5 ⭐

1.2K 155 5
                                        

Hari-hari yang Jennie lalui, semuanya tampak sama, kelabu dan tak berwarna.

Jennie bahkan tidak menikmati pemandangan bunga-bunga yang berbeda warna dan kehijauan taman yang menyejukkan mata karena itu adalah pemandangan yang sama yang dia lihat selama 22 tahun dari jendela kamarnya.

Masih sulit bagi Jennie untuk meninggalkan kamarnya meskipun dia sudah berkali-kali mencoba melarikan diri dari kurungannya sendiri, namun rasa gugup dan ketakutan selalu mendominasi dirinya.

Tahun-tahun yang dia lewati tetap sama, tidak ada hal yang berubah, bahkan kenangan tentang gadis berambut hitam yang masuk ke kamarnya-pun tetap tersimpan di dalam benaknya.

Pagi itu ketika matahari terbit, sinarnya membanjiri kamarnya sehingga membuat Jennie terbangun dari tidurnya. Wanita berambut coklat itu kemudian bangkit dan berdiri sambil menguap dan merentangkan tangannya lalu dia mencari pakaian di lemari besarnya yang akan dia kenakan hari itu. Setelah memilih baju, Jennie berjalan ke kamar mandi lalu dia menyalakan air di Bathtube.
Sambil menunggu bak terisi, Jennie mengambil sebotol Rose Essential Oil lalu menambahkan 10 tetes ke dalam air sehingga menciptakan aroma yang membuatnya rileks, setelah itu Jennie menambahkan sabun dan secangkir madu untuk melembabkan kulitnya.

Ketika air sudah setengah penuh, Jennie menanggalkan pakaiannya lalu dia berbaring didalam Bathtube dan menghabiskan waktu untuk bersantai disana karena itu adalah kegiatan yang  suka Jennie lakukan.

Dua jam kemudian, jari tangan serta jari kakinya sudah sangat berkeriput sehingga Jennie memutuskan untuk keluar dari Bathtube.

Ketika wanita itu keluar dari kamar mandi, dia sudah berpakaian dengan rapi, lalu dia duduk di kursi makan untuk sarapan dengan tenang. Setelah selesai, dia bangun untuk melihat ke luar jendela agar sinar matahari bisa sedikit menyinari dirinya.

Semuanya selalu sama seperti setiap hari, tetapi hari itu ada sesuatu yang berbeda karena Jennie melihat satu orang yang belum pernah dia lihat sebelumnya di taman, orang itu sedang memotong tanaman boksus agar bentuknya terlihat lebih rapi, orang itu memakai topi untuk menutupi sinar matahari sehingga Jennie tidak bisa melihat wajahnya dengan baik.

Karena tidak ada hal lain yang menarik untuk dilakukan, Jennie akhirnya menghabiskan waktu untuk mengamati cara orang itu bekerja.

Jelas sekali bahwa orang itu sangat menyukai pekerjaannya karena dia terlihat begitu semangat dengan apa yang dia lakukan, tetapi karena saat itu matahari agak terik dan udara panas mulai menyengat, jadi orang itu melepas topinya dan mulai mengipaskan topi ke wajahnya.

Jennie masih mengawasinya tetapi dia hanya bisa melihat punggungnya dan ketika orang itu berbalik, tiba-tiba terdengar suara ketukan dipintu kamarnya sehingga mencegah Jennie untuk melihatnya.

"Masuk, Nana."

"Aku datang hanya untuk melihat keadaanmu, Nak... meskipun kamu tidak suka ketika aku mengkhawatirkanmu, tapi aku tidak akan pernah berhenti melakukannya."

Selama bertahun-tahun Jennie menjadi seseorang yang lebih dingin dan lebih kesepian. Dia bahkan tidak ingin  ditemani lagi oleh pengasuhnya karena serangan panik yang Jennie alami, kini lebih sering terjadi daripada sebelumnya dan Jennie benci ketika pengasuhnya melihat itu karena dia tidak suka dengan tatapan kasihannya.

"Aku baik-baik saja, sekarang tinggalkan aku sendiri."

"Aku senang kamu menghabiskan sarapannya," kata Yoona sambil mengambil nampan.

"Kapan kamu akan membelikan buku yang aku minta?"

"Besok aku akan pergi ke kota dan aku akan memberikan bukunya kepadamu tepat waktu."

JENDELA (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang