4

220 14 2
                                    

Saat ia keluar ruangan VIP
Ia melihat banyak sekali bawahan ibunya ada di sana

"Eh...? Kok banyak banget bawahan ibu ya..?" Gumam eli

"Pantesan gak ada di rumah, ternyata di sini" Ucap seseorang di samping eli

Saat eli menoleh ia terkejut

"Hahaoya-sama" Ucap Eli
"Sedang apa kamu di sini..?" Tanya Rica

"Eh... Itu hehe aku hanya main ke sini" Jawab eli

"Haduh... Mama tau kehidupan mu saat di Jepang itu sangat keras nak, tapi jangan bawa ke sini juga" Ucap Rica

"Mah, aku hanya ingin membantu teman ku saja, mereka sedang terkena masalah" Ucap eli

Rica hanya menggelengkan kepalanya

"Kamu ini seperti mendiang ayah mu saja, ya sudah terserah mu, asal kamu bisa jaga diri, ingat meski kamu keturunan sekaligus pewaris dari clan Arakawa, tapi kamu harus pentingkan juga diri kamu dan pendidikan kamu" Ucap sang ibu yaitu Rica

"Iya mah, aku gak lupa soal itu, aku kesini hanya menitipkan teman ku pada pak yamada agar terjaga dari kelompok abisawa" Ucap eli

Mendenga itu Rica sedikit terkejut

"Abisawa..? Mereka ada di kota ini" Tanya Rica
"Iya mah, dan salah satu teman ku menjadi korban jebakan mereka, mana mereka masih sekolah, kan aku gak tega" Jawab eli

"Ya sudah, kamu tetap harus hati-hati" Ucap Rica

Eli pun mengangguk dan tak lama perhatian nya tertuju pada sekumpulan gadis yang ada di sana

"Itu mereka" Ucap eli sembari menunjuk ke arah mereka

"Ya sudah, sana, mama ada urusan dulu sama yamada" Ucap Rica

Eli pun langsung berlalu pergi menghampiri yang lain.

Terlihat di sana ada shani, gracia, chika, olla, Gita, flora dan satu lagi teman nya yaitu sisca

Eli pun menghampiri mereka

"Hallo" Ucap eli
"Sini gabung sama kita li" Ucap chika

Eli pun duduk di samping flora
Yang sedang minum bir nya

"E~tsu.. ? Anata wa mada kodomo de, sudeni bīru o nonde imasu (eh...!!! Kamu masih kecil, sudah minum bir ternyata) ucap eli

Flora melihat eli hanya tertawa
"O nēchan, watashi wa ōkina on'nanokodakara kore o nomu nda hehe (kakak... Aku sudah besar, makanya aku minum ini heheh)" Jawab flora

Eli hanya menghela nafasnya

"Sore wa anata shidaidesu ( sekarep mu) " Jawab eli

"Kamu bisa bahasa Jepang helisma..?" Tanya gracia
"Aku lahir di Jepang, dan pindah ke sini" Jawab eli

Tak lama datang beberapa orang menghampiri mereka

"hallo gracia...!! Gimana..? Kalian siap..?" Tanya orang itu

"Toji...!!! Aku mohon pada mu, tolong jangan mereka, biar aku saja" Jawab gracia
Shani yang ada di samping gracia pun menatap toji dengan sinis

"Bukanya sesuai perjanjian ya..?" Tanya toji

"Aku tak pernah menjanjikan teman-teman ku..!!" Ucap gracia

Namun toji hanya tertawa

"Kau tau kan..!! Kalau aku toji pemimpin dari clan Abisawa...!! Jadi semua yang ku mau harus di turuti" Ucap toji

"Jadi kamu yang bernama Toji...?" Ucap seseorang

"Hah...!!! Siapa yang berani tak mengenal ku..!!!" Ucap toji sambil melihat ke sumber suara

Yang awalnya terlihat bringas berubah menjadi pucat saat mengetahui siapa yang berbicara tadi

"N... Nona... Rica.." Ucap toji

Ya orang tersebut adalah Rica Arakawa

"Jadi kamu yang sering membuat kerusuhan di sini..?" Tanya Rica

"Em.. Anu... Itu" Ucap toji

"Kenapa kamu gugup toji.. " Tanya Rica
"Aku bisa menyuruh anak buah ku membunuh mu, bahkan keluarga mu andai aku mau, tapi... Aku bukan pemimpin dari clan Arakawa lagi" Ucap Rica

"Tapi,bila kau terus mengeyel,aku tak akan segan menyuruh mereka membunuh mu...!! Jadi lebih baik kau pergi saja dari dsini" Ucap Rica

Mendengar itu kelompok toji ketakutan

"Gracia..!! Lo gak akan lepas dari gua..!! Gua a-" Ucapan Toji berhenti saat sebuah pisau menempel di leher nya

"Sudah di bilang bukan, pergi dari sini... Atau aku yang akan membunuh mu" Ucap eli dengan nada yang dingin

Mendapat ancaman itu
Toji dan kelompok nya pun pergi dari tempat itu

Gracia yang melihat itu langsung menghampiri Rica dan bersujud padanya

"Terima kasih nona, Terima kasih sudah m
nolong saya" Ucap gracia

"Sudah nak, bangun sayang, kamu gak usah takut lagi" Ucap Rica sembari membantu gracia bangun

"Kamu tenang saja, sekarang kamu aman" Ucap Yamada

"Terima kasih" Ucap gracia

Yang lain ikut terharu saat melihat itu

Eli pun menyimpan kembali pisau yang ia pegang tadi dan mendekat ke arah feni

Feni yang melihat itu juga tersenyum bahagia
"Arigatō kaichō" Ucap feni

"Aku sudah bilang akan membantu mu bukan..? Ingat ya yang tau identitas asli ku hanya kamu saja" Ucap eli

Feni pun mengangguk

"Kyō kara anata mo Arakawa-ka no ichiindesu feni-chan (mulai saat ini kamu bagian dari klan Arakawa, feni)" Ucap eli

Feni pun mengangguk

Eli memperhatikan yang lain
Terlihat mereka seperti senang dengan kebebasan gracia

"Etto… mamahadoko? (Eh...? Kemana ibu) " Tanya eli yang melihat ibunya sudah tak ada

"Madamu wa o kaeri ni narimashita, shochō (nyonya sudah pulang, ketua) " Ucap Yamada

Eli tersenyum dan menghela nafasnya

"Watashi mo ie ni kaerimasu, on'nanoko o anata ni nokoshimasu, owattara kanojo o ie ni tsureteitte kudasai ( aku juga akan pulang, aku titip gadis itu, kalau sudah selesai tolong antar dia pulang) " Ucap eli sembari memberi alamat rumah flora pada Yamada

"Wakarimashita, buchō (baik ketua) " Balas Yamada

Eli pun pulang menggunakan mobilnya.
Skip

Di rumah
Eli sekarang sedang bersama ibunya

"Okāsan, dareka o imōto to shite mukaeirete mo īdesu ka? (Mah, apa aku boleh mengangkat seorang adik..?) " Tanya eli

"Imōto.. ? Naze totsuzen... ? ( adik..? Kenapa tiba-tiba..?) " Tanya Rica

"Aru on'nanoko to deatta ndesuga, Sonoko wa sumu ni wa tekisanai ie ni hitori de sunde ite, Sonoko wa watashi no kōhai de, kawaisōdatta ndesukedo, daijōbudesuka? ( aku bertemu seorang gadis ibu, dia hidup sendirian di sebuah rumah yang tidak layak tinggal, dan dia adik kelas ku , aku kasihan padanya, boleh ya..?) " Jawab Eli

"Samishīyo, okāsan ( aku kesepian bu)" Ucap Eli

"OK, anata ga ie ni inainara, watashi ni mo tomodachi ga hitsuyōdesu, ashita kodomo o koko ni tsurete kite kudasai, watashi wa anata ni aitaidesu ( baiklah, ibu juga butuh teman kalau kamu lagi gak di rumah, besok bawa anak itu ke sini, ibu ingin bertemu" Ucap Rica

Eli langsung memeluk ibu nya

"Makasih mah... Hihi sayang mama" Ucap Eli

"Yang penting anak mama bahagia, asal tidak berlebihan saja" Ucap Rica

Karena sudah larut
Mereka pun memutuskan istirahat di kamar masing-masing.

************************

TBC

night story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang