Mimpi?

388 17 5
                                    

Haloo jangan lupa vote dan komen nya ya readers. Karena vote dari kalian sebuah penyemangat buat author.

 Karena vote dari kalian sebuah penyemangat buat author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seseorang menepuk pipi Syera.


"Syera heyy, are you oke?"

"SYERA"

Syera pun membuka matanya perlahan, hal pertama yang ia lihat adalah ruangan serba putih dengan bau khas obat. Ia melihat mama dan bunda nya menatap Syera khawatir.

"Syera kamu gapapa nak?" tanya Rosa.

"Kamu mimpi buruk ya" tambah Laras.

Syera diam mencerna semua yang terjadi. Mimpi? apakah tadi hanya mimpi? mengapa rasanya seperti nyata?

"M-mama, bunda Syera kok di sini? Syera mau ketemu Aland" Syera berusaha turun dari atas ranjang rumah sakit. Namun Syera justru di tahan oleh kedua orang paruh baya di sebelahnya.

"Syera sayang kamu istirahat dulu ya di sini, kamu tadi habis pingsan mangkanya kamu bisa di sini" ucap Rosa.

"Aland alhamdulilah baik-baik aja, cuma banyak luka-luka di badan nya. Sekarang kondisi Aland masih kritis, kamu bantu doa aja semoga Aland cepat pulih" jelas Laras.

"Hiks Syera mau ketemu Aland,aku khawatir. Syera tadi mimpi kalau Aland meninggal hiks. Syera ga mau Aland kenapa-kenapa. Pliss antar Syera ke sana ma, bun" Syera tetap teguh pada pendiriannya untuk menemui suami nya. Ia benar-benar takut setelah ia bermimpi buruk.

Ternya semua itu adalah mimpi Syera saat ia jatuh pingsan. Aland sedang dalam masa kritis, bukan meninggal. Apakah ada yang kena prank? atau udah ketebak?😁

"Yaudah ayo kita antar ke ruangan suami kamu" Rosa menggandeng tangan Syera begitu juga Laras.

Kamar inap Aland berada di lantai 12 VIP. Sesampainya di kamar inap suaminya, Syera melihat papa dan ayah mertuanya. Juga Alfan yang sibuk memainkan hp nya.

"Assalamualaikum"

Sontak semua orang melihat ke arah pintu yang terbuka. Terdapat tiga wanita yang berbeda usia itu. Bagas pun langsung berdiri menghampiri putri satu-satunya
dan memeluk tubuh Syera.

"Kamu gapapa kan? ga ada yang sakit badannya" tanya Bagas khawatir.

Syera tersenyum "gapapa kok, papa ga usah khawatir" jawab Syera.

"Ayo duduk kamu harus istirahat" titah Bagas. Syera bukan nya duduk ia justru berjala menuju brankar Aland. Syera menatap Aland sendu. Ia menyesal telah berbohong pada Aland. Ia menyesal tidak jujur saja ke Aland.

"Sayang, ayo bangun. Maafin aku udah bikin kamu kecewa" lirih Syera sambil menggenggam tangan Aland.

"Hiks ayo bangun, nanti setelah kamu bangun ayo marahin aku aja. Omelin aku aja karena udah bohong, daripada kamu diam kayak gini. Hukum aku yang lain aja, jangan gini sayang" Syera berusaha menahan air matanya yang terus turun. Ia selalu memanjatkan doa supaya Aland cepat tersadar dari tidurnya.

ALAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang