Marlon 05 : Meet you again

616 32 5
                                    

A teen fiction story by winnie :

Don't forget to follow, vote, and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to follow, vote, and comment.
Because its mean a lot to me!

Thank you buat kalian semua yang udah kasi vote dan juga komen buat cerita ini! I'm so happy:)

Boleh bantu share cerita ini ke akun sosmed kalian ya! Thanks! 🖤🖤🖤

Enjoy the story!

Happy Reading!

****

       Sebuah mobil berwarna putih yang biasa di kendarai oleh sang Mami terparkir dengan rapi di halaman rumah minimalis Meira sore hari ini. Meira yang baru saja tiba di rumah bersama Marlon tentu saja bingung melihat keberadaan mobil itu.

"Bukannya itu mobil Mami, ya?" gumam Meira.

"Itu emang mobil Mami lo," sahut Marlon. Meira pun segera turun dari mobil cowok itu dan berlari kecil memasuki rumahnya. Meira langsung di sambut dengan senyuman lebar Miranda di ruang tamu.

"Surprise!" seru Miranda sembari merentangkan kedua tangannya.

"Mami?!" Kedua mata Meira berbinar. Gadis itu buru-buru memeluk Miranda dengan erat untuk menyalurkan rasa rindunya selama ini. Enam bulan bagi Meira itu sangat lama. Tidak mudah bagi Meira untuk berjauh-jauhan dengan sang Mami.

Walaupun sang Mami sering membuatnya kesal di rumah, tapi tak bisa di pungkiri jika Meira begitu sayang pada sosok perempuan yang sudah melahirkannya itu. Ada kalanya Meira rindu bertengkar dengan sang Mami di rumah sederhana ini.

"I miss you, honey!" ungkap Miranda.

"I miss u too, Mommy! Kok gak bilang dulu sih sama Meira kalau Mami mau pulang?" tanya Meira, kesal.

"Kalau Mami kasi tahu, bukan kejutan dong namanya? Ya, kan?" Miranda menatap Marlon yang sedari tadi berdiri di belakang Meira.

Meira masih saja memberengut kesal. Setidaknya dia bisa menyambut kedatangan mamanya yang sudah lama ia nanti.

"Aduh, Sayangnya Mami. Ayo, sini peluk dulu. Mami kangen tau," Miranda segera membawa Meira ke dalam pelukannya. Memeluk dengan erat putri semata wayangnya itu. Ia mengusap rambut Meira dengan penuh kasih sayang, lalu menelaah setiap inci wajah gadis itu. Alis Miranda mengerut saat merasakan ada yang berbeda dari Meira.

"Kamu kenapa, Sayang? Muka kamu kok pucat?" tanya Miranda.

"Gak apa-apa, Mami. Cuman kecapean," balas Meira, lalu kembali memeluk sang Ibu, kemudian mengurai pelukannya.

MARLON : So Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang