Part 4

1.1K 155 8
                                    

Pagi ini Kynea dan Sheila sedang sarapan berdua di meja makan. Lalu pa Fachri datang menghampiri mereka.

"Selamat pagi sayang Kynea dan Sheila" ucap pa Fachri sambil mengelus rambut Nea, kemudian duduk di sebelahnya

"Pagi pa" "Pagi om" jawab Kynea dan Sheila bersamaan.

"Hari ini kalian ada rencana mau pergi kemana?" Tanya pa Fachri.

"Engga ada ko pa, kita hari ini diem di rumah aja paling" jawab Nea.

"Bukannya nanti malem kita mau ke.." timpal sheila.

Kynea dengan cepat memotong perkataan Sheila "ssstt, kita ga bakal kemana mana ko pa"

"Hari ini kan libur, kamu main lah nak, explore dunia luar, seperti dulu melakukan hobby kamu"

"Nea belum ada keinginan buat memulai hobby Nea yg dulu pa"

"Ya sudah papa bisa ngerti ko, ohiya Sheila om minta kamu temenin Nea terus yaa, karena hari ini pun om harus pergi ke kantor" ucap pa Fachri pada Sheila.

"Iyaa siap om, Sheila udaa diizinin papa mama ko buat nginep disini" jawab Sheila.

"Papa kapan si liburnya? Sibuk terus" Tanya Nea sambil cemberut.

"Ada waktunya sayang, kerjaan papa di kantor emang lagi banyak sekali, maaf ya papa kurang ada waktu buat kamu" jawab pa Fachri sambil merangkul bahu Kynea.

"Tauuu deh" balas Kynea ketus.

"Jan ngambek cantik, papa janji kalo udh ada waktu luang nanti kita habisin waktu berdua ya"

"Iya pa" jawabnya singkat.

"Ya sudah papa berangkat dulu ya nak, kalian hati2 di rumah, kalo ada apa2 kabarin papa" ucap pa Fachri sambil mencium kening putrinya.

"Iyaaa hati2 di jalan pa" kata Kynea sambil menyalami tangan pa Fachri.

"Hati-hati om" Sheila pun ikut bersalaman dengan pa Fachri.

Sebenarnya pa Fachri pun merasa tidak semangat menjalani kehidupan semenjak ditinggal sang istri dan anak laki-lakinya, namun pa Fachri selalu menyembunyikan rasa hancurnya dari Kynea, dia berusaha kuat demi Kynea. Karena itu lah pa Fachri sengaja menyibukkan dirinya di kantor, dia banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja agar dia tidak selalu mengingat istri dan anaknya yang telah meninggal. Tapi disisi lain dirinya pun sangat merasa bersalah kepada kynea karena sudah membuat putrinya itu selalu merasa kesepian. Pa Fachri mulai berpikir untuk tidak egois dan harus mulai lebih mementingkan Kynea.

"Lu liat kan Shei, sesibuk apa bokap gue" ucap Kynea yg kini berada di ruang keluarga sedang menonton Netflix bersama sheila.

"Iya Nea gue tau, tapi lu jan ngerasa sendiri, ada gue disini" kata Sheila sambil mengelus pundak Kynea.

"Tetep aja beda rasanya Shei, gue pikir setelah mama dan bang harsha pergi, papa akan lebi banyak waktu untuk nemenin gue, tapi ternyata engga sama sekali" ucapnya dengan sedih sambil sedikit mengeluarkan air matanya.

"Walaupun gue ga pernah ada diposisi lu saat ini, tapi gue paham apa yang lu rasain, sabar ya Nea, jann sedih" balas Sheila sambil mengusap air mata Kynea.

"Makasih ya Shei, dari dulu disaat gue hampir gila pun lu tetap stay nemenin gue" ucap kynea, lalu memeluk Sheila.

"Sama2 cantikkk, sampe kapanpun gue akan selalu ada buat lu" kata Sheila sambil membalas pelukan Kynea.

Sheila memang satu2nya sahabat yg Kynea miliki sejak SMA, dia merasa beruntung memiliki seorang sahabat seperti Sheila, tidak ada balasan yang cukup atas kebaikan Sheila kepadanya selama ini, dia hanya berharap Sheila selalu mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya.
.
.
.
.
Sementara itu Xavier tengah siap untuk pergi ke kampus, karena hari ini dia ada jadwal latihan di studio untuk persiapan perform nanti malam. Sebelum berangkat Vier meminta izin terlebih dahulu kepada mama Sriya dan papa Aro yang tengah berbincang di ruang keluarga.

Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang