Souta langsung menegakkan tubuh tanpa mengalihkan pandangannya pada bayangan yang tercemin permukaan air telaga. Souta menarik nafas perlahan diikuti kedua mata nya terpejam, kemudian menghembuskan nafas pelan. Souta membuka kedua mata nya, memperlihatkan iris langit yang terlihat hampir kehilangan binar nya.
la menggenggam erat kalung yang bergantung di lehernya. Kalung Souta bersinar ke-unguan karena interaksi yang ditimbulkan."Souta .. bakal berusaha buat bebasin kalian semua."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Souta berbalik badan dan mengenakan penutup jaket biru muda nya. Souta menelurusi hutan yang gelap gulita tanpa pencahayaan sedikitpun untuk menerangi. Namun, dengan insting dan sesuatu yang tertanam dalam tubuh Souta bisa menjadi penunjuk jalan nya saat ini.
Souta bersembunyi di balik pohon besar yang menjulang tinggi, kemudian mengintip sesuatu yang terdengar sedang terbang. Ternyata itu memang benar. Sebuah drone yang menyatu dengan gelapnya hutan, tengah berpatroli untuk mengawasi keadaan.
"Moga aja kali ini bisa!"gumam Souta terus memerhatikan gerak gerik drone tersebut.
Souta menatap tangan kanan nya yang terangkat dan mencoba fokus. Kalung Souta bersinar redup, lalu muncul bola air di atas telapak tangan nya. Souta mencoba membayangkan sesuatu, dan dengan mengikuti arus imajinasi Souta. Bola air tersebut perlahan lahan membentuk diri menjadi sebuah benda runcing mirip dengan stalagmit berukuran sedang.
Souta menatap drone yang hendak kembali ke tempat awal semula. Souta memiringkan tubuhnya sedikit, kemudian melempar stalagmit air di tangan nya ke arah drone. Stalagmit menembus badan drone, meninggalkan lubang kecil dan meledak di tempat usai mengalami korsleting.
Souta bersorak girang di dalam hati, dan segera bergegas meninggalkan tempat sebelum ada drone lain yang datang. Sepanjang perjalanan, Souta terus menerus bersembunyi dan menyerang drone dengn stalagmit buatannya. Tetapi, Souta mengingat satu hal yang penting dan itu akan berdampak pada dirinya sendiri.
"Aku harus menemukan Gin secepatnya! Harus!!" batin Souta.
Akhirnya, Souta menemukan sebuah bangunan dimana salah satu temannya ditahan. Souta mengatur nafas nya di balik pohon sembari meremas kuat dada nya.
"Shh .. Dikit lagi! Nanggung!"ucap Souta menyemangati diri.
Souta menolehkan kepalanya untuk mengintip kondisi sekitar bangunan. Beberapa sudut banyak dipasangkan CCTV menggunakan laser untuk menembak saja apapun yang melintas. Tentu hal ini takkan mudah bagi Souta. Mengingat, ia harus menghemat energi yang akan mengurasnya.
"Sial! Ada CCTV lagi. Aishh .. "umpat Souta kesal.
Sementara memikirkan cara untuk menerobos agar tidak diketahui. Kalung Souta bersinar, membuat Souta refleks mengalihkan pandangan nya ke arah kalung. Entah ini sekedar perasaanya atau tidak, bahwa seluruh kamera CCTV mengarah pada pohon tempat Souta bersembunyi.
Souta memejamkan matanya dan kedua tangan nya mengepal seperti melindungi kalung nya dari serangan yang mungkin akan terjadi setelah ini. Sebuah kabut tipis ungu menyelimuti sekitar daerah bangunan, lalu CCTV yang sudah menyalakan laser untuk menembak pohon tersebut, justru mati dengan sendirinya secara serentak.
Merasakan tidak ada apapun yang terjadi, Souta membuka matanya sedikit barulah membuka nya lebar mengamati kondisi yang berubah karena kabut tipis di sekitarnya. Souta melihat ke arah kalung nya, sembari membuka kepalan tangannya memperlihatkan sebuah aura yang berangsur angsur keluar dari kalung nya.
Mengerti datang nya kabut tersebut menjadi sebuah peluang bagi Souta untuk secepatnya masuk ke dalam bangunan tersebut. Setelah memasuki banguan, Souta berlari kecil dan berhenti sesekali untuk mengamati maupun mengecek kondisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol.4ce AU
FanfictionKumpulan cerpen AU Sol.4ce. Kemungkinan besar, ada beberapa vtuber lain juga. Kalau kalian suka, cukup simpan di list perpustakaan kalian untuk menunggu update seterusnya. Tambahan: Jika, ada cerita lain yang tersedia di profil akan saya tuliskan d...