Disclaimer⚠️⚠️⚠️
• Semua nama tokoh, tempat, dll adalah fiksi semata tanpa menyinggung pihak manapun.
• Semua alur cerita dsb merupakan hasil pemikiran saya sendiri (bukan hasil plagiat, dsb)
• Mohon bijak dalam membaca (ambil sisi positif dan buang yang negatif)
• Boleh terinspirasi dari cerita ini asalkan jangan membuat karya yang sama persis, atau mencopy karya saya.
• Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara vote, komen dan follow supaya gak ketinggalan update terbaru dari author (satu vote dan komen kalian sangat berharga untuk author/penulis)Happy Reading, livers😊🤗
✂-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mobil yang membawa Nicho dari bandara sekarang sudah memasuki halaman mansion. Supir itu menghentikan mobil tepat di depan pintu mansion utama. Di depan pintu mansion utama, Bram, Elvina dan Reynard, sudah siap menyambut kepulangan Nicho. Supir segera berlari membukakan pintu untuk Nicho. Tepat setelah pintu terbuka, Nicho melangkah keluar dari mobil dengan senyuman khasnya menuju keluarganya. Dia memeluk ayah dan ibunya bergantian saat tiba di depan pintu. Tak lupa dia merangkul pundak adik laki-lakinya itu.
“Akhirnya lo pulang juga bang, gue, mama sama papa bener-bener kangen sama lo. Udah delapan tahun lo gak pulang, bang,” ucap Reynard sambil tersenyum.
“Iya, aku juga kangen kok sama kalian. Eh omong-omong Adri mana? Aku kangen banget sama dia,” ucap Nicho sambil celingukan mencari keberadaan adik kecilnya.
“Dia ada di kamar,” jawab Elvina dengan senyum palsunya.
Nicho dengan semangat berlari menaiki tangga kearah kamar Adriana. Sesampainya di depan kamar adiknya, Nicho mengetuk pintu beberapa kali. Namun sudah ditunggu lama tak ada yang membuka pintu. Akhirnya Nicho membuka pintu Adriana yang sudah tidak terkunci. Dia mendapati adiknya sedang tertidur di ranjangnya membelakangi pintu dan sedang ditutupi selimut sebatas leher. Nicho mendekat lalu duduk di samping adiknya. Dia tersenyum melihat adiknya yang dulu masih berumur sepuluh tahun sekarang sudah menjadi gadis remaja.
“Ckckck, anak gadis jam segini masih tidur aja. Padahal hari ini kakak pulang tapi kamu gak nyambut kakak. Kamu gak kangen kakak, hm?” ucap Nicho sambil mengelus rambut panjang adiknya.
Nicho yang mengelus rambut adiknya terkejut saat tidak sengaja menyentuh dahi adiknya. Dia langsung membalikkan tubuh adiknya dan mendapati adiknya menggigil kedinginan.
“Kak Prince...,” ucap Adriana lirih saat membuka sedikit matanya.
“Astagfirullah! Dek, badan kamu panas banget?!” Nicho panik saat melihat wajah adiknya begitu pucat.
Dengan sigap dia menggendong tubuh adiknya dan membawanya keluar kamar. Dengan nada panik, Nicho menuruni tangga sambil memanggil supir.
“Supir! Supir! Cepat kemari! Cepat siapkan mobil!” Mendengar teriakan tersebut supir berserta keluarganya yang lain datang kearah Nicho.
“Ada apa, tuan muda?” tanya supir itu dengan hormat dan sedikit panik.
“Cepat siapkan mobil! Aku harus membawa adikku ke rumah sakit secepatnya!” Supir yang mendengar itu langsung berlari mengambil mobil yang baru saja dia parkir di garasi seperti perintah tuannya.
“Ada apa ini, sayang?” tanya Elvina khawatir. Dia tidak khawatir pada Adriana tapi khawatir pada Nicho.
“Adek demam tinggi, ma, kenapa kalian tidak tau?!” bentak Nicho dengan nada tinggi lalu segera berlari keluar saat supir sudah memberi sinyal. ‘Kamu ini benar-benar merepotkan!’ batin Elvina marah sambil mengepalkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adriana (Keluarga Nalendra) [On Going]
RomanceAdriana adalah seorang gadis cantik yang berasal dari keluarga Nalendra yang dikenal kaya raya. Namun hidupnya sangat menderita. Kedua orang tuanya sangat membencinya karena mereka sebenarnya tak ingin memiliki anak perempuan. Hanya sangat kakak per...