WARNING!!
FOLLOW DULU BOLEH DONG YAA😆HAPPY READING ALL,
Salam,
una..••🍃••
Pundak anak pertama harus di tuntut selalu kuat ya? Padahal kan sama juga manusia?
Tumbuh dan berdiri di kaki sendiri selama ini, tanpa kehangatan seorang ayah, tanpa doa mamah, itu sangat berat. Tapi mengapa semesta selalu memaksa kuat?
Padahal ini keinginan semesta? Bukankah itu terlalu jahat?
Adil banget ya semesta.."Kamu harus jadi orang yang sukses ya, biar bisa ngebahagiain orang tua."
Ucap ayahku 10 tahun lalu.Dan dengan antusiasnya aku menjawab ucapan ayah tanpa membiarkan sedikitpun ragu dalam pikirnya. Tanpa memperdulikan prosesnya bagaimana, ntah lah namanya juga kala itu, aku masih seorang anak kecil yang selalu menganggap bahwa dewasa itu indah.
Ayah sekarang aku masih belum jadi apa-apa. Ayah jangan marah ya, masih ku usahakan. Tapi setiap kali aku melangkah durinya semakin tajam ayah, kaki ku sering kali terluka. Tapi tak apa, ayah jangan khawatir aku masih bisa mengobati kakiku sendiri setelah menginjaknya. Perih memang, tapi bukan kah itu resikonya? Anak pertama dan tuntutan orang tua?.
Ayah kadang dinginnya malam ingin membawa ku pergi dari semesta, tapi semesta selalu melarangnya, padahal selama ini semesta yang jahat. Aku harus terus merasa sendirian kata semesta. Katanya semesta masih punya kejutan buatku. Semoga kejutannya kali ini tidak menyakitkan seperti yang sudah-sudah yah. Tenang saja Aku masih kuat hanya cape sebentar. Itu masih manusiawi kan?
~🍃~
THANKS FOR READING GUYS!!
VOTE, COMENT JANGAN LUPA😘SALAMM..
ig: zeabungaa.an07
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNDAK RAPUH SEORANG ANAK PEREMPUAN
Novela JuvenilBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACAA!!! trimakasiih >< Keluarga adalah kehangatan. begitu ucap seseorang dengan keluarga yang utuh. Tapi kenapa aku malah sebaliknya? Kenapa aku tak bisa merasakan kehangatan itu? Ayah mamah ku ada, tapi tidak bersama. A...