Seneng apa sial?

12 7 1
                                    

Pukul tujuh pagi, Darren, Noel dan Arfan sudah berada di pintu gerbang rumah Gion. Kemudian nampak seorang satpam membukakan pintu gerbang itu lalu mempersilahkan mereka masuk.

Mereka kemudian memarkirkan motornya, yang tak lama di susul satpam mendekati mereka.

"Masuk aja mas, Mas Gion-nya masih di rumah" Ujar Pak Soni, satpam penjaga rumah Gion.

"Siapp pak" Jawab Noel dengan mengacungkan jempolnya.

Mereka memasuki rumah Gion.Rumah besar dan elit hanya di huni Gion bersama satpam, pembantu dan satu supir pribadinya. Kedua orang tua Gion jarang pulang ke rumah. Mereka sering bekerja di luar kota, bahkan bisa pulang satu bulan sekali hanya untuk mengecek keadaan Gion.

Mereka terduduk di sofa ruang tamu, yang tak lama nampak perempuan paruh baya berpakaian daster dengan keranjang tas di tenteng-nya.

"Den Gion lagi mandi, di tunggu aja, bibi tinggal ke pasar dulu ya" Ucap Bi Sumi.

"Buset baru mandi, udah jam berapa ini" Jawab Darren.

"Di tunggu aja Den, oh ya kalau mau minum ambil aja langsung ke dapur ya, bibi tinggal dulu"

"Ati-ati bii" Jawab Darren menatap punggung Bi Sumi yang mulai menjauh.

"El, kumpulnya jam delapan kan?" Afran yang sedari menatap layar handphone-nya itu beralih menatap Noel.

"Iya Fan, tapi kalau bisa kita pagian dikit biar bisa bikin cinematic bentar" Jawab Noel tersenyum ke arah Arfan.

"Penyakit konten kreator" Jawab Arfan singkat.

"Yeee, lumayan kalau viral!" Ketus Noel.
"Renn, mau kemana lu?" Noel kemudian menatap Darren yang berjalan.

"Dapur, gue haus, tadi sarapan nasi uduk lupa belum minum" Darren berjalan menuju dapur.

"Gue bawain sekalian!" Titah Noel.

Darren berdehem, dia berjalan menuju dapur. Sesampainya di dapur Darren menatap se-toples kripik singkong di meja makan.

"Asik nih kriuk di pagi hari" Mata Darren berbinar lalu membuka toples itu dan memakan kripik singkong dengan lahap.

uhukk

Darren menepuk dadanya, dia nampaknya sedang tersedak setelah memakan beberapa potong kripik singkong.

uhukk uhukk

Tepukan Darren sepertinya tak berefek, tenggorokannya kini semakin sesak tersedak.

"Sialan!" Umpat Darren.

Dia segera beranjak berjalan mencari air minum. Darren berjalan menuju kulkas yang terpampang besar di seberangnya.

Saat hendak berjalan menuju kulkas Darren melihat segelas air di meja samping kulkas. Darren segera berjalan dan meraih gelas itu. Dia menegaknya dengan cepat, sampai tersisa setengah gelas.

"Ini sirup jeruk kok rasanya aneh ya" Darren menatap gelas yang berisi air berwarna orange itu. Matanya menyipit, lidahnya menjilat bibirnya menganalisa rasa dari minuman itu.

"Eh Ren, udah disini lu" Gion berjalan menuruni tangga menatap Darren yang berada di seberang dapur.

Gion berjalan menuju Darren, dia menatap gelas yang di pegang Darren.

"Ren, lu minum apaan??" Gion mengerutkan keningnya menatap Darren.

"Tau nih, apaan sih ini On, aneh rasanya, sirup jeruk lu udah kadaluarsa deh" Jawab Darren menyodorkan gelas itu.

Gion terbelalak kaget melihat isi gelas itu. Dia mengambil gelas itu dari genggaman Darren.

"Ini vitaminnya Si Jack gila!!"

DarrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang