09.PIKNIK (2)

23 3 0
                                    

" eh guys gue mau ke toilet dulu, lo pada diem aja di sini jangan kemana-mana " ucap gabriel sambil bangun dari duduknya

" oh yaudah sana, sekalian beliin icecream ya, tadi gue liat ada penjual icecream " ucap rachel dengan cengiran lebar nya.

Sebuah hembusan nafas lolos dari bibir gabriel lalu mengangguk.

" untung temen, kalau bukan dah gue jual ke om om pedo " gumam gabriel sambil meninggal kan ayyara dan rachel.

--------------------------------

Setelah selesai dengan urusan nya di toilet kini gabriel melangkah kan kaki nya menuju salah satu stan penjual ice cream, sampai atensi nya beralih pada seorang anak perempuan yang sedang menangis sendirian di kursi taman. Karena rasa penasaran nya yang tinggi gabriel berjalan ke arah anak kecil tersebut lalu berjongkok di hadapan nya.

" Hai dek, kenapa nangis? " tanya gabriel basa basi. Melihat anak di depan nya gabriel jadi teringat akan masa kecil nya dulu.

Anak kecil tersebut mendongak lalu menatap gabriel teliti setelah nya ia bergeser menjauhi gabriel, gabriel faham akan situasi tersebut pun hanya tersenyum.

" jangan takut, kakak bukan penculik ko " ucap gabriel ramah di iringi dengan senyum manis nya.

" kakak beneran bukan orang jahat? " anak kecil tersebut mulai bersuara.

" iya, kakak nggak bakal sakitin kamu, kakak boleh duduk? " tanya gabriel memastikan.

Anak itu menjawab dengan anggukan kecil, melihat itu gabriel kembali tersenyum lalu duduk di samping anak tersebut.

" kamu kenapa nangis? Terus mana orang tua kamu? " tanya gabriel penasaran, atensi nya sama sekali tak beralih dan terus menatap anak perempuan di samping nya.

" t -- tadi ella ke sini sama abang " jawab anak tersebut dengan suara bergetar menahan tangisan nya.

" ohh terus? Abang kamu mana? Kok ninggalin kamu sendirian di tempat serame ini? " tanya gabriel lagi.

" tadi katanya abang mau beliin ella ice cream, tapi sampe sekarang nggak balik lagi, ella takut hikss ella mau pulang " gadis kecil bernama ella itu kembali menangis.

Melihat anak di hadapan nya menangis gabriel jadi kelabakan sendiri, takut di kira dia yang membuat anak itu menangis fikir gabriel. Sebisa mungkin ia menenangkan anak tersebut tapi usaha nya sia sia, anak bernama ella menangis semakin kencang, gabriel panik dibuat nya.

" ssttt udah jangan nangis dek, kita beli ice cream mau gk? Tapi kamu jangan nangis ya? " bujuk gabriel.

Anak itu mendongak lalu menatap gabriel dengan wajah sembab nya " tapi ella ngga bawa uang, ngga bisa beli ice cream " ucap ella kecewa.

" gpp nanti kakak yang bayarin, kamu mau kan? " ucap gabriel sambil mengelus pucuk rambut ella.

Ella mengangguk semangat dengan mata yang berbinar " woahhh kakak beneran mau beliin ella ice cream? " tanya ella memastikan.

" iya cantik, beneran ayo kita beli " ucap gabriel seraya bangun lalu menggenggam tangan mungil ella.

" yay beli ice cream, ella mau rasa strawberry ya ka? " ucap ella sambil mendongak lalu menatap gabriel.

" iya nanti kakak beliin rasa strawberry " jawab gabriel sambil berjalan menuju stan penjual ice cream.

--------------------------------------

Setelah membeli ice cream kini kedua nya kembali duduk di kursi taman yang sebelumnya ella tempati, terlihat ella menikmati ice cream yang di berikan gabriel pada nya.

" ice cream nya enak? " tanya gabriel memecahkan keheningan.

Ella mendongak lalu mengangguk dengan semangat " enak banget! Makasih ya ka, kapan kapan ella ganti uang kakak " ucap ella setelah menghabiskan ice cream nya.

" nggak perlu gk usah, uang nya ella tabung aja " jawab gabriel sambil merapihkan rambut ella yang tertiup angin.

" udah mau sore, tapi abang ko belum dateng dateng, ella mau pulang " lirih ella.

Gabriel menatap iba pada anak di samping nya " Ella tau alamat rumah Ella di mana? " tanya gabriel.

Ella mengangguk " jalan melati 03, tapi itu jauh ella takut jalan sendiri ke sana " jawab nya.

" kakak anterin mau? Udah jam 15.53 takut keluarga kamu nyariin " ucap gabriel.

" kakak mau anterin ella? " tanya Ella yang masih ragu.

" iya kakak anterin ella, ella mau pulang kan? " gabriel balik bertanya.

Anak bernama ella itu mengangguk seraya bangun dengan semangat " iya ella mau pulang, tapi beneran kan kakak bakal anterin ella pulang? " ulang ella sekali lagi.

" iya sayang kakak anterin ko, ayo pulang " ucap gabriel seraya menggandeng tangan ella menuju ke tempat di mana teman teman nya berada

𝗛𝗔𝗟𝗢 𝗛𝗔𝗟𝗢 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗘𝗥𝗦!! 𝗚𝗜𝗠𝗔𝗡𝗔 𝗡𝗜𝗛 𝗦𝗘𝗝𝗔𝗨𝗛 𝗜𝗡𝗜? 𝗕𝗘𝗥𝗔𝗣𝗔 𝗕𝗔𝗡𝗬𝗔𝗞 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗘𝗥𝗦 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗥𝗧𝗔𝗛𝗔𝗡 𝗕𝗔𝗖𝗔 𝗖𝗘𝗥𝗜𝗧𝗔 𝗔𝗞𝗨?? 𝗦𝗘𝗠𝗢𝗚𝗔 𝗞𝗘𝗗𝗘𝗣𝗔𝗡𝗡𝗬𝗔 𝗧𝗘𝗥𝗨𝗦 𝗡𝗔𝗠𝗕𝗔𝗛 𝗬𝗔!!

𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗩𝗢𝗧𝗘  𝗗𝗔𝗡 𝗞𝗢𝗠𝗘𝗡!!

GABRIELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang