08. PIKNIK

21 2 0
                                    

" bibi, semua yang aku minta di siapin kemaren udah ada kan? " teriak gabriel.

" iya non, udah bibi siapin semua kok, bibi taro di keranjang piknik yang biasanya non bawa " ucap lola sambil menaruh keranjang piknik di meja ruang tamu.

Gabriel sampai di ruang tamu, ia melihat sebuah keranjang piknik berukuran cukup besar dan satu paper bag berisi minuman dan beberapa camilan. Dengan memakai celana jeans panjang juga kaos yang membalut tubuh nya tak lupa dengan menenteng sebuah jaket takut nanti tiba-tiba hujan, pikir gabriel.

" bagus deh kalau udah siap, makasih ya bi " ucap gabriel sambil berjalan ke arah sofa dan mendudukan dirinya di sana.

" sama sama non, tapi emangnya non mau piknik kemana dan sama siapa? Tumben banget non mau piknik kaya gini " tanya lola penasaran.

" sama temen temen aku bi, kemaren mereka ngajakin, ya karena aku nggak ada kegiatan lain jadi nggak ada salah nya kan buat ikut? " Gabriel tersenyum.

" yaudah, have fun non, pulang nya jangan terlalu malem ya kalau bisa, non mau berangkat sekarang? " tanya lola lagi.

Gabriel mengangguk " temen temen aku udah nyampe kaya nya deh bi, aku berangkat sekarang " ucap gabriel lalu memasukkan handphone nya ke dalam saku lalu membawa keranjang piknik nya.

" sini non biar bibi yang bawa ini " tawar lola lalu mengangkat satu paper bag dan menyusul gabriel.

Gabriel menoleh seraya tersenyum " makasih bi, padahal aku masih bisa bawa sendiri " .

"Gpp non ini udah jadi kewajiban bibi bantu bantu non " balas lola ramah.

Sesampainya mereka berdua di depan gerbang rumah gabriel, dapat gabriel lihat raut wajah teman temannya yang tampak tak bersahabat.

"Napa lo berdua? Kusut amat tu muka, kaya cucian belum di setrika " celetuk gabriel yang dengan seenaknya memasukkan barang barang yang ia bawa ke bagasi mobil rachel.

" ck lo lama banget nyet, bisa bisa jadi ikan asin gue nungguin lo di cuaca sepanas ini " protes rachel.

" ini cerah rachel bukan panas " koreksi ayyara.

" diem, gue juga tau lo pegel plus kepanasan nungguin ni anak kodok " cerocos rachel.

" udah lah chel gk perlu marah marah, cepet tua lo ntar, lagian matahari pagi juga bagus buat kulit " ucap gabriel sambil masuk ke mobil rachel dan meninggalkan kedua teman nya yang masih berdiri di luar.

" woi nyet ini mobil gue, enak bener lo main masuk gitu aja " omel rachel yang baru masuk mobil dan duduk di kursi pengemudi di susul dengan ayyara yang duduk di kursi belakang di samping gabriel.

" ra, ni temen lo napa dah? Dari tadi ngoceh mulu kerjaan nya " adu gabriel.

" temen aku temen kamu juga el " ucap ayyara terkekeh.

" ya gimana gue gk ngoceh nyet, lo bikin gue nunggu 15 di depan gerbang rumah lo di cuaca kaya gini, liat nih kulit cantik gue belang " ucap rachel tak berhenti mengomel.

" makannya pake sunscreen kalau mau keluar, udah kaya bunglon aja tu kulit, berubah ubah " ejek gabriel sambil tertawa.

" beh lama lama gue tendang juga lo ke pluto nyet " geram rachel emosi.

" udah udah jangan berantem, rachel ayo jalan, nanti keburu siang matahari nya makin tinggi " ucap ayyara melerai gabriel dan rachel.

Rachel menurut, kini mobil nya meninggalkan pekarangan rumah gabriel, saat ini suasana di dalam mobil sangat hening, hanya suara ketikan dari keyboard gabriel yang mengisi keheningan tersebut.

GABRIELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang