Chapter 2 : Kediaman Keluarga Nalendra

38 30 17
                                    

Disclaimer⚠️⚠️⚠️

• Semua nama tokoh, tempat, dll adalah fiksi semata tanpa menyinggung pihak manapun.
• Semua alur cerita dsb merupakan hasil pemikiran saya sendiri (bukan hasil plagiat, dsb)
• Mohon bijak dalam membaca (ambil sisi positif dan buang yang negatif)
• Boleh terinspirasi dari cerita ini asalkan jangan membuat karya yang sama persis, atau mencopy karya saya.
• Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara vote, komen dan follow supaya gak ketinggalan update terbaru dari author (satu vote dan komen kalian sangat berharga untuk author/penulis)

Happy Reading, livers😊🤗

✂-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mobil yang menjeput Adriana dari sekolah kini telah tiba di mansion keluarga Nalendra. Begitu mobil memasuki halaman mansion, Adriana membuka pintu mobil lalu mulai melangkahkan kaki menuju pintu masuk mansion utama. Setibanya di dalam, dia langsung disambut oleh salah seorang maid yang terlihat berusia sekitar 40 tahunan.

“Non Adriana sudah pulang? Mau di buatkan minum, non?” tanya maid tersebut ramah.

“Biarkan dia mengambil minumannya sendiri supaya dia tidak jadi gadis manja.” Bukan Adriana yang menjawab melainkan seorang wanita berpakaian mewah yang baru saja turun dari tangga.

Dialah ibu Adriana, Elvina. Elvina melangkah mendekati Adriana lalu menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Adriana yang melihat tatapan ibunya itu langsung melihat kearah maid tersebut.

“Adri gapapa bi, nanti kalau Adri mau minum Adri bisa ambil sendiri di dapur. Bibi kembali bekerja saja bi,” ucapnya dengan senyuman tulus diwajahnya.

Maid itu tersenyum ramah lalu berjalan menjauh. Maid tadi adalah Bi Dian, kepala pembantu di mansion itu yang sudah bertahun-tahun bekerja disana. Beliaulah yang selalu menjaga dan merawat Adriana sejak dia masih kecil dan beliau adalah satu-satunya orang yang selalu bersikap baik kepada Adriana karena beliau sudah menganggap Adriana seperti putrinya sendiri.

“Kamu cepat ganti baju terus bantu Violet bersihin kamar Nicho,” ucap Elvina sambil berlalu ke ruang tamu.
Adriana yang mendengar nama kakaknya disebut seketika langsung bersemangat dan mengikuti Elvina hingga ke ruang tamu.

“Kakak akan pulang, ma? Kapan kakak pulang?” tanya Adriana bersemangat.

“Emang kenapa kalau kak Nicho mau pulang? Kamu ingin mengadu kepadanya tentang perlakuan kami padamu?” Tidak. Itu bukan suara Elvina melainkan suara kakak kedua Adriana, Reynard yang baru saja masuk kedalam rumah. Dia baru pulang setelah kuliah.

“Tidak kak, aku hanya—” Kata-kata Adriana terpotong saat Elvina berbicara. “Sudahlah kamu ini banyak sekali bicara! Cepat lakukan saja apa yang aku perintahkan tadi! Dasar gadis pemalas!”
Adriana seketika menundukkan kepalanya dengan hati sedih mendengar bentakan ibunya itu.

Namun bukannya kasihan, Reynard malah tersenyum puas melihat adiknya itu dimarahi ibunya. Adriana langsung pergi ke kamarnya di lantai duatanpa berbicara apapun lagi. Hatinya terasa sangat sakit walaupun sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu dari ibunya. Inilah sisi gelap keluarga Nalendra yang disembunyikan dari publik. Keluarga Nalendra tidak se harmonis yang dikatakan orang diluar sana. Semua keluarga bahkan pekerja disana memperlakukan Adriana dengan buruk dan semena-mena, kecuali kakak pertamanya, Nicholas. Dia sangat tulus menyayangi adik perempuannya satu-satunya itu, dia sangat memanjakannya dan tidak akan membiarkan siapapun menyakiti adik kecilnya itu.
Di kamarnya, Adriana segera merapikan tasnya lalu berganti pakaian. Dia menggunakan celana pendek di bawah lutut berwarna hitam dengan kaos hitam polos. Dia menguncir rambutnya dengan gaya ponytail¹ dan merapikan poni depannya. Dia menatap dirinya sendiri di cermin selama beberapa detik lalu setetes air mata jatuh di kedua pipinya. Dengan cepat dia menyeka air mata itu lalu mulai beranjak meninggalkan kamar. Dia berjalan menuju kamar kakaknya di lantai 3. Disana seorang wanita berusia sekitar 21 tahun yang berpakaian seperti maid sudah berdiri dengan kedua tangannya terlipat di depan dan menatapnya sinis, wanita itu adalah Violet, salah satu maid disana.

Adriana (Keluarga Nalendra) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang