My Fiance'

1.6K 130 0
                                    

Pangeran Orion yang menutup mata merasakan seseorang menghalangi sinar matahari untuknya. Ia mengintip dengan membuka sebelah mata.

"Silencia?" Ia terkejut, lalu menutup mulut dengan tangan ketika sadar ia memanggil Silencia tanpa gelar kehormatan.

Silencia tersenyum, memberi hormat dengan anggun. Orion membetulkan posisinya dengan tergesa-gesa. Wanita yang didambakannya muncul, tentu ia sangat gembira. Namun perasaan itu disimpan dengan rapat. Orion berdiri.

"Apa yang Lady Amarilys lakukan di sini?" tanya Orion. Rambutnya yang putih perak ditiup angin yang berembus tenang, gemerisik dedaunan terdengar lembut.

"Saya menghadiri pesta teh yang diselenggarakan oleh lady Claudia Heather, tapi saya merasa suasana di sana terlalu sesak." Matanya menerawang jauh. Rasa cemburu yang dirasakannya ketika Claudia memamerkan betapa Giordan mencintainya hanyalah sepenggal rasa yang tertinggal oleh jiwa asli Silencia. Perasaan yang perlahan ingin dibuang sepenuhnya oleh Silencia sekarang.

"Oh.. Kekasih Pangeran Giordan, bukan?" Orion menyembunyikan senyumnya. Saat ini ia melihat sebuah celah kecil dan ia tidak ingin kehilangan kesempatan. "Aku harap, Lady tidak memiliki perasaan apapun lagi pada Giordan, itu akan lebih baik untuk lady."

Orion menatap Silencia yang memejamkan matanya. Rambutnya diterpa angin hingga helaiannya melambai dengan halus. "Tapi, tidak biasanya Lady keluar dari pesta. Bukankan pesta adalah hal yang paling Lady senangi?" tukas Orion.

Silencia membuka matanya, sifatnya dan sifat Silencia asli sangat berbeda. Tentu saja orang yang mengenal Silencia akan merasakan perubahannya.

"Katakan saja, saya sudah dewasa." Silencia tersenyum manis pada Orion. Orion merasakan dadanya berdegup kencang. "Datang ke sebuah pesta adalah bagian dari diplomasi dan mempererat hubungan antar bangsawan. Tapi, akhir-akhir ini saya tidak menemukan kesenangan lagi di dalamnya" Ujar Silencia datar.

Orion mengendus sesuatu telah terjadi pada Silencia. Bagaimana bisa bunga kekaisaran yang sedang mekar dengan cantik ini kehilangan minat pada hal yang disukainya. Dengan cepat Orion menyadari bahwa beberapa waktu lalu Silencia jatuh sakit karena pingsan di taman istana.

"Lalu.. Bagaimana keadaan Lady sekarang?"
"Ya?"
"Bukankah Lady sakit?"
"Ah.. Jika itu tentang insiden di taman, maka saya sudah benar-benar sembuh pangeran."
"Apa kah Lady ingat apa yang terjadi saat itu? Sebelum pingsan?"

Silencia merasa Pangeran Orion ingin memastikan sesuatu dari nadanya bertanya. Orion seakan ingin menggali hal rahasia dari Silencia.

"Sayangnya tidak Yang Mulia Pangeran. Ingatan saya tentang hari itu begitu kabur. Saya hanya ingat bahwa saat itu saya sedang menanti Pangeran Giordan yang tidak kunjung datang. Rasa bosan yang menghampiri membuat saya memutuskan untuk berjalan-jalan di taman."
"Dan saat itulah Lady pingsan?"
"Betul, Pangeran"
Orion menatap Silencia skeptis. Dia tahu bahwa Silencia tidak memberikan semua informasi yang ia miliki. Namun, dia tidak ingin memaksa gadis cantik itu untuk berbicara terlalu banyak. Alih-alih, ia memutuskan untuk lebih fokus pada tujuan awalnya.

"Pada akhirnya, Pangeran Giordan tidak datang?" tanya Orion dengan suara tegas.

"Tidak, Yang Mulia," jawab Silencia dengan ragu.
Orion mengangguk dan terdiam sejenak, merenung tentang apa yang mungkin terjadi dengan Pangeran Giordan. Mungkin ada alasan untuk ketidakhadirannya, tetapi ia tidak ingin memperhatikan pemikiran tersebut saat ini. Ada yang lebih penting untuk dibahas.

"Lady Amarilys," kata Orion dengan suara lembut, "Apakah Lady tahu ada siapa saja yang datang ke taman itu?"

Silencia menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang saya ingat, Pangeran."

The Duke's Adopted Daughter (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang