kata papa kalau ada yang ganggu Ren, harus Ren lawan. Tapi Ren nggak sengaja terlalu kasar. Mama pasti marah ya sampe ninggalin Ren" Akira memilih diam, mendengarkan Kunigami yang sepertinya sedang bermimpi saat saat masa kecilnya.

"Dada Ren sakit, sesak, mereka suka pukul Ren. Tapi mama nggak suka ya kalau Ren pukul mereka balik, maafin Ren mama" Tak lama dari itu sebuah notifikasi berbunyi dari hp Akira.

|Kak maaf menganggu ini benar dengan Jinpachi Akira? Ini saya pelayan bar yang tadi.
|Saya mau mengembalikan uang yang kakak beri

Akira menyerengit bingung. Ia memang memberikan kartu nama nya di atas uang tadi, tetapi yang membuatnya bingung ialah mengapa uangnya ingin dikembalikan?

|Sebenarnya teman kakak tadi menolong saya dari preman preman yang mau menganggu bar, sepertinya kakak salah paham ya?
|Teman kakak tadi juga diganggu oleh preman preman itu, mereka kasih alkohol ke minuman semua orang di bar termasuk teman kakak.
|Saya ingin mengembalikan uang yang bukan hak saya.

Akira terdiam, kejutan yang baru lagi dari seorang Kunigami Rensuke. Ia mulai paham sekarang, Kunigami tak akan bergerak jika tak ada yang menganggunya, sesuai dengan perkataan ayahnya.

Ia juga baru sadar. Setiap kejadian perkelahian oleh Kunigami, ia pasti akan absen keesokan harinya. Mungkin ia memikirkan masa kecilnya dan mengigau memanggil mama nya seperti tadi.

Dan kalau tak salah, Kunigami ialah seorang yatim piatu. Yang berarti...

Akira menolehkan kepalanya, menatap Kunigami yang ternyata telah membuka mata dengan sisa sisa tangisan. Pupil pria itu terlihat membesar beberapa saat, mungkin karna terkejut.

Akira tanpa sadar mengelus surai Kunigami pelan sembari menatap sendu. Kunigami yang mendapatkan tatapan itu mendecih kesal.

"Dasar sok kuat" Ejek Akira yang membuat Kunigami tanpa sadar meringkuk, hingga terdengar isakan.

"Lah nangis lagi???"

***

Beberapa hari berlalu, sejak kejadian malam itu Akira tahu banyak hal mengenai Kunigami yang ditakuti semua orang.

Ia mengetahui bahwa sebenarnya Kunigami hanyalah seorang bocah yang hanya bisa menangis memikirkan ibunya setelah bertarung, melawan orang yang menganggunya sesuai dengan perkataan ayahnya.

Ia masih merasa bahwa sang ibu akan selalu marah saat ia bertindak seperti itu, dilain sisi ia juga ingin mendengarkan perkataan ayahnya.

Dan disinilah posisi Akira, meluruskan apa yang menjadi ketakutan Kunigami dan memenangkan emosi yang sebenarnya meledak ledak dibalik sikap tenangnya.

Kunigami tak lebih dan tak kurang dari seekor kucing yang menyamar sebagai harimau.

"Bacot!" Akira menendang perut Kunigami yang sedari tadi menganggunya.

"Aduh, maaf sayang" Tak disangka mereka akhirnya menjalani suatu hubungan, yang terbilang aneh.

"Habis ini ujian, stop ngajakin adkel berantem buat main main doang!" Belakangan ini yang dilakukan Kunigami ialah berantem dengan adik kelas untuk memperebutkan posisi legenda nya yang akan lengser.

Kunigami mengalah, ia mengangkat tangannya untuk mengelus puncak kepala Akira, membuat sumbu gadis itu mereda dengan perlahan.

"Aw! Kunigami anjing!" Siapa sangka, Kunigami malah menjambak pelan rambut sang pacar dan tertawa puas.

END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If Bluelock Character Is Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang