𝟬𝟮. GABRIELLA NATHALLIA ALZENDRA

51 6 0
                                    

𝗛𝗔𝗟𝗟𝗢 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗘𝗥𝗦, 𝗪𝗘𝗟𝗖𝗢𝗠𝗘 𝗕𝗔𝗖𝗞 𝗗𝗜 𝗖𝗘𝗥𝗜𝗧𝗔 𝗔𝗞𝗨
𝗧𝗘𝗥𝗨𝗦 𝗞𝗔𝗪𝗔𝗟 𝗖𝗘𝗥𝗜𝗧𝗔 𝗜𝗡𝗜 𝗦𝗔𝗠𝗣𝗔𝗜 𝗘𝗡𝗗𝗜𝗡𝗚 𝗬𝗔!!
𝗔𝗗𝗔 𝗧𝗬𝗣𝗢? 𝗞𝗘𝗦𝗔𝗟𝗔𝗛𝗔𝗡 𝗣𝗘𝗡𝗬𝗨𝗦𝗨𝗡𝗔𝗡 𝗞𝗔𝗧𝗔 𝗗𝗟𝗟? 𝗞𝗢𝗠𝗘𝗡𝗜𝗡!

𝘊𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬
𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘱𝘰𝘱𝘶𝘭𝘦𝘳
-𝘨𝘪𝘰𝘯𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯 𝘢𝘭𝘥𝘳𝘪𝘤𝘩

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu terdengar jelas, namun seorang gadis cantik sang pemilik kamar masih tertidur dan enggan membuka mata nya, entah apa yang sedang di mimpikan nya saat ini.

"Non, bangun non, udah siang ini, inget loh hari ini hari pertama non masuk sekolah" ucap seorang wanita yang merupakan maid di rumah tersebut.

Menggeliat malas dan membuka mata nya, gadis itu terbangun dengan wajah bantal nya
" eumm iya bi, el bangun ko" ucap nya malas sambil beranjak turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi.

𝗚𝗮𝗯𝗿𝗶𝗲𝗹𝗹𝗮 𝗻𝗮𝘁𝗵𝗮𝗹𝗶𝗮 𝗮𝗹𝘇𝗲𝗻𝗱𝗿𝗮, seorang gadis berparas cantik, rambut panjang berwarna hitam legam dan memiliki kulit putih bersih. Mata nya yang tak terlalu sipit juga hidung mancung nya serta bibir mungil berwarna pink alami, membuat nya terlihat sangat cantik gadis itu merupakan putri kedua dari keluarga alzendra, memiliki seorang saudara namun telah wafat beberapa tahun yang lalu karna sebuah insiden. Kini ia lah satu satu nya penerus dari keluarga alzendra.

15 menit Gabriella habiskan untuk membersihkan tubuh nya juga memakai seragam nya, kini ia sedang berada di depan cermin memperhatikan wajah nya yang terdapat beberapa memar.

"Ck masa hari pertama masuk sekolah baru muka gue bonyok, nanti kalau di kira berandalan gimana? " decak nya sebal " tapi emang berandalan sih, huft kalau gue gk tolongin tu cowok kemaren nggak bakal muka gue jadi korban " gumam nya pelan sambil mengikat rambut nya, selesai dengan kegiatan nya, gabriel mengambil tas sekolah nya dan bergegas menuruni tangga menuju pantai satu rumah nya.

Gabriel memang tinggal sendiri, di karenakan orang tua nya sibuk dengan urusan pekerjaan nya masing-masing, di temani oleh beberapa maid dan bodyguard yang di tugaskan sang ayah untuk menjaga nya dari sesuatu yang tak di ingin kan.

" bibi el berangkat dulu ya, takut kesiangan, nanti kalau sampe ayah tau bisa marah" teriak gabriel sambil memakai helm nya.

"Eh non, nggak sarapan dulu emang? Buru buru amat" jawab seorang maid yang tengah menyiram tanaman di halaman mansion nya.

"Nggak bi, takut kesiangan, bahaya kalau sampe ayah tau, bisa bisa di coret dari kk " kekeh nya singkat sambil menaiki motor sport kesayangannya yang selalu ia bawa kemana mana.

---------------------------------

Membutuhkan waktu sekitar 30 menit bagi gabriel untuk sampai di sekolah baru nya, di karenakan jarak dari rumah ke sekolah nya lumayan jauh juga gabriel yang membawa motor nya dengan kecepatan rata rata. Memasuki gerbang sma cendana semua atensi murid murid yang tengah berlalu lalang kini fokus pada gabriel, ada beberapa siswi yang menatapnya sinis, ada juga yang menatapnya dengan terkagum kagum juga dapat terdengar bisik bisik dari beberapa siswa/i, entah itu cemoohan atau pujian, tapi gabriel tak memperdulikan nya, memarkirkan motor nya dengan lihai lalu turun dari motor nya seraya melepaskan helm yang bertengger di kepala nya, gabriel menatap sekitar lalu tersenyum tipis.

"Sekolah baru, temen baru, kehidupan baru, semoga gue dapet temen yang baik kali ini " gumam gabriel dengan sambil membenarkan rambut nya dan berjalan memasuki gedung sekolah nya.

Tak lama setelah kepergian gabriel, sekelompok remaja juga memasuki area parkir sma cendana, ya itu adalah nathan dan teman temannya. Membuka helm nya dan dapat terdengar jelas teriakan dari beberapa siswi penggemar nathan, jangan heran itu sudah menjadi sarapan mereka sehari-hari di karenakan ketampanan nathan juga beberapa teman teman nya.

" itu oleh oleh sisa semalem bos? Bonyok amat muka lo, untung ganteng,jadi masih oke lah" ucap vian di akhiri dengan kekehan ringan.

" oh ya nat, lo belum jawab pertanyaan gue semalem, siapa orang yang udah nolongin lo? " ucap narendra dengan raut wajah penasaran nya.

Ya, nathan menceritakan apa yang menimpa nya semalam, dari mulai di hadang sampai dengan di tolong oleh seorang gadis asing.

"Ntahlah, gue lupa nanyain namanya, gue juga nggak terlalu inget muka nya, soalnya cahaya di lokasi kejadian remang-remang" jelas nathan berusaha mengingat.

"Tapi bos, kaya nya luka lo cukup parah, kenapa nggak libur aja dulu? " ucap galen sambil memperhatikan wajah nathan.

"Gue juga mau nya gitu, tapi lo tau kan bokap gue ketat kalau urusan sekolah dan belajar " ucap nathan dengan wajah melas dan helaan nafas.

"Bener sih, om arga emang ketat banget kalau soal belajar sama sekolah " kekeh vian sambil turun dari motor nya.

"Nah lo pada juga tau sen--" ucapan nathan berhenti saat ia menoleh dan mendapati sebuah motor sport hitam yang terparkir di samping motor nya. Mengamati nya lekat dan berusaha mengingat motor yang ada di samping nya.

"Gitu amat bos liatin motor orang " sindir jaegar diiringi kekehan singkat.

"Kenapa nat, ada masalah? " tanya narendra santai.

Nathan pun menoleh dan menatap teman nya satu persatu "motor ini sama persis kaya motor punya cewek yang nolongin gue semalem" ucap nathan yang masih memperhatikan motor di samping nya.

"So berarti orang yang nolongin lo ada di sekolah ini? Terus lo mau ngapain sekarang? " tanya galen dengan raut wajah penasaran.

" kalau ketemu, cuma mau bilang makasih sih, emang apa yang lo harepin? " kekeh nathan sambil turun dari motor nya dan berjalan memasuki gedung sma cendana.

Melihat sang ketua pergi lebih dulu, narendra dan teman teman nya mengikuti nathan.

𝗠𝗔𝗔𝗙 𝗞𝗔𝗟𝗔𝗨 𝗣𝗔𝗥𝗧 𝗞𝗔𝗟𝗜 𝗜𝗡𝗜 𝗣𝗘𝗡𝗗𝗘𝗞, 𝗗𝗜 𝗞𝗔𝗥𝗘𝗡𝗔 𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗨𝗧𝗛𝗢𝗥 𝗦𝗘𝗗𝗔𝗡𝗚 𝗔𝗗𝗔 𝗦𝗘𝗗𝗜𝗞𝗜𝗧 𝗞𝗘𝗦𝗜𝗕𝗨𝗞𝗔𝗡. 𝗜𝗡𝗧𝗜𝗡𝗬𝗔 𝗦𝗘𝗘 𝗬𝗢𝗨 𝗡𝗘𝗫𝗧 𝗣𝗔𝗥𝗧
𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗩𝗢𝗧𝗘 𝗔𝗡𝗗 𝗖𝗢𝗠𝗘𝗡𝗧!!

GABRIELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang