7 TAHUN KEMUDIAN...
Jennie berada ditempat tidurnya sambil bersembunyi di balik selimut. Dia takut meninggalkan kamarnya, apalagi diluar sedang turun salju dan setiap kali hal itu terjadi, kenangan akan tragedi saat dia berusia 5 tahun langsung muncul di benaknya.
Usia Jennie kini sudah 12 tahun, Yoona adalah satu-satunya orang yang selalu menemaninya. Seharusnya anak seusia Jennie tidak lagi membutuhkan seorang pengasuh. Namun situasi gadis itu berbeda dengan gadis lain seusianya sehingga sampai saat ini, Jennie masih membutuhkan bantuan pengasuh.
Hampir seluruh aktivitasnya dilakukan di dalam kamarnya yang sangat besar. Kamarnya hampir seukuran dengan rumah biasa namun pintunya tetap terkunci.
Tahun-tahun kesepian yang Jennie lewati membuat cara hidup gadis itu berubah total. Dia telah berhenti menjadi gadis penasaran yang selalu ingin mengetahui segalanya tentang kehidupan dan hal-hal yang ada di sekitarnya.
Ada kalanya Jennie mengamuk karena hal-hal sepele, seperti warna pakaian yang dia inginkan tidak sesuai atau karena jus yang dia minum kurang manis.
Jennie adalah gadis yang sangat sulit diatur. Sejak kejadian kelam itu, Tuan Kim sudah tidak memperhatikan putrinya lagi, pria itu hanya fokus pada pekerjaannya dan itu semakin mempengaruhi kehidupan Jennie.
"Nona, kamu harus bangun, Mrs. Yeobeen akan segera tiba dan hari ini dia akan memberimu ujian." kata Yoona sambil menarik selimut Jennie sedikit.
"Aku tidak mau belajar! Keluar dari sini!" Jennie berkata di balik selimutnya.
"Kamu ingin aku pergi dan pelayan lain yang datang?" Yoona bertanya tetapi Jennie tidak menjawab.
"Baiklah, aku akan pergi." Pengasuhnya berdiri dan pada saat yang sama, Jennie meraih lengannya untuk mencegahnya pergi."Tapi aku tidak ingin pergi ke perpustakaan, biarkan Mrs. Yeobeen saja yang datang kesini."
"Baiklah aku akan berbicara dengannya, sekarang bangun dan mandilah, aku sudah menyiapkan pakaianmu."
"Aku akan melakukannya setelah kamu keluar."
Yoona kemudian meninggalkan kamar, lalu Jennie bangkit untuk pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Setelah mandi, dia memakai pakaian yang telah di siapkan, dan ketika dia sedang menyisir rambut coklatnya, dia mendengar ada suara mobil datang.
Keluarga Kim tidak pernah kedatangan tamu, jadi Jennie berpikir mungkin itu adalah suara mobil ayahnya yang pulang setelah berminggu-minggu pergi.
Tanpa berpikir panjang, Jennie segera berlari ke dekat jendela kamarnya yang besar, tetapi dia melihat bahwa yang keluar dari mobil itu bukanlah sang ayah, melainkan seorang lelaki tua bersama dengan seorang gadis.
Jennie yang melihat gadis tinggi berambut hitam itu tidak bisa mengalihkan pandangannya darinya.
Gadis itu memiliki senyuman yang manis dan dia terlihat sangat gembira dengan butiran salju yang berjatuhan di rambutnya.
Jennie juga ingin bersenang-senang seperti yang gadis itu lakukan. Dia juga ingin bergandengan tangan dengan ayahnya seperti yang gadis itu lakukan.
Tapi dia tidak bisa melakukannya dan itu membuat hatinya sakit dan membuat air mata jatuh di pipinya.
Gadis berambut hitam mendongak untuk mencoba mengumpulkan kepingan salju dengan telapak tangannya dan tanpa sengaja dia bertemu dengan tatapan Jennie yang berdiri di belakang jendela.
Mereka berdua saling memandang selama beberapa detik dan hal itu membuat Jennie menjadi takut sehingga dia segera pergi dari sana.
Jennie biasanya melihat beberapa anak dari pelayan yang bekerja di rumahnya sedang bermain di luar tetapi mereka tidak pernah memperhatikannya. Namun kali ini tatapan tajam si rambut hitam membuatnya ketakutan.

KAMU SEDANG MEMBACA
JENDELA (GXG)
Ficção AdolescenteLisa adalah anak dari Hakju, seorang tukang kebun yang bekerja di mansion keluarga Kim. Dari taman, Lisa selalu memperhatikan gadis berambut coklat yang sering muncul dari jendela kamarnya. Lisa bertanya-tanya, mengapa gadis itu selalu disana dan t...