Xavier menelusuri setiap sudut cafe, dirinya melirik ke arah kanan dan kiri untuk menemukan keberadaan Kynea, sementara Roy hanya kebingungan entah sedang mencari siapa sahabatnya itu.
"Vier lu sebenernya nyari siapa si?" Tanya Roy masih sambil berjalan mengikuti langkah Vier.
"Nyari Kynea" jawabnya singkat.
"Emang dia dateng?"
"Dateng anjir, lu ga merhatiin apa tadi dia paling depan di deket kaka gue"
"Oalah yang di deket ka savie itu si Kynea, tadi gue kurang jelas si liat wajahnya"
"Dia dimana ya sekarang" kata Vier sambil celingak celinguk.
"Agak susah ya nyarinya, rame bgt buset" balas Roy.
Lalu tiba2 ada yang memanggil Vier dari arah belakang, dia sangat mengenali suara itu, dan langsung menoleh.
"Dekk Xavier" Ucap ka saviera sedikit berteriak sambil melambaikan tangannya.
Kynea dan Sheila yang sedang fokus makan pun reflek menenggakan kepala mereka untuk melihat sosok yang ka Saviera panggil itu.
"Lah itu ka Saviera, sama Kynea juga ternyata Roy" Vier pun buru2 berbalik badan dan berjalan menuju ke tempat mereka, lalu diikuti oleh Roy.
"Hi ka, hi juga Kynea dan Sheila" ucap Vier sambil tersenyum masih dengan posisi berdiri di hadapan Kynea.
"Haloo ka Xavier, btw salam kenal" ucap Sheila menyodorkan tangannya untuk bersalaman.
"Salam kenal juga, ohiya kenalin ini Brodie gue namanya Roy"
"Hii ka Roy" kata Sheila.
"Halo Sheila"
Kini semua mata tertuju pada Kynea yg sedaritadi hanya diam dan tak bersuara, mereka pun keheranan melihat Kynea yang seperti itu.
"Eh btw Vier, Roy, mending duduk deh kalian" pinta ka Saviera memecahkan suasana hening.
Vier dan Roy pun akhirnya ikut duduk. Lalu Vier mencoba berbicara kembali pada Kynea.
"Kynea, are you okay?" Tanya Vier dengan nada lembutnya.
Kynea masii acuh dan belum menjawab pertanyaan vier. Sheila yang menyadari hal itu langsung menyenggol tubuh Kynea dengan lengannya memberi kode agar sahabatnya membuka suara.
"Ehh iya i'm okay" jawab Kynea.
"Kamu beneran gapapa?" Tanya ka Saviera memastikan keadaan Kynea.
"Nea gapapa ko dokter" jawabnya.
Tiba2 Roy berbisik ke telinga Vier "ni cewe cantik2 tapi ko aneh ya"
"Husshh" Vier menginjak kaki Roy dibawah meja.
"Kynea makasih yaa udaa mau dateng" ucap Vier tersenyum ke arah Kynea.
"Iya, lagian gue dateng cuma demi sahabat gue ka" balas Kynea jutek.
"Mau demi siapapun itu, intinya lu dateng kan, dan gue seneng"
"Freak" kata Kynea sambil memutar bola matanya.
"Ka liat Kynea kalo sama aku jutek terus" adu Vier kepada ka Saviera.
"Dia ngeselin ka abisnya" Kynea membela diri.
Ka Saviera pun bingungg melihat tingkah keduanya.
"Hmm kamu ngelakuin apa dek, sampe bikin Kynea kesel?" Tanya ka Saviera menatap Vier dengan intens.
"Aku ga ngapa-ngapain ko ka" kata Vier.
"Dia bikin Nea sedih tadi sore ka" balas Kynea.
"Oh masih perkara tadi sore, gue ga bermaksud bikin lu sedih, gue minta maaf yaa" ucap Vier dengan serius.
Sementara Nea tidak menjawab ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
Teen Fictionseorang gadis cantik bernama "Kynea Luna Fio" merupakan mahasiswa semester 3 di salah satu univ favorite, Kynea terkenal sebagai pribadi yang perfeksionis, ceria, dan sangat manja, namun semenjak dia mengalami insinden yg membuatnya trauma kini kece...