[BL - END] Tuan Muda Palsu yang Dramatis Memegang Naskah Favorit Grup

Bab 32

~

An Xing telah melihat berbagai macam penampilan sejak dia masih kecil, cemburu, serakah, menyanjung, penuh perhitungan...

Tapi penampilan itu sangat pendiam, dengan hati-hati menyembunyikan pikirannya. Dia belum pernah melihat penampilan begitu buruk ini.

Dan wajahnya berubah terlalu cepat. Tadi, mereka ingin bergegas dan menggigitnya beberapa kali. Sekarang... mereka juga ingin menggigitnya, jenis gigitan yang akan merobek sepotong daging dan darah darinya.

An Xing perlahan berdiri tegak dan mengusap ke belakang Ning Rong, membiarkan tubuh tinggi pemuda itu menutupinya.

Suasana hati Paman Ning dan Liu Yun saat ini tidak bisa dibilang rumit, wajah mereka terjalin dengan kegembiraan dan penyesalan dan akhirnya berubah menjadi keserakahan.

Keluarga Ning tidak kaya, ketika kedua orang tua itu meninggal, mereka hanya memiliki tabungan sejumlah uang dan sebuah rumah tua.

Paman Ning adalah putra tertua dan diberi sebuah rumah di unit kerjanya, jadi dia meminta uang dan memberikan rumah kecil tua yang kumuh itu kepada putra kedua, Ning Jingze.

Dan selama bertahun-tahun, dua sastrawan di keluarga kedua hanyalah guru yang miskin, dan mereka tidak pernah terkenal.

Sebagai perbandingan, keluarga Paman Ning menjalani kehidupan yang lebih baik dan dia bahkan berencana untuk melepaskan putranya pergi ke luar negeri.

Paman Ning tidak terlalu menyayangi adik laki-lakinya. Dia melihat bahwa putra adik laki-lakinya - Ning Rong - telah unggul secara akademis sejak dia masih kecil.

Dia sebenarnya masuk ke Universitas S dalam ujian masuk perguruan tinggi, tetapi putranya sendiri hanya lulus kelas 2. Dia merasa semakin tidak bahagia.

Jadi, ketika adik laki-laki dan perempuan iparnya meninggal secara tidak terduga, dan dia mengetahui bahwa Ning Rong bukan dari keluarga Ning, dan kemudian mendengar bahwa lingkungan tua dan kumuh keluarga Ning akan dihancurkan dan bahwa dia bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar untuk pembongkaran, dia langsung tergerak.

Bagaimanapun, Ning Rong bukan anak mereka, dia hanya perlu mencari alasan yang lebih indah dan mengambil alih rumah.

Bahkan jika alasan yang dia kemukakan tidak bagus...lalu kenapa? Ning Rong, seorang siswa, tidak dapat berbuat apa-apa, dan tidak ada orang lain di keluarga Ning.

Jadi bagaimana jika Ning Rong diterima di Universitas S? Putranya akan belajar di luar negeri di masa depan, dan dia pasti akan lebih menjanjikan daripada Ning Rong ketika dia kembali!

Belum lagi Liu Yun yang tidak menyukai Gu Lan, adik iparnya, maupun Ning Rong, keponakannya yang lebih pandai belajar dibandingkan putranya sendiri. Ketika Paman Ning mengusulkan untuk mengambil rumah tua keluarga Ning, dia langsung setuju dengan kedua tangannya.

Beberapa kali terakhir dia pergi ke Ning Rong untuk meminta rumah, berbagai masalah muncul dan Liu Yun telah lama menahan amarahnya. Kali ini adalah idenya untuk datang ke pemakaman.

Mereka semua tahu bahwa Ning Rong sangat penyayang. Keduanya ada di sini pada hari pemakaman. Saat itu, mereka masih bertanya-tanya mengapa ada kompartemen tersembunyi di bawah meja altar. Saat dia bertanya pada Ning Rong, dia tidak mengatakan apa-apa. Kali ini mereka datang ke kuburan, mereka sebenarnya sedang mencoba peruntungan.

Lagi pula, tidak ada pengawasan di sini. Jika menghancurkan kompartemen rahasia dan mengeluarkan isinya, tahukah apa itu? Bukankah lebih baik jika Ning Rong menyembunyikan sertifikat real estate di sini?

Mereka juga secara khusus memilih untuk datang ke sini pada siang hari pada hari kerja, berpikir bahwa tidak akan ada yang datang selama periode ini, jadi mereka tidak ingin bertemu langsung dengan Ning Rong.