Disclaimer⚠️⚠️⚠️
• Semua nama tokoh, tempat, dll adalah fiksi semata tanpa menyinggung pihak manapun.
• Semua alur cerita dsb merupakan hasil pemikiran saya sendiri (bukan hasil plagiat, dsb)
• Mohon bijak dalam membaca (ambil sisi positif dan buang yang negatif)
• Boleh terinspirasi dari cerita ini asalkan jangan membuat karya yang sama persis, atau mencopy karya saya.
• Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara vote, komen dan follow supaya gak ketinggalan update terbaru dari author (satu vote dan komen kalian sangat berharga untuk author/penulis)Happy Reading, livers😊🤗
✂-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah memasuki mall, ketiganya saling pandang karena bingung hendak pergi kemana lebih dulu. Atau lebih tepatnya kedua adiknya yang memandang kakaknya yang memang mengajak mereka pergi sejak awal dan tentunya dia sudah menyiapkan sebuah rencana, kan? Iya kan? Tapi lihatlah Nicho sekarang. Dia hanya tersenyum kikuk saat kedua adiknya menatap dirinya keheranan.
"Bang, Jangan bilang lo gak nyiapin rencana apapun sebelum kesini?" tanya Reynard yang paham akan maksud senyuman mencurigakan Nicho.
"Hehe, abang tadi niatnya cuma pengen ngabisin waktu bareng kalian aja sih. Jadi abang pikir bisa dibahas nanti kalo udah nyampe bareng-bareng," ucap Nicho sambil nyengir melihat tatapan tajam Reynard padanya. "Emang kalian gak ada yang kepikiran mau ngapain?" lanjut Nicho.
"Gak."
"Enggak."
Reynard dan Adriana saling pandang setelah menjawab pertanyaan Nicho secara bersamaan. Mereka tidak menyangka bisa dengan kompak menjawab pertanyaan itu. Padahal selama ini hubungan mereka bisa dibilang buruk. Apa ini yang disebut ikatan batin?
'Mungkin hanya kebetulan saja,' batin Adriana. Setelah beberapa detik, keduanya secara bersamaan mengalihkan pandangan ke arah lain. Nicho tersenyum melihat sikap kedua adiknya. Dia lalu merangkul kedua adiknya-Adriana di sisi kanan dan Reynard di sisi kiri.
"Waduh, kedua adik kecilku kompak banget. Yaudah, gimana kalo sekarang kita liat-liat dulu? Nanti kalo ada yang menarik kita bakal ke sana." Nicho melepaskan rangkulan nya dan beralih menggandeng tangan keduanya dengan posisi yang sama.
✿❀❀❀✿
Setelah beberapa lama berjalan di mall yang besar itu, ketiganya kini berhenti ketika Nicho melihat beberapa orang tengah mengantri di salah satu stan photobooth. Nicho dengan bersemangat menarik tangan Adriana dan Reynard menuju stan photobooth itu. Nicho tersenyum menatap kedua adiknya sebelum mereka berjalan ke barisan antrian.
"Kita foto dulu yuk! Biar kita ada kenangan bertiga, pokoknya kalian harus mau dan nanti kita ambil banyak foto ya!" ucap Nicho dengan bersemangat.Kedua adiknya hanya pasrah dan mau tak mau mengikuti langkah cepat Nicho yang kini menggandeng tangan mereka. Sungguh, Nicho saat ini malah terlihat seperti anak Adriana dan Reynard karena sikapnya saat ini benar-benar seperti anak kecil yang sedang senang karena diajak kedua orangtuanya ke pusat perbelanjaan. Bedanya yang ini bukanlah anak kecil melainkan bayi besar. Bagaimana tidak? Sikap dan tubuhnya benar-benar menjelaskan hal yang jungkir balik, membuat kedua adiknya berpikir, benarkah dia Nicho kakaknya yang selalu bersikap dewasa?
Kini ketiganya telah masuk ke dalam ruangan tempat photobooth yang mereka pesan khusus dan dengan durasi yang ditentukan oleh mereka sendiri, atau lebih tepatnya ditentukan Nicho. Pemilik stan tersebut jelas saja memberikan izin dengan senang hati karena mall ini merupakan milik Nakala Company. Jika Narendra Company membuka cabang bisnis di bidang pendidikan, lain halnya dengan Nakala company yang membuka cabang bisnis di bidang properti. Selain mall, mereka juga memiliki hotel, villa, dan apartemen. Tentunya sekarang semua itu sudah beralih kepemilikan dan telah didaftarkan kedalam daftar aset milik NN Company.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adriana (Keluarga Nalendra) [On Going]
RomansaAdriana adalah seorang gadis cantik yang berasal dari keluarga Nalendra yang dikenal kaya raya. Namun hidupnya sangat menderita. Kedua orang tuanya sangat membencinya karena mereka sebenarnya tak ingin memiliki anak perempuan. Hanya sangat kakak per...